Sabtu, 26 Desember 2009

TABIAT BERSIH (FITHRAH)

-->
Islam mengajarkan kebersihan dan keindahan, bahkan Rasulullah menyatakan, bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersih. Hadis Nabi :
حَدَّثَنَا عِيْسَى بْنُ مُحَمَّدٍ السِّمْسَارُ قال : حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سُهَيْلٍ الوِرَاقُ الْوَاسِطِيُّ قال : حَدَّثَنَا نعيم بن مورع اَلْعَنْبَرِيْ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَْلإِسْلاَمُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْا فَإِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ (رواه الطبراني :5050 – المعجم الأوسط للطبراني – الباب من اسمه عيسى – الجزء : 11 – صفحة : 120)
‘Isa bin Muhammad As-Simsar bercerita kepada kami, ia berkata : Ahmad bin Suhail Al-Wiraq Al-Wasithy bercerita kepada kami, ia berkata : Nu’aim bin Mauri’ Al-Anbary bercerita kepada kami, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya diterima dari Aisyah ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Islam itu bersih, maka bersihkanlah dirimu karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersih. (HR. Ath-Thabrani : 5050, Al-Mu’jam Al-Awsath Lith-Thabrany, bab Man Ismuhu ‘Isa, juz 11. Hal.120)
Kebersihan akan menggiring manusia kepada iman dan dengan iman itulah manusia akan masuk surga. Hadis Nabi :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَبَّاسِ، حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ هِشَامٍ اَلْأَصْبَهَانِي، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ حَيَّانَ بْنِ حَكِيْمٍ بْنِ حَنْظَلَةَ بْنِ سُوَيْدٍ بْنِ عَلْقَمَةَ بْنِ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ الأَنْصَارِي، حَدَّثَـنِيْ شَرِيْكٌ، عَنْ مُغِيْرَةَ ، عَنْ إِبْرَاهِيْمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَخَلَّلُوْا فَإِنَّهُ نَظَافَةٌ وَالنَّظَافَةُ تَدْعُوْا اِلَى اْلإِيْمَانِ وَاْلإِيْمَانُ مَعَ صَاحِبِهِ فِى الْجَنَّةِ. (رواه الطبراني : 7522-– المعجم الأوسط للطبراني – باب الميم من اسمه احمد - الجزء : 16 – صفحجة : 98)
Muhammad bin Al-Abbas bercerita kepada kami, An-Nadhar bin Hisyam Al-Ashbahany bercerita kepada kami, Ibrahim bin Hayyan bin Hakim bin Handhalah bin Suwaid bin ‘Alqamah bin Sa’ad bin Muadz Al-Anshari bercerita kepada kami, Syarik bercerita kepadaku, dari Mughirah, dari Ibrahim, dari ‘Alqamah, dari Abdullah, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Buanglah sisa-sisa makanan di gigimu, karena perbuatan itu adalah kebersihan, dan kebersihan itu akan mengajak (menggiring) kepada iman, dan iman itu akan bersama orang yang memilikinya dalam surga. (HR. Ath-Thabrani : 7522, bab Al-Mim Mi Ismuhu Ahmad, juz 16, hal.98)
Beberapa Contoh Kebiasaan Hidup Bersih
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ. (رواه ابن ماجة : 288- سنن ابن ماجه – باب الفطرة – الجزء : 1 – صفحة :345)
Abu Bakar bin Abi Syaibah bercerita kepada kami, Sufyan bin Uyaynah bercerita kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Al-Musayyab, diterima dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw. bersabda : Ada lima macam fitrah (tabi’at hidup bersih) yaitu : berkhitan (sunat), mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur kumis. (HR.Ibnu Majah :288, Sunan Ibnu Majah, bab Al-Fthrah, juz 1, hal.345)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ شَيْبَةَ عَنْ طَلْقِ بْنِ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَالِاسْتِنْشَاقُ بِالْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ يَعْنِي الِاسْتِنْجَاءَ وَالْمَضْمَضَة .(رواه ابن ماجة : 289- سنن ابن ماجه – باب الفطرة – الجزء : 1 – صفحة : 346)
Abu Bakar bin Abi Syaibah bercerita kepada kami, Waki’ bercerita kepada kami, Zakaria bin Abi Zaidah bercerita kepada kami, dari Mush’ab bin Syaibah, dari Thalaq bin Habib, dari Abu Az-Zubair, diterima dari Aisyah ia berkata : Rasulullah saw, bersabda : Ada sepuluh macam fitrah (tabi’at hidup bersih) yaitu mencukur kumis, memelihara jenggot, bersugi, menghirup air dengan hidung, memotong kuku, membasuh ruas anak-anak jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja’ dan berkumur-kumur. (HR. Ibnu Majah : 289, Sunan Ibnu Majah, Babul Fithri, juz 1, hal.346)
Rasulullah memberikan batasan waktu tertentu untuk mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, memotong kumis, dan mencabut bulu ketiak, yaitu tidak dibiarkan melebihi 40 hari. Hadis Nabi :
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا صَدُقَةُ الدَّقِيقِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : وَقَّتَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَلْقَ الْعَانَةِ وَتَقْلِيمَ الْأَظْفَارِ وَقَصَّ الشَّارِبِ وَنَتْفَ الْإِبِطِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا مَرَّةً. (رواه ابو داود : 3668 – سنن ابو داود - بَاب فِي أَخْذِ الشَّارِبِ – الجزء : 11 – صفحة : 264)
Muslim bin Ibrahim bercerita kepada kami, Shaduqah Ad-Daqiqi bercerita kepada kami, Abu ‘Imran Al-Jauni bercerita kepada kami, diterima dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah saw memberikan waktu kepada kami untuk mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, memotong kumis, dan mencabut bulu ketiak satu kali dalam waktu 40 hari. (HR. Abu Daud : 3668, Sunan Abu daud, bab fii Akhdisyaarib, juz 11, hal.264)
Secara khusus Rasulullah menyuruh agar kumis dicukur dan jenggot dibiarkan. Hadis Nabi :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي جَمِيعًا عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى.(رواه مسلم : 380- صحيح مسلم - بَاب خِصَالِ الْفِطْرَةِ – الجزء : 2 – صفحة : 70)
Muhammad bin Mutsanna bercerita kepada kami, Yahya, yaitu Abu Sa’id bercerita kepada kami, dan Ibnu Numair bercerita kepada kami, Abi bercerita kepada kami, semuanya dari Ubaidillah, dari Nafi’, dari Ibnu Umar, dari Nabi saw bersabda : cukurlah kumis dan biarkanlah jenggot. (HR.Muslim : 380, Shahih Muslim, bab Khishalil Fithrah, juz : 2, hal.70)
Kebersihan dan keindahan lingkungan-pun harus kita jaga dengan sungguh-sungguh, karena itu merupakan cerminan dari akhlak Allah.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ إِلْيَاسَ عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي حَسَّانَ قَال سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ : إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ وَلَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ.(رواه الترمذي :2723 – سنن الترمذي - بَاب مَا جَاءَ فِي النَّظَافَةِ – الجزء : 9 – صفحة : 488)
Muhammad bin Basysyar bercerita kepada kami, Abu Amir Al-‘Aqady bercrita kepada kami, Khalid bin Ilyas bercerita kepada kami, dari Shalih bin Abi Hassan ia berkata : Saya telah mendengar Sai’d bin Al-Musayyab berkata : Bahwasanya Allah itu indah, menyukai keindahan, Dia itu bersih, menyukai kebersihan, Dia itu pemurah, menyukai kemurahan. Untuk itu, bersihkanlah lingkungan-lingkunganmu dan halaman-halaman rumahmu. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi : 2723, Sunan Tirmidzi, Bab Maa Jaa-a Finnadhafah, juz 9, hal.2823)
Bukan hanya indah dan bersih yang nyaman dipandang mata, tetapi juga Rasulullah sangat senang dengan wewangian. Hadis Nabi :
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَهَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُقْرِئَ حَدَّثَهُمْ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلَا يَرُدَّهُ فَإِنَّهُ طَيِّبُ الرِّيحِ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ (رواه ابو داود : 3641 – سنن ابو داود- بَاب فِي رَدِّ الطِّيبِ – الجزء : 11 – صفحة : 227)
Hasan bin Ali dan Harun bin Abdillah bercerita kepada kami, bahwa Abu Abdurrahman Al-Muqri’ bercerita kepada mereka, dari Sai’id bin Abi Ayyub, dari Ubaidillah bin Abi Ja’far, dari Al-A’raj diterima dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang diberi wangi-wangian, janganlah ditolak, Karena wangi-wangian itu harum semerbak baunya dan ringan membawanya. (HR. Abu Daud :3641, Sunan Abu Daud, Bab fii Raddilththibbi, juz 11, hal.227)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar