Minggu, 23 April 2017

SURAT AL-BAQARAH AYAT 47

SURAT AL-BAQARAH AYAT 47
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada  kalian dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kalian atas penduduk dunia. (QS. Al-Baqarah : 47)
Ayat ini ditafsirkn dengan sangat singkat dalam tafsir Jalalain sebagai berikut : (Hai Bani Israel! Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kalian), yaitu dengan cara mensyukurinya dengan jalan menaati-Ku, (dan ingatlah pula bahwa Aku telah melebihkan kalian) maksudnya melebihkan kepada nenek moyang kalian (atas penduduk dunia) maksudnya penduduk dunia di zamannya.[1]
Awal ayat berbunyi : يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ  (Hai Bani Israil). Kata “Israiil” berasal dari bahasa Ibrani, yang terdiri dari dua kata, yaitu Isra  (إسرا) artinya “Abdu”, dan Iil (إيل), artinya “Allah”.[2] Jadi, Israil artinya adalah Abdullah. Dan yang dimaksud dengan Israil adalah Nabi Ya’qub.[3] Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
 Pada ayat sebelumnya, yaitu surat Al-Baqarah ayat 40, mereka telah dipanggil dengan panggilan Bani Israil” (keturunan Nabi Ya'qub). Dan pada ayat 47 ini, mereka dipanggil lagi dengan panggilan yang sama, panggilan yang terhormat, yaitu Bani Israil”. Dengan menyebut nama nenek­ moyang mereka yang mulia itu, nama kehormatan yang dianugerahkan oleh Allah kepada Nabi Ya'qub, Allah mengajarkan kepada kita agar memanggil orang lain dengan panggillan nama yang disenangi orang yang dipanggilnya.
Pertengahan  ayat berbunyi : اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ  (ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada  kalian). Dalam pertengahan ayat ini terdapat seruan kepada Bani Israil, yaitu  anak cucu keturunan Nabi Yakub. Isi seruannya ialah : “Ingatlah kalian akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kalian”. Nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka, antara lain berupa pengutusan para Rasul dari kalangan mereka sendiri, penurunan kitab-kitab kepada mereka, penyelamatan mereka dari kekejaman Fir’aun, memancarkan sumber mata air, memberikan makanan mana dan salwa,[4] dan lain-lain, yaitu agar mereka mensyukurinya dengan jalan taat kepada Allah. Dan nikmat yang dimaksudkan sebenarnya adalah mencakup semua nikmat yang diberikan Allah kepada mereka, dan sebagian dari nikmat tersebut diabadikan dalam surat Al-Baqarah ayat 49 sebagai berikut :
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آَلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ
(Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kalian dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepada kalian siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anak kalian yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anak kalian yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhan kalian. (QS. Al-Baqarah : 49)
Allah mengingatkan kepada Bani Israil, terutama yang hidup pada zaman Nabi Muhammad saw, begitu juga kepada generasi sesudahnya, akan nikmat-nikmat Allah, untuk kesekian kalinya, agar semakin banyak orang atau kelompok yang mengingat nikmat Allah itu. Dengan demikian akan semakin mendorong mereka untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Point yang sangat penting untuk diungkap, adalah karena masih banyak dari kita yang tidak bersyukur, kufur nikmat, padahal bila bersyukur, nikmat itu akan ditambah oleh Allah, sebagaimana dalam firmanny:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan kalian memaklumkan; Sungguh jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim : 7)
kalau kita mau melihat dan merenungi nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita,  seperti kesehatan, kecukupan dalam harta, keluarga yang sehat, dan lain sebagainya, tentunya kita tidak akan pernah merasa iri apalagi dengki dengan nikmat yang didapat oleh saudara-saudara kita.  Dalam suatu hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah disebutkan bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:  إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ. (رواه البخاري :   6009– صحيح البخاري – المكتبة الشاملة)
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw, beliau bersabda : Jika salah satu dari kalian melihat orang lain yang mempunyai kelebihan harta dan fisik, maka hendaknya dia segera melihat orang yang lebih rendah dari dirinya (dalam harta dan fisik). (HR Bukhari : 6009, Shahih Bukkhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah).
Akhir ayat berbunyi :  وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ  (Sesungguhnya Aku telah melebihkan kalian atas penduduk dunia). Allah mengingatkan Bani Israil akan keutamaan yang telah diberikan kepada mereka berupa diutamakannya mereka atas umat-umat lain pada zaman mereka, sebagaimana firman Allah :
وَلَقَدِ اخْتَرْنَاهُمْ عَلَى عِلْمٍ عَلَى الْعَالَمِينَ
Dan sungguh telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa. (QS. Ad-Dukhan : 32).  Maksudnya : Bangsa-bangsa yang ada pada masa mereka itu.
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآَتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ
Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya: `Wahai kaumku, ingatlah nikmat Allah yang diberikan kepada kalian ketika Dia mengangkat Nabi-Nabi di antara kalian dan dijadikan-Nya kalian orang-orang yang merdeka serta Dia berikan kepada kalian apa yang belum pernah Dia berikan kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain. (QS. Al-Maidah: 20).
Keunggulan mereka (Bani Israil) itu diwujudkan melalui kekuasaan, pengutusan para Rasul dan penurunan kitab-kitab Allah kepada umat-umat pada zaman tersebut, karena setiap zaman memiliki umat. Ayat di atas harus ditafsirkan seperti ini, karena umat Islam lebih unggul daripada Bani Israil. (Diriwayatkan oleh Abu Ja’far Ar-Razi, dari Rabi’ bin Anas, dari Abu Al-Aliyah). [5] Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imraan ayat 110 yang ditujukan kepada umat Islam :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آَمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imraan: 110).
Rasulullah saw bersabda :
حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنِ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ حَكِيمِ بْنِ مُعَاوِيَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : وَأَنْتُمْ تُوفُونَ سَبْعِينَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى. (رواه أحمد: - 19164 - مسند أحمد – المكتبة الشاملة)
Dari Hakim bin Mu’awiyah, dari ayahnya, bahwa Rasulullah saw bersabda : Kalian sebanding dengan tujuh puluh umat, kalian adalah umat yang terbaik dan paling mulia menurut Allah Tabaaraka Wa Ta’aalaa . (HR Ahmad: 19164, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah).



[1]. Baca tafsir  Jalalain, Al-Maktabah Asy-Syamilah,  juz 1, hal. 53
[2]. Baca tafsir  Ath-Thabari, Al-Maktabah Asy-Syamilah,  juz 1, hal. 553
[3].  Baca tafsir  Ibnu Katsir, Al-Maktabah Asy-Syamilah,  juz 1, hal. 241
[4].  Baca tafsir  Ath-Thabari, Al-Maktabah Asy-Syamilah,  juz 1, hal. 555 - 556
[5]. Baca tafsir  Ibnu Katsir, Al-Maktabah Asy-Syamilah,  juz 1, hal. 255

Sabtu, 15 April 2017

SIFAT-SIFAT HURUF

صفات الحروف
Sifat-Sifat Huruf Yang Berlawanan  Sebagai Berikut
Huruf
Arti
Nama
No.
Hurufnya ada 19 yaitu:
عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِيْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ
Jahr artinya jelas. Adapun dalam ilmu tajwid jahr adalah tertahannya nafas ketika mengucapkan huruf.
.      Jahr (جهر)

1
Hurufnya adalah 10 yaitu:
فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتَ
Hams artinya samar. Hams adalah samar ketika membunyikan huruf dengan berdesis dan nafas terlepas. Desis untuk Kaf dan Ta’ tidak terlalu besar dibanding huruf yang lain.Lawannya hams adalah jahr.
2
Hams ((همس
2
Hurufnya ada 8 yaitu:
اَجِدْ قِطَّ بَكَتْ
.     
Syiddah artinya kuat. Adapun syiddah secara istilah adalah kuatnya membunyikan huruf dengan suara tertahan dan lebih kuat tertahannya ketika mati atau waqaf. Lawannya syiddah adalah rakhawah.

Syiddah (شدة)
3
Hurufnya ada 16 yaitu:
خُذْ غَثَّ حَظَّ فّضَّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ
Rakhawah artinya lunak. Secara istilah rakhawah ialah berjalannya suara ketika melafalkan huruf.
Rakhawah (رخاوة)
4
Hurufnya ada 7 yaitu:
خُصَّ ضّغْطٍ قِظْ
Isti’la artinya terangkat. Adapun yang dimaksud isti’la adalah membunyikan huruf dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga bunyi huruf menjadi lebih tinggi, tebal dan berat. Ingat! semua huruf isti’la dibaca tafkhim/tebal. Lawannya isti’la adalah istifal.
Isti’la (استعلاء)
5
Hurufnya ada 21 yaitu:
ثَبَتَ عِزُّ مَنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِنْ سَلَّ شَكَا
Istifal artinya turun, sedangkan menurut istilah istifal ialah menurunnya pangkal lidah dari langit-langit (tetap berada di bawah) ketika mengucapkan huruf, sehingga bunyi huruf menjadi rendah, tipis dan ringan.  Ingat! semua huruf istifal dibaca tarqiq/tipis.

Istifal (استفال)
6
Hurufnya ada 4 yaitu:
صَضْطَظَ
Isti
Arti ithbaq menurut bahasa ialah menempel, sedangkan menurut istilah ithbaq artinya adalah menempelnya lidah dengan langit-langit ketika mengucapkan huruf, sehingga bunyinya lebih besar dan berat.  Ingat! Huruf ithbaq termasuk huruf isti’la dan dibaca lebih tebal daripada huruf isti’la lainnya. Lawannya ithbaq adalah infitah.

Ithbaq (إطباق)
7
Hurufnya 25 yaitu:
مَنْ اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقٌّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ
Infitah artinya terbuka. Inftitah ialah membunyikan huruf dengan terlepasnya lidah daru langit-langit mulut serta terbukanya kedua mulut.


Inftitah (انفتاح)
8
Hurufnya ada 6 yaitu
فَرَّ مِنْ لُبٍّ
Idzlaq artinya lancar, mudah, ujung atau tajam. Adapun sifat idzlaq artinya membunyikan huruf dengan ringan dan mudah karena makhrojnya berada di ujung lidah atau bibir. Lawannya idzlaq adalah ishmat.
Idzlaq (إذلاق)

9

. Hurufnya ada 23 yaitu:
جَزُّ غِشَّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْوَعَظَهُ يَحُضُّكَ

Ishmat secara bahasa  artinya diam atau menahan. Dalam istilah ilmu tajwid, ishmat adalah membunyikan huruf dengan berat dan tertahan

Ishmat (إصمات)
10












Sifat-Sifat Huruf Yang Tidak Berlawanan  Sebagai Berikut
No.
Nama
Arti
Huruf
1
Antara syiddah dan rakhawah (تَوَسُّطٌ).
Maksud tawasuth adalah huruf diucapkan dengan berjalannya suara tapi hanya sedikit.

Hurufnya ada 5 yaitu:
لِنْ عُمَر
2
.      Lin (لِيْنٌ)
Lin artinya lunak atau lembut. Dalam istilah tajwid lin berarti membunyikan huruf dengan lunak/lembut sewaktu keluar dari makhrajnya.
Hurufnya adalah (ي) dan (و) yang sukun dan sebelumnya ada harakat fathah.
3
Qalqalah (قَلْقَلَةٌ)
Qalqalah artinya gemetar atau bergoncang. Secara istilah, qalqalah ialah membunyikan huruf dalam keadaan sukun dengan goncangan setelah menekan pada makhrajnya
Hurufnya ada lima, yaitu:
قُطْبُ جَدٍ 
4
Shafir (صَفِيْرٌ)
Arti Shafir menurut bahasa ialah suara yang menyerupai suara burung atau siulan, sedangkan menurut istilah adalah suara berdesir yang keluar di antara ujung lidah dan gigi seri.
Hurufnya adalah
(ص ز س).
5
 Inhiraf (اِنْحِرَافٌ)
Inhiraf artinya condong, jadi inhiraf adalah menyondongkan atau melengkungkan lidah dari satu sisi ke sisi lain
Hurufnya ada 2 yaitu
(ل) dan (ر).
6
Takrir (تَكْرِيْر)
Takrir adalah mengulangi atau menggetarkan sesuatu. Adapun yang dimaksud takrir dalam ilmu tajwid adalah menggetarkan lidah. Akan tetapi getarannya  itu hanya boleh dua kali saja.
Hurufnya adalah
(ر).

7
Tafasysyi (تَفَشِّيْ)
Arti Tafasysyi adalah menyebarkan suara, maksudnya menyebarkan suara di dalam mulut.

Hurufnya hanya satu, yaitu
(ش).
8
Istithalah (اِسْتِطَالَةٌ)
Istithalah artinya adalah memanjangkan, sedangkan dalam istilah tajwid istithalah adalah memanjangkan lidah mulai dari tepi pangkal lidah sampai ke depan sebelum makhraj Lam
Hurufnya adalah
 (ض)
9
Ghunnah
  (غُنَّةٌ)  
Gunnah artinya Berdengung, sedangkan  dalam istilah tajwid  ghunnah adalah membunyikan huruf dengan suara berdengung yang keluar dari pangkal hidng.
Hurufnya yaitu
م  ن
.
Dari sifat-sifat tersebut  di atas terbagi dua:
1.     Sifat yang kuat, yaitu : Jahr, Syiddah, Isti’la, Ishmat, Shafir, Qalqalah, Inhiraf, Takrir, Tafasysyi Dan Istithalah.
2.     Sifat yang lemah, yaitu : Hams, Rakhawah, Tawasuth, Istifal, Infitah, Idzlaq Dan Lin)