Senin, 16 Januari 2012

TERLAMBAT ATAU TERTINGGAL SHALAT JUM'AT

Terlambat Shalat Jum’at

Makmum yang terlambat mengikuti imam disebut “Makmum Masbuq” (makmum yang di dahului). Sesudah takbiratul Ihram, makmum masbuk hendaknya mengikuti Imam dalam posisi yang didapatinya, mungkin imam dalam posisi hendak rukuk, atau sedang rukuk, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, atau mungkin sedang duduk tasyahhud. Apabila tidak mendapatkan rukuknya imam, maka berarti ia tidak mendapatkan rakaat. Dan apabila mendapatkan imam dalam keadaan rukuk, lalu ia mengikuti rukuk sebelum imam mengangkat kepalanya, maka sungguh ia telah mendapatkan rakaat. Hadits Nabi :

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ مِنْ الصَّلَاةِ رَكْعَةً فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلَاةَ. (السنن الترمذي : 482 – السنن الترمذي – المكتبة الشاملة - بَاب مَا جَاءَ فِيمَنْ أَدْرَكَ مِنْ الْجُمُعَةِ رَكْعَةً – الجزء : 2- صفحة : 367)

Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] dan [Sa’id bin Abdirrahman], dan banyak lagi yang lainnya, mereka berkata : Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Azzuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], dari Nabi saw bersabda : Barangsiapa yang mendapatkan satu rakaat dari shalat (rukuk), maka dia telah mendapatkan (rakaat) shalat. (HR.Tirmidzi : 482, Sunan Tirmidzi, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab maa jaa-a fii man adrakal jum’ata rak’atan, juz : 2, hal. 367).

Abu ‘Isa berkata : Ini adalah hadits Hasan Shahih, dan diamalkan oleh kebanyakan ahli ilmu dari sahabat Nabi saw, dan yang lainnya, mereka berkata : Barangsiapa mendapatkan satu rakaat (rukuk) dari shalat jum’at, maka dia harus menambah rakaat lain lagi. Dan barangsiapa mendapatkan mereka dalam posisi duduk (tasyahhud akhir), maka shalatlah empat rakaat. Ini adalah pendapat Sufyan Ats-Tsauri, Ibnu Mubnarak, Asy-Syafi’I, Ahmad dan Ishaq.[1] Pendapat mereka diperkuat oleh banyak hadits, antara lain adalah sebagai berikut :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ أَنْبَأَنَا عُمَرُ بْنُ حَبِيبٍ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ أَدْرَكَ مِنْ الْجُمُعَةِ رَكْعَةً فَلْيَصِلْ إِلَيْهَا أُخْرَى. (رواه ابن ماجه : 1111 – سنن ابن ماجه– المكتبة الشاملة –بَاب مَا جَاءَ فِيمَنْ أَدْرَكَ مِنْ الْجُمُعَةِ رَكْعَةً- الجزء : 3- صفحة : 434 )

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash-Shabbah], telah menceritakan kepada kami [Umar bin Habib] dari [Ibnu Abu Di’ab] dari Azzuhri] dari [Abu Salamah] dan [Sa’id bin Al-Musayyab] dari [Abu Hurairah], bahwa Nabi saw bersabda : Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat jum’at, maka hendaklah ia sambung kepadanya rakaat yang lain (genapkan). (HR.Ibnu Majah : 1111, Sunan Ibnu Majah, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Maa jaa-a fiiman adraka minal jum’ayi rak-‘atan, juz : 3, hal. 434)

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ كَثِيرِ بْنِ دِينَارٍ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ الْأَيْلِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ أَوْ غَيْرِهَا فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلَاةَ. (رواه ابن ماجه : 1113– سنن ابن ماجه– المكتبة الشاملة –بَاب مَا جَاءَ فِيمَنْ أَدْرَكَ مِنْ الْجُمُعَةِ رَكْعَةً- الجزء : 3- صفحة :436)

Telah menceritakan kepada kami [Amer bin Utsman bin Sa’id bin Katsir bin Dinar Al-Himshi], telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Walid], telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Yazid Al-Aily] dari [Azzuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar], ia berkata : Rasululah saw bersabda : Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat jum’at atau shalat lainnya, maka sungguh ia telah mendapatkan shalat itu sendiri. (HR.Ibnu Majah : 1113, Sunan Ibnu Majah, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Maa jaa-a fiiman adraka minal jum’ayi rak-‘atan, juz : 3, hal. 436)

حدثنا أبو بكر قال حدثنا هشيم قال أخبرنا زكريا بن أبي زائدة عن أبي إسحاق عن أبي الاحوص قال قال عبد الله : مَنْ أَدْرَكَ مِنْ الْجُمُعَةِ رَكْعَةً فَلْيَصِلْ إِلَيْهَا أُخْرَى وَمَنْ لَمْ يُدْرِِكِ الرُّكُوْعَ فَلْيُصَلِّ اَرْبَعًا. (رواه ابن ابي شيبة - مصنف ابن ابي شيبة – المكتبة الشاملة –باب/الجزء : 2 – صفحة : 37)

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar], ia berkata : Telah menceritakan kepada kami [Husyaim], ia berkata : Telah mengabarkan kepada kami [Zakaria bin Abi Zaidah] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Al-Ahwash], ia berkata : [Abdullah] berkata : Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat jum’at, maka hendaklah ia sambung kepadanya rakaat yang lain (genapkan). Dan barangsiapa yang tidak mendapatkan rukuk, maka hendaklah ia melakukan shalat empat rakaat. (HR.Ibnu Abi Syaibah, Mushannif Ibnu Abi Syaibah, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab/juz : 2, hal.37)

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بن إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ، عَنِ الثَّوْرِيِّ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ أَبِي الأَحْوَصِ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: مَنْ أَدْرَكَ الرَّكْعَةَ فَقَدْ أَدْرَكَ الْجُمُعَةَ، وَمَنْ لَمْ يُدْرِكِ الرَّكْعَةَ فَلْيُصَلِّ أَرْبَعًا.(رواه الطبراني : 9431 -المعجم الكبير للطبراني – المكتبة الشاملة – باب : 2 – الجزء : 8- صفحة : 250)

Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dari [Abdurrazzaq] dari [Ats-Tsauri] dari [Abu Ishaq] dar [Abu Al-Akhwash] dari [Ibnu Mas’ud] ia berkata : Barangsiapa mendapatkan satu rakaat, maka sungguh ia telah mendapatkan shalat jum’at, dan barangsiapa tidak mendapatkan rakaat (ruku’), maka hendaknya ia melakukan shalat empat rakaat. (HR.Thabrani 9431, Al-Mu’jam Al-Kabir Lith-Thabranu, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab : 2, juz : 8, hal.250)

Tertinggal Shalat Jum’at

Apabila seseorang tertinggal shalat jum’at, maka ia wajib mengerjakan empat rakaat shalat dzuhur.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن النَّضْرِ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بن عَمْرٍو، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، قَالَ: سُئِلَ أَبُو إِسْحَاقَ السَّبِيعِيُّ: أَذَكَرْتَ عَنْ أَبِي الأَحْوَصِ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ، قَالَ: مَنْ أَدْرَكَ الرَّكْعَتَيْنِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَقَدْ أَدْرَكَ الْجُمُعَةَ، وَمَنْ فَاتَتْهُ الرَّكْعَتَانِ فَلْيُصَلِّ أَرْبَعًا؟ قَالَ : نَعَمْ.(رواه الطبراني : 9432 - المعجم الكبير للطبراني – المكتبة الشاملة – باب : 2 – الجزء : 8- صفحة : 250)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Nadlar], telah menceritakan kepada kami [Mu’awiyah bin ‘Amr], telah menceritakan kepada kami [Zaidah], ia berkata : [Abu Ishaq Assabi’i] ditanya : Apakah engkau ingat (sebuah hadits) dari [Abu Al-Ahwash], bahwa [Abdullah) berkata : Barangsiapa yang mendapatkan dua rakaat atau salah satu dari keduanya, maka sungguh ia telah mendapat shalat jum’at. Dan barangsiapa tertinggal dua rakaat (shalat Jum’at), maka ia harus menggantikannya dengan melakukan shalat empat rakaat. [Abu Ishaq Assabi’i] menjawab : Ya, saya ingat. (HR.Thabrani 9432, Al-Mu’jam Al-Kabir Lith-Thabranu, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab : 2, juz : 8, hal.250)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن النَّضْرِ الأَزْدِيُّ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بن عَمْرٍو، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ، عَنْ أَبِي الأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: مَنْ أَدْرَكَ الْخُطْبَةَ فَالْجُمُعَةُ رَكْعَتَانِ، وَمَنْ لَمْ يُدْرِكْهَا فَلْيُصَلِّ أَرْبَعًا، وَمَنْ لَمْ يُدْرِكِ الرَّكْعَةَ فَلا يَعْتَمِدُ بِالسَّجْدَةِ حَتَّى يُدْرِكَ الرَّكْعَةَ.(رواه الطبراني : 9433- المعجم الكبير للطبراني – المكتبة الشاملة – باب : 2 – الجزء : 8- صفحة : 250)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Nadlar Al-Azdi], telah menceritakan kepada kami [Mu’awiyah bin ‘Amer], telah menceritakan kepada kami [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abu Al-Ahwash] dari [Abdullah], ia berkata : Barangsiapa mendapatkan khutbah, maka shalat jum’at adalah dua rakaat. Barangsiapa yang tidak mendapatkan jum’at, maka ia harus menggantikannya dengan melakukan shalat empat raka’at. Barangsiapa yang mendapatkan rakaat (ruku’), maka jangan berpegangan dengan sujud hingga ia dihitung mendapatkan satu rakaat. (HR.Thabrani 9433, Al-Mu’jam Al-Kabir Lith-Thabranu, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab : 2, juz : 8, hal.250)



[1]. Tirmidzi, hadits No.482, Sunan Tirmidzi, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab maa jaa-a fii man adrakal jum’ata rak’atan, juz : 2, hal. 367).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar