Sabtu, 21 Januari 2012

SUAMI YANG BAIK

Saudaraku, suami yang baik adalah suami yang berperan sebagai pemimpin yang amanah, tanggung jawab, penuh kasih sayang, menjadi pelingdung keluarga serta membina keluarga agar meraih kebahagiaan jangka panjang yang abadi dalam naungan ridla Allah.

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا (34)

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) (Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan jadikanlah mereka (orang yang taat). kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS.Annisa : 34)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS.At-Tahrim : 6)

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (طه : 132 ) Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS.Thaahaa : 132)

Saudaraku, SUAMI YANG BAIK adalah suami yang dapat MENGGAULI ISTERINYA DENGAN CARA YANG MA’RUF, baik tutur kata maupun perbuatan/sikap.

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Dan bergaullah dengan mereka (istri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An Nisaa' : 19)

Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut :

أي:طيِّبُوا أقوالكم لهن، وحَسّنُوا أفعالكم وهيئاتكم بحسب قدرتكم، كما تحب ذلك منها، فافعل أنت بها مثله،

Yakni baguskan ucapan kalian terhadap para istri dan perbaiki perbuatan dan penampilan kalian sesuai kadar kemampuan kalian sebagaimana engkau suka dia melakukan hal tersebut, maka engkau pun melakukan yang semisalnya. Sebagaimana Allah , berfirman:

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf". (QS. Al Baqarah: 228)

Saudaraku, SUAMI YANG BAIK adalah suami yang baik akhlaknya; dan salah satunya adalah BERBUAT YANG TERBAIK BUAT SANG ISTERI. Hadits Nabi :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنِ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِكُمْ.(رواه احمد : 9725 – مسند احمد – المكتبة الشاملة –باب مسند ابي هريرة رضي الله عنه – الجزء : 20 – صحفة : 268)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Kaum mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan SEBAIK-BAIK KALIAN ADALAH YANG PALING BAIK KEPADA ISATERI-ISTERINYA. (HR. Ahmad : 9725, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Musnad Abu Hurairah ra, juz : 20, hal. 268)

حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ بَكْرُ بْنُ خَلَفٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ يَحْيَى بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ عَمِّهِ عُمَارَةَ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي. (رواه ابن ماجه : 1967 – سنن ابن ماجه – المكتبة الشاملة - بَاب حُسْنِ مُعَاشَرَةِ النِّسَاءِ – الجزء : 6 – صفحة : 119)

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi saw bersabda : Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku. (HR. Ibnu Majah : 1967, Sunan Ibnu Majah, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab husni mu’asyaratin nisa’, juz : 6, hal. 119) )

SUAMI YANG BAIK adalah SUAMI YANG MEMPERHATIKAN KESUKAAN ATAU KESENANGAN SANG ISTERI; tentu selama hal itu bukan larangan Allah. Rasulullah saw memberikan bimbingan kepada kita seperti dalam sabdanya :

حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ الصَّيْرَفِيُّ مُحَمَّدُ بْنُ فِرَاسٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ بْنِ زَكَرِيَّا الرَّاسِبِيُّ حَدَّثَنَا دَفَّاعُ بْنُ دَغْفَلٍ السَّدُوسِيُّ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ صَيْفِيٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ صُهَيْبِ الْخَيْرِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحْسَنَ مَا اخْتَضَبْتُمْ بِهِ لَهَذَا السَّوَادُ أَرْغَبُ لِنِسَائِكُمْ فِيكُمْ وَأَهْيَبُ لَكُمْ فِي صُدُورِ عَدُوِّكُمْ. (رواه ابن ماجه : 3615 – سنن ابن ماجه - المكتبة الشاملة – بَاب الْخِضَابِ بِالسَّوَادِ – الجزء : 10– صحفة : 500)

Dari Abdulhamid bin Shaifi, dari ayahnya, dari kakeknya, yaitu Shuhaib Al-Khair, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : sungguh sesuatu yang paling baik kalian gunakan untuk MENGECET RAMBUT ADALAH WARNA HITAM INI, KARENA DIA LEBIH DISUKAI OLEH ISTERI-ISTERI KALIAN dan kalian bisa membuat takut musuh-musuh kalian. (HR. Ibnu Majah : 3615, Sunan Ibnu Majah, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Al-Khidlabi bissawaad, juz : 10, hal. 500)

Saudaraku, SUAMI YANG BAIK adalah suami yang BERSIKAP LEMAH LEMBUT terhadap sang isteri.

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى بَعْضِ نِسَائِهِ وَمَعَهُنَّ أُمُّ سُلَيْمٍ فَقَالَ وَيْحَكَ يَا أَنْجَشَةُ رُوَيْدَكَ سَوْقًا بِالْقَوَارِيرِ.(رواه البخاري : 5683 - صحيح البخاري – المكتبة الشاملة –بَاب مَا يَجُوزُ مِنْ الشِّعْرِ وَالرَّجَزِ- الجزء : 19 – صفحة : 120)

Dari Anas bin Malik ra, berkata : Nabi saw menemui salah seorang isterinya, sementara Ummu Sulaim bersama mereka, maka beliau bersabda : Hati-Hatilah Wahai Anjasyah, Pelan-Pelanlah Jika Mengawal Sesuatu Yang Diibaratkan dengan barang yang Mudah Pecah (maksudnya adal;ah para Wanita). (HR.Bukhari : 5683, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab maa yajuuzu minasy sya’ri wrrajaz, juz : 19, hal. 120)

حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ وَاللَّفْظُ لِابْنِ أَبِي عُمَرَ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ لَنْ تَسْتَقِيمَ لَكَ عَلَى طَرِيقَةٍ فَإِنْ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَبِهَا عِوَجٌ وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلَاقُهَا.(رواه مسلم : 2670– صحيح مسلم – المكتبة الشاملة – بَاب الْوَصِيَّةِ بِالنِّسَاءِ- الجزء : 7 – صفحة : 400)

Dari Abu Hurairah berkata : Rasulullah saw bersaabda : Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk dan tidak dapat kamu luruskan dengan satu cara (paksa/kasar), jika kamu ingin bersenang-senang dengannya, maka bersenag-senanglah dengannya, dia bengkok, dan jika kamu berusaha meluruskannya (denga cara paksa/kasar), niscaya dia akan patah, dan mematahkannya adalah menceraikannya. (RH. Muslim : 2670, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Alwashiyah binnisa, juz : 4, hal. 400)

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَإِذَا شَهِدَ أَمْرًا فَلْيَتَكَلَّمْ بِخَيْرٍ أَوْ لِيَسْكُتْ وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ إِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا. (رواه مسلم : 2671 – صحيح مسلم – المكتبة الشاملة – بَاب الْوَصِيَّةِ بِالنِّسَاءِ- الجزء : 7 – صفحة : 401)

Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw, bersaabda : Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, kemudian dia menyaksikan suatu peristiwa, maka hendaklah berbicara dengan baik atau diam dan berwasiatkan kepada wanita dengan kebaikan, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian paling atas. Bila engkau paksa untuk meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya, dan bila engkau tinggalkan (tidak berupaya meluruskannya) maka ia akan terus-menerus bengkok. Karena itu berwasiatlah (berpesanlah) berupa kebaikan terhadap para istri. (RH. Muslim : 2670, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Alwashiyah binnisa, juz : 4, hal. 401)

Rasulullah saw, sangat baik pergaulannya dengan istri-istrinya, beliau senantiasa berseri-seri wajahnya, bersenda gurau, bercumbu rayu dengan istri, bersikap lembut pada mereka dan melapangkan mereka dalam nafkah serta tertawa bersama istri-istrinya, bahkan beliau pernah mengajak Aisyah ummul mukminin berlomba lari untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang beliau kepadanya. Wallahu a’lam. Semoga kita dapat meneladani Rasulullah saw, sebagai suami yang terbaik akhlaknya terhadap sang isteri. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar