Assww. Saudaraku, ibadah puasa dari dimensi lahiriah merupakan latihan menahan diri dari makan, minum dan hubungan biologis, bukanlah sebuah paksaan untuk menyengsaraka manusia. Akan tetapi di balik ibadah puasa itu justru terdapat sebuah target yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, yaitu proses penyehatan secara jasmaniah. Renungkan sabda Nabi :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صُومُوا تَصِحُّوا.(رواه الطبراني : 1190 –باب قطعة من المفقود – الجزء : 19- صفحة : 497)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Puasalah kamu, maka kamu akan sehat. (HR.Thabrani : 1190, Bab Qith’atun Minal-Mafquud, juz : 19, hal. 497)
Sungguh sangat jelas bahwa ajaran puasa dimaksudkan agar kita dapat hidup sehat. Sebagai bukti dapat dilihat dari adanya anjuran agar segera berbuka ketika waktu berbuka telah tiba dan agar mengakhirkan sahur. Renungkan pesan Rasulullah :
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ.(رواه البخاري : 1821- صحيح البخاري- بَاب تَعْجِيلِ الْإِفْطَارِ- الجزء : 7- صفحة : 59)
Dari Sahal bin Sa’id, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Manusia itu akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa (setelah waktunya masuk). (HR.Bukhari : 1821, Shahih Bukhari, Bab Ta’jiilul ifthar, juz 8, hal.59)
عَنْ عَبْد الْعَزِيزِ بْن صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً.(رواه البخاري : 1789- صحيح البخاري-بَاب بَرَكَةِ السَّحُورِ- الجزء : 7- صفحة : 3)
Dari Abdul Aziz bin Shuhaib, ia berkata : Saya mendengar Anas bin Malik ra berkata : Nabi saw bersabda : Bersahurlah kalian, karena di dalam bersauhr itu terdapat keberkahan. (HR.Bukhari : 1789, Shahih Bukhari, Bab Barakatissahuur, juz 7, hal.3)
Mempercepat berbuka puasa oleh Rasulullah dianjurkan dengan minum atau makan makanan yang mengandung zat gula seperti kurma adalah bertujuan agar kondisi fisik segera dapat pulih kembali. Renungkan kebiasaan Nabi dalam hadis berikut :
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ.(رواه ابو داود : 2009– سنن ابو داود - بَاب مَنْ سَمَّى السَّحُورَ الْغَدَاءَ - الجزء : 6- صفحة : 306)
Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah saw berbuka dengan kurma yang baru mateng sebelum shalat; kalau tidak ada, dengan kurma yang sudah mateng agak lama; dan jika tidak ada juga, beliau minum beberapa teguk air. (HR.Abu Daud : 2009, Sunan Abu Daud, Bab Man sammassahuur Al-Ghadaa, juz: 6, hal. 306)
Berkaitan dengan anjuran mengakhirkan sahur adalah diharapkan beban ibadah puasa tidak akan memberatkan kerja fisik karena sudah ada persiapan energi.
Kalau kita renungkan lebih jauh, sebenarnya perintah puasa adalah wujud cinta kasih sayang Allah kepada hamba-Nya dan bukan dimaksudkan untuk menyusahlan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya dispensasi (Rukhshah), yaitu keringanan untuk tidak menjalankan puasa bagi orang yang sakit, bepergian jauh, hamil, melahirkan, menyusui atau karena usia lanjut. Sebagai gantinya adalah berpuasa di hari lain atau membayar fidyah bagi yang lanjut usia atau sakit yang tidak sembu lagi. Firman Allah :
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (184)
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS.Al-Baqarah [2] : 184)
Salah seorang dokter yang terkenal dari Arab bernama Harits bin Kaldah, mengatakan : Hikmat puasa bagi kesehatan (yang dikutip dari : http://aurajogja.wordpress.com/2006/09/26/hikmah-luar-biasa-di-balik-puasaramadhan/), antara lain :
1. Menurunkan Bobot Tubuh
Berkurangnya masukan energi pada orang berpuasa, membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya, yaitu simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi. Tak heran bila setelah 29-30 hari berpuasa, tubuh akan berubah bentuknya dan berkurang bobotnya hingga sekitar 4 kg.
2. Mencegah Terjadinya Stroke
Puasa juga dapat mengurangi risiko stroke karena dapat memperbaiki kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan HDL (high density lipoprotein) dan menurunkan lemak trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoprotein- yang merusak kesehatan).
3. Menurunkan Tekanan Darah
Pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi ringan sampai sedang dengan kelebihan berat badan, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun konsultasi dengan dokter ahli tetap harus dilakukan untuk menyesuaikan pemberian obat.
4. Membentuk Sel-Sel Baru
Puasa juga berfungsi untuk menghilangkan sel-sel rusak dalam tubuh. Rasa lapar pada orang berpuasa membuatnya menggerakan organ-organ internal dalam tubuh dan “memakan” sel-sel yang rusak untuk menutupi rasa lapar. Nah, pada saat itu badan akan menggantinya dengan sel-sel baru, sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas.
5. Mengurangi Risiko Diabetes
Bagi orang sehat, berpuasa dapat mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Dengan pengontrolan gula darah yang baik, akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan harmon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah.
Maha benar Allah Yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Semoga kita senantiasa dalam keadaan sehat wal ‘afiat serta mendapatkan rahmah, maghfirah dan rido-Nya. Wasslm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar