Kamis, 29 Oktober 2009

HURUF RA'

Cara membaca huruf RA [ ر ] ada tiga macam, yaitu :

1. TAFKHIM [تَفْخِيْمٌ] TEBAL ATAU BERAT

Tafkhim artinya tebal atau berat. Maksudnya adalah membaca huruf RA’ dengan bunyi tebal atau berat, antara “RA dan RO”. Ra’ itu dibaca tafkhim dalam lima tempat, yaitu :

1. Apabila huruf Ra’ berharakat fathah [ رَ ] atau dhammah [ رُ ] Contoh :

رَفَعَ - غَفَرَ - شَرَفَ - رُزِقَ - مَبْرُوْرٌ - سُرُوْرٌ - بُرُوْجٌ - يَشْكُرُ

2. Apabila Ra’ mati (sukun) sedang sebelumnya berharakat fathah [ـَ رْ ] atau dhammah [ـُ رْ ] Contoh :

بَرْقٌ - بُرْهَانٌ - يَرْجِعُوْنَ - مُرْتَفَقًا - يَرْحِمُ

3. Apabila Ra’ dimatikan karena waqaf (menghentikan bacaan), sedang sebelumnya berharakat fathah ] . [ ـَ رَ atau dhammah ] . [ـُ رَ Contoh :

سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ - فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ - هُوَ الأبْتَرُ - فِى الزُّبُرِ

4. Apabila Ra’ dimatikan karena waqaf (menghentikan bacaan), sedang sebelumnya terdapat huruf Alif dan sebelum Alif berharakat fathah [ـَ ا ر ] atau sebelumnya ada huruf waw mati dan sebelum huruf waw berharakat dhammah [ـُ وْ ر ] Contoh :

مَعَ الأَبْرَارِ - عَزِيْزُ الْغَفَّارِ - وَهُوَ الْغَفُوْرُ - وَهُوَ الشَّكُوْرُ - اَلْمَلِكُ الْجَبَّارُ

5. Apabila Ra’ mati, sebelumnya ada kasrah baru datang [كَسْرة عَارِضَة] atau kasrah tidak asli pada hamzah washal yaitu hamzah yang apabila disambung dengan kata sebelumnya, maka bunyi hamzah menjadi hilang, seperti kasrah yang terdapat pada hamzah dalam kata kerja perintah (fi’il amar). Contoh :

اِرْحَمُوْا = وَ ارْحَمُوْا - اِرْفَعُوْا = وَ ارْفَعُوْا - اِرْجِعِيْ = وَارْجِعِيْ

2. TARQIQ [تَرْقِيْقٌ] TIPIS ATAU RINGAN

Tarqiq artinya tipis atau ringan. Maksudnya membaca huruf Ra’ dengan tipis dan ringan. Ra’ itu dibaca tafkhim dalam empat tempat, yaitu

1. Apabila huruf Ra’berharakat kasrah [ رِ ]atau tanwin kasrah [ رٍ ] contoh :

اَمْرٍ مَرِيْجٍ - تَجْرِيْ - رِمَاحُكُمْ - وَالْغَارِمِيْنَ - لِذِيْ حِجْرٍ - حَمِيْرٍ

2. Apabila Ra’ sukun (mati), sedang sebelumnya berharakat kasrah [ ـِ رْ ] contoh :

لَشِرْذِمَةٌ - فِرْعَوْنَ - فَأَنْذِرْهُمْ - فِيْ مِرْيَةٍ - مِرْفَقًا - فَكَبِّرْ

3. Apabila huruf Ra’ dimatikan karena waqaf, sedang sebelumnya ada huruf mati dan sebelum huruf mati itu ada huruf berharakat kasrah. Contoh :

فِيْهِ الذِّكْرُ = فِيْهِ الذِّكْرْ مِنَ الْكِبْرِ = مِنَ الْكِبْرْ

4. Apabila huruf Ra’ dimatikan karena waqaf, sedang sebelumnya ad huruf ya’ mati, dan seblum ya’mati ada huruf berharakat kasrah. Contoh :

سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ = بَصِيْرْ - وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ = قَدِيْرْ - خَبِيْرٌ = خَبِيْرْ

3. JAWAZUL WAJHAIN

Jawazul Wajhain (boleh dua jalan), yaitu memilih antara bacaan tafkhim dan tarqiq.

1. Apabila huruf Ra’ mati sebelumnya ada harakat kasrah, sedang sesudahnya ada huruf Isti’la’ [خَصَّ ضَغْطٍ قِظْ] contoh :

مِرْصَادٌ - فِرْقَةٌ - قِرْطَاسٌ - فِرْقٍ

2. Apabila sebelum huruf Ra’ terdapat huruf Isti’la’ mati (sukun), sedang sebelum huruf isti’la’ terdapat harakat kasrah, maka ketika waqaf (menghentikan bacaan ) boleh dibaca tafkhim dan tarqiq. Contoh :

مِنْ مِصْرْ عَيْنَ الْقِطْرْ

3 komentar: