Kamis, 29 Oktober 2009

SUJUD TILAWAH

Sujud tilawah dilakukan karena membaca ayat “SAJADAH’ . Sujud hukumnya sunah dan dilakukan satu kali sujud. Dasarnya adalah hadis Nabi Saw. antara lain adalah :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ عَلَيْنَا الْقُرْآنَ فَاِذَا مَرَّ بِالسَّجْدَةِ كَبَّرَ وَسَجَدَ وَسَجَدْنَا مَعَهُ. رواه ابوداود

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya Nabi saw. membacakan Al-Qur’an kepada kami, maka setelah beliau selesai membaca ayat sajadah, beliau bertakbir lalu sujud, dan kami ikut sujud bersamanya. (HR.Abu Daud)[1]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ عَلَيْنَا السُّوْرَةَ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ مَعَهُ حَتَّى لاَ يَجِدُ اَحَدُنَا مَكَانًا لِمَوْضِعِ جَبْهَتِهِ. رواه ابو داود

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya Nabi saw. membacakan sebuah surah Al-Qur’an lalu beliau sujud dan kami ikut sujud bersamanya, hingga salah seorang kami tidak mendapatkan tempat untuk sujud meletakkan dahinya.(HR. Abu Daud)[2]

Syarat yang harus diperhatikan sebelum melakukan sujud tilawah adalah (1) suci dari hadas dan najis, baik badan, pakaian dan tempat sujud, (2) menutup aurat, dan (3) telah selesai membaca ayat sajadah sampai pada akhir ayat. Adapun cara melakukan sujud tilawah adalah (1) menghadap ke arah kiblat, (2) takbir bersamaan dengan niat melakukan sujud tilawah, (3) sujud satu kali dengan cara seperti sujud dalam shalat, (4) duduk kembali dengan takbir, dan (5) mengucapkan salam.

Dalam sujud tilawah disunahkan membaca do’a berikut ini berdasarkan hadis Nabi saw.:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِيْ سُجُوْدِ الْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ، يَقُوْلُ فِى السَّجْدَةِ مِرَارًا : "سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَ قُوَّتِهِ". رواه ابو داود

Dari ‘Aisyah ia berkata : Rasulullah saw. dalam sujud membaca Al-Qur’an (sujud tilawah) di malam hari, membaca do’a berulang-ulang yaitu : Wajahku bersujud kepada Tuhan yang menciptakan, membentuk, membuka pendengaran dan penglihatan, dengan daya dan kekuatan-Nya. (HR.Abu Daud)[3]

Dalam Al-Qur’an ada 15 tempat ayat-ayat sajadah, yaitu :

1. QS. Al-A’raf : 206 – وَلَهُ يَسْجُدُوْنَ

2. QS.Ar-Ra’du : 15 - بِالْغُدُوِّ وَالأَصَالِ

3. QS.An-Nahl : 49 وَهُمْ لاَ يَسْتكْبِرُوْنَ

4. QS. Al-Isra’ : 109 وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْخًا

5. QS. Maryam : 58 -- سُجَّدًا وَبُكِيًّا

6. QS.Al-Haj : 18 -- يفْعَلُ مَا يَشَاءُ

7. QS.Al-Haj : 77 -- لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

8. QS.Al-Furqan : 60 -- وَزَادُهُمْ نُفُوْرًا

9. QS.An-Naml : 26 -- رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

10. QS.As-Sajdah : 15—وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ

11. QS.Shad : 24 – رَاكِعًا وَ اَنَابَ

12. QS.Fush-Shilat : 38 وَهُمْ لاَ يَسئَمُوْنَ

13. QS.An-Najm : 62 لِلَّهِ وَاعْبُدُوْا

14. QS.Al-Insyiqaq : 21 لاَ يَسجُدُوْا

15. QS.Al-‘Alaq : 19 وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ

Ayat-ayat sajadah dalam Al-Qur’an, biasanya diberi tanda dengan tulisan سجدة yang terletak ditepi Al-Qur’an dan dalam Al-Qur’an tertentu ada yang menggunakan gambar masjid (Q) pada akhir ayat sajadah.



[1] Abu Daud Sulaiman bin Al-Asy’ats Al-Sajastani, jilid 2, Sunan Abu Daud, Dar Al-Fikr, BeirutLebanon, 1994M/1414H, hal. 331

[2]Ibid, hal. 331

[3] Ibid, hal. 331

Tidak ada komentar:

Posting Komentar