Kamis, 18 Juli 2013

RAMADHAN BULAN PERTOBATAN

BULAN PERTOBATAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Saudaraku, ajaran puasa dimaksudkanuntuk mencapai tingkat ketakwaan, menghendaki adanya sikap ikhlas dan jujurserta melarang berbuat dusta. Dusta meggiring manusia kepada perbuatan dosa, dan dosa menggiringkepada azab api neraka. Dan ternyata dalamperjalanan hidup, manusia seringmelakukan dosa. Itulah sebabnya Allah memerintahkan agar bersegera memohonampunan. Renungkan firman Allah :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَاالسَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Danbersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnyaseluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS.Ali'Imran [3] : 133)

Puasa yang merupakan proses pertobatan adalahkarena manusia itu sendiri adalah pelaku dosa. Renungkan sabda Nabi :

عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَخَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ.(رواه ابن ماجه : 4241-سنن ابن ماجه - بَابذِكْرِ التَّوْبَةِ- الجزء : 12-صفحة: 302 )
Dari Qatadah, diterima dari Anas,ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Semua anak cucu Adam adalah pembuatkesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah mereka yangbertobat. (HR.Ibnu Majah :4241, Sunan Ibnu Majah, Bab Dzikrit Taubah, juz : 12,hal.302)

Salahsatu bukti bahwa puasa nerupakan proses pertobatan adalah adanya perintah bagiorang yang berpuasa agar meniggalkan perbuatan dan tutur kata yang mengandungkepalsuan atau dusta. Renungkan sabda Nabi :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْلَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌأَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.(رواه البخاري : 5597– صحيح البخاري-بَاب قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى وَاجْتَنِبُواقَوْلَ الزُّورِ- الجزء : 18- صفحة : 495)
Dari Abu Hurairah ra, diterimadari Nabi saw, beliau bersabda : Barangsiapayang tidak dapat meninggalkan perkataan dusta (palsu) dan bertindak bodoh(ngawur), maka Allah tidak butuh (tidak akan menerima amal itu), yaitu puasayang hanya meninggalkan makan dan minumnya. (HR.Bukhari : 5597, Shahih Bukhari, BabQaulullaahi Taalaa Wajtanibuu Qaulazzuur, juz 18, hal.495)

Meniggalkan perbuatan dan tuturkata yang mengandung kepalsuan merupakan perjuangan memerangi kehendak hawanafsu (nafsu ammarah) yang selalu menggiring manusia ke jalan yang sesat.Melalui ibadah puasa di bulan ramadhan ini, rohani kita ditempa denganmemperbanyak ibadah (baik ibadah yang langsung dengan Allah, maupun ibadah sosial),dan diperintah meninggalkan larangan-laranga Allah agar lebih peka menerimakebenaran. Itulah sebenarnya pejuangan (jihad) yang amat besar, sebagaimanasabda Nabi yang sangat populer : "Kita baru saja pulang dari jihad kecil(perang Badar) dan akan masuk ke jihad besar, yaitu memerangi hawa nafsu".

Dalam pertobatan itu mesti ada gerak langkah yang antaralain adalah adanya kesadaran bahwa dirinya termasuk hamba pelaku kesalahan; menyadaribahwa dirinya tidak mampu menghapuskan dosa kecuali menyerahkan kepada Allah; berprasangka baik terhadap Allah bahwa Dia MahaPengampun; memiliki hati yang ikhlas; jera atau kapok sehingga tidak beranilagi melakukan perbuatan dosa; memperbanyak istighfar; dan mengganti perbuatan buruk dengan perbuatanbaik.

Hamba yang dengan sadar memproses dirinya untukmendapatkan ampunan, maka ia termasukorang yang bertobat, dan orang yang bertobat dicatat sebagai orang yang bersihtanpa dosa. Renungkan sabda Nabi :

عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِعَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ. .(رواه ابن ماجه : 4240-سنن ابن ماجه- بَاب ذِكْرِ التَّوْبَةِ- الجزء : 12-صفحة: 301)

Dari 'Ubaidillah bin Abdillah, dari ayahnya, ia berkata :Rasulullah saw bersabda : Orang yang bertobat posisinya sama seperti orang yangtidak ada dosa. (HR.Ibnu Majah:4240, Sunan Ibnu Majah, Bab Dzikrit Taubah, juz : 12, hal.301)

Mahabenar Allah Yang Maha Pengampun lagiMaha Penerima tobat. Semoga kita senantiasa mendapatkan rahmah, maghfirah dan'Itqun Minan-Naar. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar