BULAN PERTOBATAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Saudaraku, ajaran puasa dimaksudkanuntuk
mencapai tingkat ketakwaan, menghendaki adanya sikap ikhlas dan
jujurserta melarang berbuat dusta. Dusta meggiring manusia kepada
perbuatan dosa, dan dosa menggiringkepada azab api neraka. Dan ternyata
dalamperjalanan hidup, manusia seringmelakukan dosa. Itulah sebabnya
Allah memerintahkan agar bersegera memohonampunan. Renungkan firman Allah :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَاالسَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Danbersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnyaseluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa. (QS.Ali'Imran [3] : 133)
Puasa yang merupakan proses pertobatan adalahkarena manusia itu sendiri adalah pelaku dosa. Renungkan sabda Nabi :
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَخَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ
التَّوَّابُونَ.(رواه ابن ماجه : 4241-سنن ابن ماجه - بَابذِكْرِ
التَّوْبَةِ- الجزء : 12-صفحة: 302 )
Dari Qatadah, diterima dari
Anas,ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Semua anak cucu Adam adalah
pembuatkesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah
mereka yangbertobat. (HR.Ibnu Majah :4241, Sunan Ibnu Majah, Bab Dzikrit
Taubah, juz : 12,hal.302)
Salahsatu bukti bahwa puasa
nerupakan proses pertobatan adalah adanya perintah bagiorang yang
berpuasa agar meniggalkan perbuatan dan tutur kata yang
mengandungkepalsuan atau dusta. Renungkan sabda Nabi :
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْلَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ
بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌأَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ
وَشَرَابَهُ.(رواه البخاري : 5597– صحيح البخاري-بَاب قَوْلِ اللَّهِ
تَعَالَى وَاجْتَنِبُواقَوْلَ الزُّورِ- الجزء : 18- صفحة : 495)
Dari
Abu Hurairah ra, diterimadari Nabi saw, beliau bersabda :
Barangsiapayang tidak dapat meninggalkan perkataan dusta (palsu) dan
bertindak bodoh(ngawur), maka Allah tidak butuh (tidak akan menerima
amal itu), yaitu puasayang hanya meninggalkan makan dan minumnya.
(HR.Bukhari : 5597, Shahih Bukhari, BabQaulullaahi Taalaa Wajtanibuu
Qaulazzuur, juz 18, hal.495)
Meniggalkan perbuatan dan
tuturkata yang mengandung kepalsuan merupakan perjuangan memerangi
kehendak hawanafsu (nafsu ammarah) yang selalu menggiring manusia ke
jalan yang sesat.Melalui ibadah puasa di bulan ramadhan ini, rohani kita
ditempa denganmemperbanyak ibadah (baik ibadah yang langsung dengan
Allah, maupun ibadah sosial),dan diperintah meninggalkan
larangan-laranga Allah agar lebih peka menerimakebenaran. Itulah
sebenarnya pejuangan (jihad) yang amat besar, sebagaimanasabda Nabi yang
sangat populer : "Kita baru saja pulang dari jihad kecil(perang Badar)
dan akan masuk ke jihad besar, yaitu memerangi hawa nafsu".
Dalam pertobatan itu mesti ada gerak langkah yang antaralain adalah
adanya kesadaran bahwa dirinya termasuk hamba pelaku kesalahan;
menyadaribahwa dirinya tidak mampu menghapuskan dosa kecuali
menyerahkan kepada Allah; berprasangka baik terhadap Allah bahwa Dia
MahaPengampun; memiliki hati yang ikhlas; jera atau kapok sehingga tidak
beranilagi melakukan perbuatan dosa; memperbanyak istighfar; dan
mengganti perbuatan buruk dengan perbuatanbaik.
Hamba yang
dengan sadar memproses dirinya untukmendapatkan ampunan, maka ia
termasukorang yang bertobat, dan orang yang bertobat dicatat sebagai
orang yang bersihtanpa dosa. Renungkan sabda Nabi :
عَنْ أَبِي
عُبَيْدَةَ بْنِعَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا
ذَنْبَ لَهُ. .(رواه ابن ماجه : 4240-سنن ابن ماجه- بَاب ذِكْرِ
التَّوْبَةِ- الجزء : 12-صفحة: 301)
Dari 'Ubaidillah bin
Abdillah, dari ayahnya, ia berkata :Rasulullah saw bersabda : Orang yang
bertobat posisinya sama seperti orang yangtidak ada dosa. (HR.Ibnu
Majah:4240, Sunan Ibnu Majah, Bab Dzikrit Taubah, juz : 12, hal.301)
Mahabenar Allah Yang Maha Pengampun lagiMaha Penerima tobat. Semoga
kita senantiasa mendapatkan rahmah, maghfirah dan'Itqun Minan-Naar.
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar