Kamis, 18 Juli 2013

PANDAI BERSYUKUR

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Saudaraku, ibadah puasa merupakan  sarana latihan mensyukuri karunia Allah dengan mengendalikan diri dari dorongan hawa nafsu, banyak dzikir, baca Al-Qur'an, dan amalan ibadah lainnya seperti kepedulaian terhadapkaum dhua'afa'.  Melaksanakan amalan-amalan yang baik seperti tersebut dapat terwujud semata-mata hanya karena rahmat Allah jua. Dan bagi hamba yang bersyukur pasti akan mendapatkan keuntungan yang amat besar yang akan kembali kepada dirinya sendiri, yaitu berupa kebahagian jangka panjang yang abadi. Ayo sejenak kita renungkan cara Rasulullah bersyukur:

Suatu ketika Ibnu Umar meminta kepada 'Aisyahagar berkisah sesuatu yang sangat mengagumkan dari sikap Rasulullah. Mendengar permintaan itu, Aisyah menangis, lalu berkata : Semua sikap beliau itu mengagumkan.  pada suatu malam beliau mendatangi-ku tepat pada malam yang menjadi giliranku.Beliau masuk dalam selimutku, hingga kulitnya menempel dengan kulitku, lalu beliau bertanya kepadaku : Wahai Aisyah, apakah malam ini engkau berkenanmemberikan izin kepadaku untuk beribadah kepada Tuhanku?. Aku (Aisyah)menjawab :  Ya  Rasulullah, sebenarnya aku sangat senangberada di dekatmu, namun  aku juga sangat senang akan keinginanmu untuk beribadah. Oleh sebab  itu, aku memberikan izin kepadamu ya Rasulullah. Mendengar jawaban sangisteri tersayang, beliau sepontan bangun menuju tempat air wudu' dirumahnya  dengan sikap hemat tanpa banyak menuangkan air. Kemudian beliau mengerjakan salat sampai  menangis hingga cucuran air matanya membasaahijenggotnya. Beliau bersujud dengan tangis terus berlanjut hingga air matanyamembasahi tanah. Setelah selesai salat beliau berbaring dengan tangis yangbelum dapat juga berakhir. Lalu sahabat Bilal mendatanginya serayamengumandangkan suara adzan shalat subuh. Selanjutnya dia berkata : Waktu shalattelah tiba wahai  Rasulullah,  Sementara beliau  masih dalam keadaan terusmenangis, lalu Bilal  berkata : Engkau menangis wahai  Rasulullah, padahal Allahtelah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang  akan datang. Beliau bersabda :  Wahai Bilal, tidakkah seharusnya  aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?[i]

Tangis syukur Rasulullah yang memilukan ituberlangsung dikala beliau beraudensi dengan sang Mahapencipta, yang diawalidengan sikap mulia dan agung  berupaakhlak karimah kepada  sang isteri,  serta sikap hemat __ tidakmenghambur-hamburkan air ketika wudu' __ merupakan   bimbingan kepada kita tentang carabersyukur.  Syukur nikmat harus dibuktikandengan meningkatkan ketaatan dan kepatuhan __ salah satu artiibadah __ kepada Allah swt. baik ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah (ibadah mahdhah)maupun ibadah sosial (ghairu mahdhah) yang pasti akanmemberikan  manfaat, tidak hanya bagidirinya, tetapi juga buat orang lain.

Bersyukur merupakan perwujudan keyakinan kepada Allah, bahwa kesuksesan yang diperolehnya bukan karena usahanya,  tetapi karena adanya pertolongan Allah.Itulah sebabnya, mengapa kita  wajib bersyukur apabila mendapatkan kesuksesan. Dengan syukur, kita akan dapat bersikap  rendah hati, tidak terjerumus dalam sikap sombong dan tidak akan jatuh tenggelam dalam sikap riya (ingindisanjung dan dipuji). Hal itu terjadi akibat dari adanya keimanan yang mendalam bahwa semua yang kita raih adalah anugerah  Allah sebagai amanah yang  harus dipertanggung jawabkan.

Begitu banyak dan luasnya karunia Allah, sehingga seandainya kita mau mencoba menghitungnya, pastilah kita tidak akan pernah sanggup. Renungkan friman Allah :
وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّالْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamumemohon kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamumenghinggakannya. (QS.Ibrahim [14] : 34)

Sebagai hamba yang menyadari adanya nikmatkarunia Allah yang sangat besar yang sengaja dibuat oleh-Nya untuk memenuhihajat kebutuhan manusia, seharusnya selalu dihadapi dengan sikap syukur yang diwujudkan   dalam bentuk ibadah __ patuhdan tunduk kepada-Nya  __  dalam mengarungi kehidupan di alam fanaini.   Dan beribadah kepada-Nyaseharusnya dilaksanakan atas dasar kesadaran untuk bersyukur kepada Allah,dengan niat ikhlas semata-mata untuk meraih ridha-Nya.
Dalam perjalanan hidup tidak sedikit yangbelum  menyadari, bahwa hidup itu sendiriadalah rahmat Allah yang harus disyukuri dengan cara memantapkan ibadah. Tidakmenjalankan ibadah, berarti  telah kufurnikmat __ mengingkari nikmat __ yang diancamdengan azab yang sangat pedih. Renungkan friman Allah :

وَإِذْتَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّعَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan ingatlah ketika Tuhanmu mempermaklumkan :Sesungguhnya jka kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, danjika kamu mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS.Ibrahim[14] : 7)

Dari sisi lain, ayat tersebut  dapat dipahami bahwa  bersyukur itu akan dapat melahirkan sikapproduktif sebagai pancaran dari sikap optimistis,  bahwa Allah Yang Mahakaya dengan rahmat-Nyaakan selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang berharap  kepada-Nya dengan keyakinan yang mantap. Dan sebaliknya, sikap enggan  bersyukur atau kufur nikmat, justruakan menjadikan dirinya pesimistis,  tidak percaya diri, dan tidak produktif atau kita katakan counterproductive. Sikap enggan bersyukur karena dalam benaknya ada asumsi bahwa Allahtidak mampu menjamin hidupnya. Padahal, dirinya diciptakan oleh Allah  dari tiada menjadi ada, dari mati menjadihidup.  Dengan demikian, tentu menjaminhidupnya bagi Allah merupakan   pekerjaanringan dan sangat lebih mudah.
Rasulullah saw melakukan sujud syukur ketikamendapatkan kesenangan atau berita gembira sebagai salah satu bentuk syukurkepada Allah. Renungkan sabda Nabi :

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ بَكَّارِبْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ أَخْبَرَنِي أَبِي عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنْالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا جَاءَهُ أَمْرُسُرُورٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ.(رواه ابو داود : 2393 – سنن ابو داود- بَاب فِي سُجُودِ الشُّكْرِ- الجزء : 7 – صفحة : 425)
Dari Abu Bakrah, yaitu Bakkar bin Abdul Aziz,Abi Abdul Aziz bercerita kepadaku, diterima dari bnakrah yang berseumber dariNabi saw : Bahwasanya apabila beliau mendapatkan  kesenangan atau berita gembira, beliau menyungkurbersujud sebagai bukti rasa syukur kepada Allah. (HR. Abu Daud : 2393, SunanAbu Daud, Bab Fii Sujuudisysyukri, juz : 7, hal. 425)

عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍعَنْ أَبِيهِ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَمِنْ مَكَّةَ نُرِيدُ الْمَدِينَةَ فَلَمَّا كُنَّا قَرِيبًا مِنْ عَزْوَرَا نَزَلَثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ فَدَعَا اللَّهَ سَاعَةً ثُمَّ خَرَّ سَاجِدًا فَمَكَثَ طَوِيلًاثُمَّ قَامَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ فَدَعَا اللَّهَ سَاعَةً ثُمَّ خَرَّ سَاجِدًا فَمَكَثَطَوِيلًا ثُمَّ قَامَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ سَاعَةً ثُمَّ خَرَّ سَاجِدًا - قَالَ إِنِّيسَأَلْتُ رَبِّي وَشَفَعْتُ لِأُمَّتِي فَأَعْطَانِي ثُلُثَ أُمَّتِي فَخَرَرْتُ سَاجِدًاشُكْرًا لِرَبِّي ثُمَّ رَفَعْتُ رَأْسِي فَسَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي فَأَعْطَانِيثُلُثَ أُمَّتِي فَخَرَرْتُ سَاجِدًا لِرَبِّي شُكْرًا ثُمَّ رَفَعْتُ رَأْسِي فَسَأَلْتُرَبِّي لِأُمَّتِي فَأَعْطَانِي الثُّلُثَ الْآخِرَ فَخَرَرْتُ سَاجِدًا لِرَبِّي(رواه ابو داود :  2394– سنن ابو داود- بَاب فِي سُجُودِ الشُّكْرِ- الجزء : 7 – صفحة :  426)
Dari 'Amir bin Sa'id dari ayahnya, ia berkata: kami keluar dari kota Makkah hendak ke kota Madinah; setalah kami dekat 'Azwarbeliau turun lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdo'a sesaat, kemudianmenyungkur bersujud dengan masa diam yang lama; kemudian berdiri dan mengangkatkedua tangannya seraya berdo'a sesaat, kemudian menyungkur bersujud dengan masadiam yang lama; kemudian mengangkat kedua tangannya lagi seraya berdo'a sesaat,lalu menyungkur bersujud. Beliau berdo'a : Aku memohon kepada Tuhan-Ku  agardapat memberikan syafaat  (pertongan)untuk umatku, ternyata Tuhanku memberikan kepada-ku untuk sepertiga umatku,lalu  aku menyungkur bersujud sebagaibukti rasa syukur kepada Tuhanku. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan memohonlagi kepada Tuhan-Ku  agara dapatmemberikan syafaat  (pertolongan) untukumatku, ternyata Tuhanku memberikan kepada-ku untuk sepertiga umatku, lalu   aku menyungkur bersujud sebagai bukti rasasyukur  kepada Tuhanku. Kemudian akumengangkat kepalaku dan memohon lagi kepada Tuhan-Ku  agar dapat memberikan syafaat (pertolongan)   untuk umatku, ternyata Tuhanku memberikankepada-ku untuk sepertiga umatku, lalu  aku menyungkur bersujud sebagai bukti rasa syukur kepada Tuhanku. (HR.Abu Daud : 2394, Sunan Abu Daud, Bab Fii Sujuudisysyukri, juz : 7, hal. 426)

Renungkan firman Allah :
وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِاشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّاللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Dan sesungguhnyatelah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu : Bersyukurlah kepada Allah. Danbarangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untukdirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya AllahMaha Kaya lagi Maha Terpuji.(Q.,Luqman [31] : 12)

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآَمَنْتُمْوَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
"Allah tidak akan menurunkan azab kepadamu, jika kamubersyukur dan beriman". dan Allahadalah Maha Mensyukuri [ii]lagiMaha mengetahui. (QS.Annisa' [4]: 147)

اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِعِبَادَتِكَ.
Ya Allah! berilah pertolongan kepada kami untukselalu menyebut nama-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah yang baik kepada-Mu.

Maha benarAllah dengan segala firman-Nya. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamaba Allahyang pandai bersyukur.  Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar