Saudaraku, kita sebagai hamba Allah sering sekali berbuat salah dan dosa, sehingga dinyatakan oleh Rasulullah saw sebagai pelaku dosa. Sabda Nabi :
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ.(رواه ابن ماجه : 4241 –سنن ابن ماجه - بَاب ذِكْرِ التَّوْبَةِ – الجزء :12 - صفحة : 302)
Dari Qatadah, diterima dari Anas, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Semua Bani Adam (manusia) adalah pelaku dosa dan sebaik-baik pelaku adalah orang-orang yang taubat.(HR. Ibnu Majah : 4241, Sunan Ibnu Majah, Bab Dzikrit Taubah, juz : 12, hal. 302)
Taubat adalah kembali dari bermaksiat kepada Allah menuju kepada ketaatan kepada-Nya. Kemudian ada rasa penyesalan yang mendalam dan tidak suka mengulangi lagi perbuatan maksiat itu, atau kita sebut : “kapok”. Sabda Nabi :
عَنْ زِيَادِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ ابْنِ مَعْقِلٍ قَالَ دَخَلْتُ مَعَ أَبِي عَلَى عَبْدِ اللَّهِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّدَمُ تَوْبَةٌ فَقَالَ لَهُ أَبِي أَنْتَ سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ النَّدَمُ تَوْبَةٌ قَالَ نَعَمْ.(رواه ابن ماجه : 4242- بَاب ذِكْرِ التَّوْبَةِ – الجزء :12 - صفحة : 303)
Dari Ziyad bin Abi Maryam, dari Ibnu Ma’qil, ia berkata : Aku bersama ayahku mendatangi Abdullah, pada waktu itu aku mendengar dia mengatakan : Rasulullah saw berabda : “Kapok adalah taubat”. Ayahku bertanya kepada Abdullah. Apakah engkau telah mendengar Nabi saw berkata : “Kapok adalah taubat”. Abdullah menjawab : Ya. (HR. Ibnu Majah : 4242, Sunan Ibnu Majah, Bab Dzikrit Taubah, juz : 12, hal. 303)
Taubat itu diperintahkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang beriman sebagai perintah wajib dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim [66] : 8]
Dengan taubat yang semurni-murninya (taubatan nasuhaa), Allah akan menghapuskan segala dosa. Oleh karenanya, ayo kita bertaubat, jangan berputus asa, kita masih punya harapan besar kepada Allah Yang Maha Penerima Taubat, Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Firman Allah :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah, Hai hamba-hambaKu yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semunya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QSAz-Zumar [39] : 53)
Saudaraku, pintu taubat masih terbuka lebar, sejak matahari terbit hingga matahari terbenam, dan sejak matahari terbenam hingga matahari terbit kembali. Sabda Nabi :
عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا. .(رواه مسلم : 4954– صحيح مسلم -بَاب قَبُولِ التَّوْبَةِ مِنْ الذُّنُوبِ وَإِنْ تَكَرَّرَتْ الذُّنُوبُ وَالتَّوْبَةُ – الجزء : 13- صفحة :322 )
Dari ‘Amer bin Murrah, ia berkata : Aku pernah mendengar Abu ‘Ubaidah menceritakan sebuah hadits yang diterima dari Abu Musa. Abu Musa menerima dari Nabi saw, beliau bersabda : Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar pelaku dosa pada siang hari bertaubat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar pelaku dosa malam hari bertubat hingga matahari terbit dari tempat tenggelamnya. (HR.Muslim : 4954, Shahih Muslim, Bab Qabulit Taubah Minadzdzunub wa in Takarraratidz Dzunub Wat-Taubah, juz : 13, hal. 322)
Pintu taubat selalu terbuka selama iman masih meneyelinap dalam dada dan hayat masih dikandung badan. Firman Allah :
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا - وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآَنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (QS.Annisa’ [3] : 17-18)
Yang dimaksud dengan “kejahilan” adalah : 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.
Betapa banyak hamba Allah yang melakukan dosa, baik kecil maupun besar, lalu segala dosanya diampuni oleh Allah karena mereka bertaubat. Firman Allah :
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (68) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (69) إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (70) وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا (71)
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya Dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (QS.Al-Furqan [25] : 68-71)
Hamba Allah yang memproses diri untuk meraih kembali kesuciannya (fithrah) dengan jalan “Taubat”, itulah sebenarnya hamba yang paling disukai oleh Allah. Firman Allah :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS.Al-Baqarah [2] : 222]
Hamba Allah yang bertaubat adalah hamba yang sungguh telah meraih sukses, yaitu keberuntungan yang amat besar. Firman Allah :
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur [24] : 31)
Hamba yang taubat dengan semurni-murninya (taubatan nasuhaa), sejajar dengan hamba yang tidak berdosa. Sabda Nabi :
عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ.(رواه ابن ماجه : 4240 – بَاب ذِكْرِ التَّوْبَةِ – الجزء :12 - صفحة : 301)
Dari Abu ‘Ubaidah bin Abdillah, dioterima dari ayahnya, ia berkata : Rasulullah saw berabda : Orang yang bertaubat dari dosa, sama seperti orang tidak mempunyai dosa. (HR. Ibnu Majah : 4240, Sunan Ibnu Majah, Bab Dzikrit Taubah, juz : 12, hal. 301)
Saudaraku, ayo kita bertaubat dengan taubatan nashuuha, mumpung masih hidup, masih sehat, masih sempat dengan cara memantapkan niat ikhlah karena Allah, memantapkan keimanan dan ketaatan kepada-Nya. Semoga senantiasa mendapatkan hidayah-Nya. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar