Selasa, 27 Juli 2010
ISTGHFAR (MOHON AMPUNAN ALLAH)
Istighfar adalah hidangan yang amat dibutuhkan oleh kita semua sebagai hamba Allah, karena kita adalah hamba yang tidak lepas dari salah dan dosa. Dan manusia terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat dosa, tetapi yang terus mencari ampunan Allah, tobat dan lidah selalu basah dengan istighfar, tahlil, tasbih, tahmid dan takbir. Rasulullah saw selalu beristighfar walaupun beliau makshum (terpelihari dari dosa). Ayo kita renungkan pesan-pesan Rasulullah :
1. عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ.(رواه ابن ماجه : 3805- سنن ابن ماجه- بَاب الِاسْتِغْفَارِ- الجزء :11 - صفحة : 262)
Dari Abu Salamah, diterima dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya aku sungguh memohon ampunan kepada Allah (beristighfar) dan bertobat kepada-Nya 100 kali dalam sehari. (HR. Ibnu Majah : 3805, Sunan Ibnu Majah, Babul Istighfar, juz : 11, hal. 262)
2. عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ سَبْعِينَ مَرَّةً.(رواه ابن ماجه : 3806- سنن ابن ماجه- بَاب الِاسْتِغْفَارِ- الجزء :11 - صفحة : 263)
Dari Sa’id bin Abi Burdah bin Abi Musa, dari ayahnya, diterima dari kakeknya, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya aku sungguh memohon ampunan kepada Allah (beristighfar) dan bertobat kepada-Nya 70 kali dalam sehari. (HR. Ibnu Majah : 3805, Sunan Ibnu Majah, Babul Istighfar, juz : 11, hal. 263)
3. عَنْ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عِرْقٍ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ بُسْرٍ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا.(رواه ابن ماجه :3808- سنن ابن ماجه- بَاب الِاسْتِغْفَارِ- الجزء :11 - صفحة : 265)
Dari Muhammad bin Abdirrahman bin ‘Irq, saya mendengar Abdullah bin Busr berkata : Rasulullah saw. bersabda : Berbahagialah orang yang banyak beristighfar (memohon ampunan kepada Allah) dalam lembaran hidupnya (HR. Ibnu Majah : 3808, Sunan Ibnu Majah, Babul Istighfar, juz : 11, hal.265)
4. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ.(رواه ابن ماجه : 3809- سنن ابن ماجه- بَاب الِاسْتِغْفَارِ- الجزء :11 - صفحة :266)
Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata : Rasulullah saw, bersabda : Barangsiapa yang selalu beristighfar (memohon ampunan kepada Allah), maka Allah menjadikan baginya kelapangan dari setiap kesulitan, jalan keluar dari setiap kesempitan dan memberinya rezeki dari arah yang tidak terkirakan. (HR. Ibnu Majah : 3809, Sunan Ibnu Majah, Babul Istighfar, juz : 11, hal.266)
5. عَنْ شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ. قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ. (رواه البخاري : 5831 – صحيح البخاري- بَاب أَفْضَلِ الِاسْتِغْفَارِ- الجزء : 19- صفحة : 363)
Dari Saddad bin A’us ra, diterima dari Nabi saw, Sayyidul Istighfar (Tuannya Istighfar) hendaklah engkau baca dengan kalimat :
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
ALLAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALAA ‘AHDIKA WA WA’ DIKA MASTATHO’TU A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’TU, ABUU-U LAKA BINI’ MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BIDZANBII, FAGHFIRLII FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA.
(Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan yang pantas disembah selain Engkau, Engkau telah menciptakan aku, aku adalah hamba-Mu, dan aku terikat janji dengan-Mu yang aku laksanakan sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui limpahan nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku, dan aku mengakui pula dosaku, ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Engkau).
قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ. (رواه البخاري : 5831 – صحيح البخاري- بَاب أَفْضَلِ الِاسْتِغْفَارِ- الجزء : 19- صفحة : 363)
Nabi bersabda : Dan barangsiapa membacanya di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu mati pada hari itu sebelum sore hari, maka ia termasuk penduduk surga. Dan barangsiapa membacanya di malam hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum subuh, maka ia termasuk penduduk surga. (HR.Bukhari : 5831, Shahih Bukhari, Bab Afdhalul Istighfar, juz : 19, hal. 363)
Atau baca istighfar yang umum :
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
ASTAGHFIRULLOOHAL ‘AZHIIM
Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung
Semoga senantiasa mendapatkan hidayah dari Allah swt, untuk selalu beristighfar. Wasslm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar