Minggu, 25 Juli 2010

PUASA RAMADHAN DALAM PESAN RASULLAH

PUASA RAMADHAN DALAM PESAN RASULLAH

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Saudaraku, marilah kita membaca pesan-pesan Rasulullah saw sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, dengan harapan, Semoga ibadah ramadhan yang akan kita jalankan dapat mengantarkan kita untuk meraih rahmah (kasih sayang Allah), maghfirah (ampunan Allah) dan ‘itqun Minan-Naar (selamat dari azab api neraka). Marilah kita renungkan satu demi satu sebagai berikut :

1. عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ.(رواه البخاري :1776-صحيح البخاري-بَاب قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَيْتُمْ الْهِلَالَ فَصُومُوا- الجزء : 6- صفحة : 481)

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasullah saw bersabda : Berpuasalah karena melihat bulan (di permulaan Ramadhan) dan berbukalah karena melihat bulan (di permulaan Syawal); jika bulan itu tersembunyi buatmu (mendung), maka sempurnakanlah bialangan bulan syaban menjadi 30 hari. (HR,Bukhari : 1776, Shahih Bukhari, Bab Qaul Nabi saw Idzaa Ra-aitum Hilal Fashuumu, juz 6, hal.482)

2. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.(رواه البخاري : 37- صحيح البخاري-بَاب صَوْمُ رَمَضَانَ احْتِسَابًا مِنْ الْإِيمَانِ - الجزء : 1- صفحة : 67)

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasullah saw bersabda : Barangsiapa yang berpuasa bulan ramadhan berdasar iman dan sesungguhnya (ikhlas), maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR,Bukhari : 37, Shahih Bukhari, BabShaum ramadhan ihtisab minal iman, juz 1, hal. 67)

3. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.(رواه البخاري : 36 - - صحيح البخاري- بَاب تَطَوُّعُ قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ الْإِيمَانِ - الجزء : 1- صفحة : 65)

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang menegakkan ramadhan (dengan ibadah) berdaswarkan iman dan sesungguhnya (ikhlas), maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR,Bukhari : 36, Shahih Bukhari, Bab Tathawwu’ Qiyaami Ramadhan, juz 1, hal. 65)

4. عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ.(رواه البخاري : 1821- صحيح البخاري- بَاب تَعْجِيلِ الْإِفْطَارِ- الجزء : 7- صفحة : 59)

Dari Sahal bin Sa’id, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Manusia itu selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa (setelah waktunya masuk). (HR.Bukhari : 1821, Shahih Bukhari, Bab Ta’jiilul ifthar, juz 8, hal.59)

5. عَنْ عَبْد الْعَزِيزِ بْن صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً.(رواه البخاري : 1789- صحيح البخاري-بَاب بَرَكَةِ السَّحُورِ- الجزء : 7- صفحة : 3)

Dari Abdul Aziz bin Shuhaib, ia berkata : Saya mendengar Anas bin Malik ra berkata : Nabi saw bersabda : Bersahurlah kalian, karena di dalam bersauhr itu terdap[at berkah. (HR.Bukhari : 1789, Shahih Bukhari, Bab Barakatissahuur, , juz 7, hal.3)

6. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا نَسِيَ فَأَكَلَ وَشَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللَّهُ وَسَقَاهُ.(رواه البخاري : 1797- صحيح البخاري- بَاب الصَّائِمِ إِذَا أَكَلَ أَوْ شَرِبَ نَاسِيًا- الجزء : 7- صفحة : 17)

Dari Abu Hurairah ra, diterima dari Nabi saw, beliau bersabda : Apabila lupa, lalu makan dan minum, maka sempurnakanlah puasanya, karena sesungguhnya Allah telah memberikan makanan dan minuman kepadanya. (HR.Bukhari : 1797, Shahih Bukhari, Bab Ashshaim idzaa akala wa syariba nasiyan, juz 7, hal. 17)

7. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.(رواه البخاري : 5597– صحيح البخاري-بَاب قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ- الجزء : 18- صفحة : 495)

Dari Abu Hurairah ra, diterima dari Nabi saw, beliau bersabda : Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta (palsu) dan bertindak bodoh (ngawur), maka Allah tidak butuh (tidak akan menerima amal itu), yaitu puasa yang hanya meninggalkan makan dan minumnya. (HR.Bukhari : 5597, Shahih Bukhari, Bab Qaulullaahi Taalaa Wajtanibuu Qaulazzuur, juz 18, hal.495)

8. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ - وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ -وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ- يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي - الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ - وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا.(رواه البخاري : 1761– صحيح البخاري-بَاب فَضْلِ الصَّوْمِ- الجزء : 6- صفحة : 457)

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Puasa adalah perisai (dari dosa), maka janganlah berkata kotor dan janganlah bertindak bodoh. Dan jika ada seseorang menyerangny atau mencercanya, katakanlah dua kali : “Aku berpuasa - Aku berpuasa”. Demi diriku yang berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari bau misik (kesturi). Dia meninggalkan makan, minum dan nafsu syahwatnya karena untuk-KU. Puasa itu untuk-KU, dan AKU-lah yang akan memberikan ganjarannya, dan satu kebaikan dibalas dengan 10 kalinya. (HR.Bukhari : 1761, Shahih Bukhari, Bab Fadhlushshaum, juz 6, hal.457)

9. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ.(رواه البخاري : 1771– صحيح البخاري- بَاب هَلْ يَقُولُ إِنِّي صَائِمٌ إِذَا شُتِمَ - الجزء : 6- صفحة : 474)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Orang yang berpuasa mempunyai itu dua kegembiraan yang ia bergembira debgannya, yaitu (1) apabila berbuka puasa, ia bergembira, dan (2) apabila menemui Tuhannya, ia bergembira dengan ganjaran puasanya. (HR.Bukhari : 1771, Shahih Bukhari, Bab Hal Yaquul Inni Shaaim, juz 6, hal.473)

10. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَت أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَت أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَت الشَّيَاطِينُ.(رواه البخاري : 1766- صحيح البخاري-بَاب هَلْ يُقَالُ رَمَضَانُ أَوْ شَهْرُ رَمَضَانَ - الجزء : 6- صفحة : 465)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Apabila bulan ramadhan telah masuk, maka dibukalah pintu-pintu langit dan dikuncilah pintu-pintu neraka jahannam serta dibelenggulah setan-setan. (HR.Bukhari : 1766, Shahih Bukhari, Bab Hal Yuqalu Ramadhan aw syahri Ramadhan. juz 6, hal.465)

11. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ.(رواه البخاري : 1765- صحيح البخاري-بَاب هَلْ يُقَالُ رَمَضَانُ أَوْ شَهْرُ رَمَضَانَ - الجزء : 6- صفحة : 464)

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Apabila bulan suci ramadhan telah datang, maka dibukalah pintu-pintu surga. (HR.Bukhari : 1765, Shahih Bukhari, Bab Hal Yuqalu Ramadhan aw syahri Ramadhan. juz 6, hal.464)

12. عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كُنَّا نُسَافِرُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَعِبْ الصَّائِمُ عَلَى الْمُفْطِرِ وَلَا الْمُفْطِرُ عَلَى الصَّائِمِ.(رواه البخاري : 1811- صحيح البخاري- بَاب لَمْ يَعِبْ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فِي الصَّوْمِ وَالْإِفْطَارِ - الجزء : 7- صفحة : 41)

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Kami pernah bepergian bersama-sama Nabi saw, maka tidak pernah orang berpuasa mencela orang berbuka, dan tidak pernah pula orang berbuka mencela orang yang berpuasa. (HR.Bukhari : 1811, Shahih Bukhari, Bab Lam ya’ib ash-haabun Nabi ba’dhahum ba’dhan fishshawum wal-Ifthar, juz 7, hal.41)

13. عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ - يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ؟ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ - فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ(رواه البخاري : 1763 - صحيح البخاري-بَاب الرَّيَّانُ لِلصَّائِمِينَ- الجزء : 6- صفحة : 641)

Dari Sahal ra, diterima dari Nabi saw, beliau bersabda : Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang disebut Arrayyan yang menjadi pintu masuk orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti dan tidak seorangpun dapat memasukinya selain mereka. Nanti mereka dipanggil : Dimanakah orang-orang yang berpuasa itu? Lalu mereka berdiri memasuki pintu itu yang tidak seorangpun dapat memasukinya selain mereka. Apabila mereka telah masuk, dikuncilah pintu itu, sehingga tak seorangpun dapat memasukinya. (HR.Bukhari : 1763, Shahih Bukhari, Bab Arrayyan Lishshaimiin, juz 6, hal. 641)

14. عن ابن مسعود أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم يقول: لو علم العباد ما في رمضان لتمنت أمتي أن يكون رمضان السنة كلها.(رواه ابو يعلى : 5150 – مسند ابي يعلى الموصلى- باب لو علم العبد ما في رمضان- الجزء : 11- صفحة : 36)

Dari Ibnu Mas’ud, bahwasanya ia mendengar Nabi saw bersabda : Seandainya hamba-hamba Allah itu mengetahui keutamaan-keutamaan dalam bulan ramadhan, pasti umatku berharap sepenuh tahun menjadi bulan ramadhan. (HR. Abu Ya’la : 5150, Musnad Abu Ya’la, Bab Law ‘alimal ‘abdu maa fii ramadhan, juz 11, hal. 36)

15. عن ابن عباس أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم يقول: لَو تعلم امتي ما في رمضان لَتَمَنَّوا اَن تكون السنةُ كلُّها رمضان لأّنَّ الْحسنةَ فيه مُجْتَمِعةٌ والطاعةَ مقبولةٌ والدَّعَواتِ مستجابةٌ والذنوبَ مغفورةٌ والجنةَ مًشتاقةٌ لهم. (ذرة الناصحين – باب الصوم)

Dari Ibnu Abbas, bahwasanya ia mendengar Nabi saw bersabda : Seandainya umatku mengetahui keutamaan-keutamaan dalam bulan ramadhan, pasti mereka berharap sepenuh tahun menjadi bulan ramadhan; karena kebaikan terhimpun di dalamnya, ketaatan dikabulkan, do’a-do’a diijabah, dosa-dosa diampuni dan surga merindukan mereka. (Dzurratun-Naashihiin, Bab puasa)

16. عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ.(رواه ابو داود : 2009– سنن ابو داود - بَاب مَنْ سَمَّى السَّحُورَ الْغَدَاءَ - الجزء : 6- صفحة : 306)

Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah saw berbuka dengan kurma yang baru mateng sebelum shalat; kalau tidak ada, dengan kurma yang sudah mateng agak lama; dan jika tidak ada juga, beliau minum beberapa teguk air. (HR.Abu Daud : 2009, Sunan Abu Daud, Bab Man sammassahuur Al-Ghadaa, juz: 6, hal. 306)

17. عَنْ أَنَسٍ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ فَقَالَ شَعْبَانُ لِتَعْظِيمِ رَمَضَانَ قِيلَ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ.(رواه الترمذي : 599– سنن الترمذي -بَاب مَا جَاءَ فِي فَضْلِ الصَّدَقَةِ - الجزء : 3- صفحة : 72)

Dari Anas ia berkata : Nabi saw ditanya : Puasa yang manakah yang lebih utama sesudah ramadhan? Beliau menjawab : Puasa yang lebih utama sesudah ramadhan adalah puasa sya’ban karena agungnya ramadhan. Beliau ditanya lagi : Sedekah yang manakah yang lebih utama? Beliau menjawab : Sedekah yang lebih utama adalah sedekah di bulan ramadhan. (HR.Tirmidzi : 599, Sunan Tirmidzi, Bab Maa Jaa-a fii fadhlishshadaqah, juz3, hal. 72)

18. عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا.(رواه الترمذي : 735 – سنن الترمذي - بَاب مَا جَاءَ فِي فَضْلِ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا- الجزء : 3- صفحة : 301)

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan ganjaran sebanyak ganjaran orang yang berpuasa itu, tidak kurang dari pahala orang yang berpuasa sedikitpun. (HR.Tirmidzi : 735, Sunan Tirmidzi, Bab Maa Jaa-a fii fadhli man faththara shaaiman, juz3, hal. 301)

19. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ وَكَانَ أَمْلَكَكُمْ لِإِرْبِهِ.(رواه البخاري : 1792 - صحيح البخاري-بَاب الْمُبَاشَرَةِ لِلصَّائِمِ - الجزء : 7- صفحة : 9)

Dari ‘Aisyah ra, ia berkata : Adalah Nabi saw mencium dan menyentuh (‘Aisyah) padahal beliau berpuasa, namun beliau lebih kuat menahan nafsunya dari kalian. (HR.Bukhari : 1792 , Shahih Bukhari, Babul Mubasyarah Lishshaim, juz 7, hal. 9)

20. عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ وَاحْتَجَمَ وَهُوَ صَائِمٌ.(رواه البخاري : 1802 -صحيح البخاري-بَاب الْحِجَامَةِ وَالْقَيْءِ لِلصَّائِمِ- الجزء : 7- صفحة : 28)

Dari Ibnu ‘Abbas ra, Bahwasanya Nabi saw berbekam, sedang beliau berihram dan beliau berbekam pula sedang beliau berpuasa. (HR.Bukhari : 1802 , Shahih Bukhari, Babul Hijamah Wal-Qai Lishshaim, juz 7, hal. 28)

21. عَنْ عَائِشَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ أَخْبَرَتَاهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.(رواه البخاري : 1791 -صحيح البخاري- بَاب الصَّائِمِ يُصْبِحُ جُنُبًا - الجزء : 7- صفحة : 7)

Dari ‘Aisyah dan Ummu Salamah, mereka berdua mengabarkan, bahwa Rasulullah saw menemui waktu fajar, sedangkan beliau dalam keadaan junub karena telah menggauli isterinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa. (HR.Bukhari : 1791, Shahih Bukhari, Babushshaim Yushbihu Junuban, juz 7, hal. 7)

22. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ حَمْزَةَ بْنَ عَمْرٍو الْأَسْلَمِيَّ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَأَصُومُ فِي السَّفَرِ؟ وَكَانَ كَثِيرَ الصِّيَامِ فَقَالَ إِنْ شِئْتَ فَصُمْ وَإِنْ شِئْتَ فَأَفْطِرْ.(رواه البخاري : 1807-صحيح البخاري-بَاب الصَّوْمِ فِي السَّفَرِ وَالْإِفْطَارِ - الجزء : 7- صفحة : 34)

Dari ‘Aisyah ra, isteri Nabi saw, bahwa Hamzah bin ‘Amer Al-Aslamy bertanya kepada Nabi saw : Apakah aku sebaiknya berpuasa di waktu bepergian? (kata ‘Aisyah) Dia termasuk sering berpuasa. Nabi menjawab : Jika engkau suka berpuasalah, dan jika engkau suka berbukalah. (HR.Bukhari : 1708, Shahih Bukhari, Babushshaum Fisafar wal-Ifthar, juz 7, hal. 34)

23. عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَرَأَى زِحَامًا وَرَجُلًا قَدْ ظُلِّلَ عَلَيْهِ فَقَالَ مَا هَذَا فَقَالُوا صَائِمٌ فَقَالَ لَيْسَ مِنْ الْبِرِّ الصَّوْمُ فِي السَّفَرِ.(رواه البخاري : 1810-صحيح البخاري-بَاب قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَنْ ظُلِّلَ عَلَيْهِ وَاشْتَدَّ الْحَرُّ .... - الجزء : 7- صفحة : 39)

Dari Jabir bin Abdillah ra, ia berkata : Adalah Rasullah saw sewaktu dalam bepergian melihat kerumunan orang, dan ada seorang yang dipayungi, lalu beliau bertanya : Apakah ini? Mereka menjawab : Ini adalah orang yang berpuasa. Selanjutnya beliau bersabda : Tidaklah termasuk baik berpuasa di waktu bepergian (sebagai musafir). (HR.Bukhari : 1810, Shahih Bukhari, Bab Qaulin Nabiyyi Liman Dhullila ‘alaih wasytaddal Harr...., juz 7, hal. 39)

24. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَلَكْتُ فَقَالَ وَمَا ذَاكَ قَالَ وَقَعْتُ بِأَهْلِي فِي رَمَضَانَ قَالَ تَجِدُ رَقَبَةً قَالَ لَا قَالَ هَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ لَا قَالَ فَتَسْتَطِيعُ أَنْ تُطْعِمَ سِتِّينَ مِسْكِينًا قَالَ لَا- قَالَ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ بِعَرَقٍ وَالْعَرَقُ الْمِكْتَلُ فِيهِ تَمْرٌ فَقَالَ اذْهَبْ بِهَذَا فَتَصَدَّقْ بِهِ– ِقَالَ أَعَلَى أَحْوَجَ مِنَّا يَا رَسُولَ اللَّهِ - وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا أَهْلُ بَيْتٍ أَحْوَجُ مِنَّا– ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَأَطْعِمْهُ أَهْلَكَ.(رواه البخاري : 6216-صحيح البخاري-بَاب مَنْ أَعَانَ الْمُعْسِرَ فِي الْكَفَّارَةِ - الجزء : 20- صفحة : 422)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Seorang lelaki datang menghadap Rasululla saw seraya berkata : Aku celaka. Beliu bertanya : Apa itu? Lelaki itu menjawab : Aku mencempuri isteriku di siang ramadhan. Beliu bertanya : Apakah engkau mendapatkan untuk memedekakan hamba sahaya? Lelaki itu menjawab : Tidak. Beliu bertanya lagi : Apakah engkau sanggup berpuasa dua bulan berturut-turut. Lelaki itu menjawab : Tidak. Beliu bertanya lagi : Apakah engkau sanggup memberi makan 60 orang miskin? Lelaki itu menjawab : Tidak. Dia (Abu Hurairah) berkata : Lalu datanglah seseorang dari sahabat Anshar membawa setumpuk kurma dalam tong kayu. Lalu beliau bersabda : Bawalah kurma ini, sedekahkanlah. Lelaki itu berkata : Ya Rasulullah, apakah ada orang lain yang lebih butuh ketimbang kami? Demi zat yang mengutusmu dengan hak, tidak ada diantara penduduk desa ini yang lebih membutuhkannya dari kami. Kemudian Rasululla saw bersabda : Pergilah dan berikanlah makanan ini buat keluargamu. (HR.Bukhari : 6216, Shahih Bukhari, Bab ‘aanal mu’sir Filkaffarah, juz 20, hal. 322)

Semoga Allah saw senantiasa memberikan kesehatan dan kemantapan iman buat kita semua, sehingga dapat mengisi ramadhan dengan amal ibadah yang lebih sempurna. Amiin.

1 komentar:

  1. Setiap amal mesti dilaksanakan berdasarkan ilmu. Membaca hadis - hadis di atas, berarti kita menambah ilmu tentang ibadah puasa, semoga puasa kita lebih sempurna. Amin

    BalasHapus