Sabtu, 17 Mei 2014

KEUTAMAAN SURAT AL-KAHFI



KEUTAMAAN SURAT AL-KAHFI
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ وَإِلَى جَانِبِهِ حِصَانٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ فَجَعَلَتْ تَدْنُو وَتَدْنُو وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ. (رواه البخاري : 4625– صحيح البخاري– المكتبة الشاملة –بَاب فَضْلِ سُورَةِ الْكَهْفِ – الجزء :15 – صفحة : 414)
 Telah menceritakan kepada kami Amru bin Khalid, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq, dari Al-Barra` bin 'Aazib, ia berkata : Seorang laki-laki membaca surat Al-Kahfi, sementara di sisinya terdapat seekor kuda yang terikat dengan dua tali, ternyata di atasnya terdapat kabut yang menaunginya. Kabut itu mendekat dan semakin mendekat sehingga membuat kudanya lari ingin beranjak. Ketika waktu pagi datang, laki-laki itu pun mendatangi Nabi saw,  dan menuturkan kejadian yang dialaminya, Nabi saw bersabda : "Itu adalah As-Sakinah (ketenangan) yang turun karena Al-Qur`an." (HR.Bukhari : 4625, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab fadhli suratil Kahfi,   juz : 15, hal. 414)
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ الْغَطَفَانِيِّ عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ الْيَعْمَرِيِّ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ. (رواه مسلم : 1342 – صحيح مسلم-– المكتبة الشاملة –بَاب فَضْلِ سُورَةِ الْكَهْفِ وَآيَةِ الْكُرْسِيِّ– الجزء : 5 – صفحة : 137)
Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abul Ja'd Al Ghathafani] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari] dari [Abu Darda`] bahwa Nabi saw,  bersabda : "Siapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal surat Al Kahfi, maka ia akan terpelihara dari (kejahatan) Dajjall."(HR.Muslim : 1342, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab fadhli suratil Kahfi wa ayatail kursi, juz : 5, hal. 137)

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ. (رواه البيهقي : السنن الكبرى للبيهقي – المكتبة الشاملة – الباب/الجزء : 3 – صفحة : 249)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, bahwa Nabi saw bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.” (HR.Baihaqi, Assunan Al-Kubra Lil-Baihaqi, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab/juz : 3, hal. 249)

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :  من قرأ سورة الكهف كما أنزلت ، كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة ، ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه ، ومن توضأ ثم قال : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ - كتب في رق ثم طبع بطابع فلم يكسر إلى يوم القيامة. (رواه الحاكم : 2027- المستدرك على الصحيحين للحاكم – المكتبة الشاملة – باب ذكر فضائل سور – الجزء : 5 – صفحة : 137)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkannya, maka surat ini akan menjadi cahaya baginya pada hari Kiamat dari tempat tinggalnya hingga ke Mekkah. Dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terkahir dari surat Al-Kahfi lalu Dajjal keluar, maka Dajjal tidak akan membahayakannya. Dan barangsiapa berwudhu lalu ia mengucapkan : “SUBHAANAKALLOHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA” (Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq diibadahi selain Engkau, aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada-Mu), maka ia akan ditulis pada lembaran putih yang bersih, kemudian dicetak dengan alat cetak yang tidak akan robek sampai hari Kiamat.” (HR.Hakim : 2027,  Al-Mustadrah alassh Shahihain Lil-Hakim, Al-Maktabah Ast-Syamilah, bab fadhail suwar, juz : 5, hal. 137)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar