Jumat, 12 November 2010

TAAT KEPADA PEMIMPIN

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنْ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ.(رواه البخاري-صحيح البخاري - بَاب السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ لِلْإِمَامِ مَا لَمْ تَكُنْ مَعْصِيَةً)

Dari Anas bin Malik ra. Ia berkata : Rasulullah saw, bersabda : Dengar dan taatlah pemimpin kalian sekalipun yang memimpin adalah seorang budak hitam yang kepalanya seperti dipenuhi bisul. (HR.Bukhari, Shahih Bikhari,Bab : بَاب السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ لِلْإِمَامِ مَا لَمْ تَكُنْ مَعْصِيَةً ).

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ. (رواه البخاري-صحيح البخاري - بَاب السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ لِلْإِمَامِ مَا لَمْ تَكُنْ مَعْصِيَةً)

Dari Abdullah ra. Diterima dari Nabi saw, beliau bersabda : Mendengar dan taat kepada seorang (pemimpin) muslim wajib dalam hal yang disukai atau dibenci selama tidak diperintahkan maksiat. Apabila diperintahkan maksiat, maka tidak boleh mendengar dan taat (HR.Bukhari, Shahih Bikhari,Bab : بَاب السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ لِلْإِمَامِ مَا لَمْ تَكُنْ مَعْصِيَةً ).

عَنْ أَبِي الْحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ.(رواه الترمذي- سنن الترمذي)

Dari Abu Al-Haura' Assa'dy ia berkata : Aku bertanya kepada Hasan bin Ali : Apakah yang telah engkau hafal dari Rasulullah? Hasan bin Ali menjawab : Aku telah hafal dari Rasulullah saw (sebuah hadis yang artinya) : Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu. Karena kejujuran itu adalah sesuatu yang menenangkan sedangkan dusta itu adalah sesuatu yang membimbangkan.” (HR. Tirmidzi, Sunan Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar