= MURAQABAH (PENGAWASAN) مراقبة
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang memaparkan masalah "Pengawasan" (Muraqabah), yaitu pengawasan yang langsung datang dari Allah, antara lain adalah sebagai berikut :
الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ وَتَقَلُّبَكَ في السَّاجِدِينَ
Dialah yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.(asy-Syu'ara': 218-219)
وَهُوَ مَعَكم أَيْنَما كُنْتُم
Dan Dia adalah besertamu di mana saja engkau semua berada. (Al-Hadid : 4)
إنَّ الله لا يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ في الأَرْضِ وَلا في السَّمَاءِ
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. (Ali-'lmran: 5)
إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. (QS.Al-Fajr : 14)
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الأعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (Al-Mu'min/Ghafir : 19)
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS.Al-Baqarah : 235)
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu. (QS.Al-Mujadilah : 6)
Adapun Hadis-hadis Nabi, antara lain adalah sebagai berikut :
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ
Abdullah bin Umar berkata : Ayahlu bercerita kepadaku, yaitu Umar bin Alkhaththab, ia berkata : Sementara kami berada di sisi Rasulullah saw, yaitu pada suatu hari, tiba-tiba muncullah di muka kami seorang lelaki yang sangat putih pakaiannya dan sangat hitam warna rambutnya, tidak tampak padanya bekas bepergian dan tidak seorangpun dari kami mengenalnya, sehingga duduklah orang tadi di hadapan Nabi saw, lalu menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya sendiri.
وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ
dan lelaki itu berkata : Ya Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam. Rasulullah saw, lalu bersabda : Islam, yaitu hendaknya engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, hendaklah pula engkau mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan menjalankan haji ke Baitullah jika engkau kuasa jalannya. Orang itu berkata : Tuan benar. Kami heran padanya, karena ia bertanya dan juga membenarkannya.
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ
Ia berkata lagi : "Kemudian beritahukanlah padaku tentang Iman. Rasulullah saw, bersabda: Yaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhr (kiamat) dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk. Orang itu berkata : "Tuan benar."
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Kemudian katanya lagi : Kemudian beritahukanlah padaku tentang Ihsan. Rasulullah saw menjawab: "Yaitu hendaklah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, tetapi jikalau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah itu melihatmu.
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ
Katanya lagi : Kemudian beritahukanlah padaku tentang hari kiamat. Rasulullah saw, menjawab: Tidaklah orang yang ditanya itu (beliau saw sendiri) lebih tahu dari orang yang bertanya (orang yang datang tibatiba tadi).
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا
Orang itu berkata lagi : Selanjutnya beritahukanlah padaku tentang tanda-tanda hari kiamat itu. Rasulullah saw, menjawab: Yaitu apabila seorang hamba sahaya wanita melahirkan tuan puterinya.[1]
وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ
dan apabila engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang-telanjang, miskin-miskin dan sebagai penggembala kambing, mereka bermegah-megahan dalam gedung-gedung yang besar.
قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَن السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ
Umar berkata : Selanjutnya orang itu pergi. Saya (Umar) berdiam diri beberapa saat lamanya, kemudian Rasulullah saw, bersabda : Hai Umar, Apakah engkau mengetahui siapakah orang yang bertanya tadi? Saya (Umar) menjawab : Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih mengetahui.
قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ.(رواه مسلم– صحيح مسلم -بَاب بَيَانِ الْإِيمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَالْإِحْسَانِ)
Rasulullah saw lalu bersabda : Sesungguhnya orang tadi adalah malaikat Jibril, ia datang untuk memberikan pelajaran tentang agama kepada kalian. (HR. Muslim, shahih Muslim, Bab Bayanil Iman Wal-Islam wal-Ihsan)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.(رواه الترمذي- سنن الترمذي- بَاب مَا جَاءَ فِي مُعَاشَرَةِ النَّاسِ) قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Muhammad bin Basysyar bercerita kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi bercerita kepada kami, Sufyan bercerita kepada kami, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Maimun bin Abi Syabib, dari Abu Dzar, ia berkata : Rasulullah saw, bersabda kepadaku : Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan ikutilah perbuatan jelek itu dengan perbuatan baik, maka kebaikan itu akan menghapuskan kejelekan tadi dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang bagus. (HR.Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Bab Maa jaa-a Fii Mu'aasyaratinnaas). Abi 'Isa berkata : Hadits ini adalah Hadis Hasan Shahih).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ. وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ. وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ. رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ.(رواه الترمذي-سنن الترمذي) قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Dari ibnu Abbas, ia berkata : Pada suatu hari aku berada dibelakang Rasulullah saw di atas kendaraannya kemudian beliau bersabda : Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat : Jagalah ALLAH niscaya Ia akan menjagamu. Jagalah ALLAH niscaya kau akan mendapati-NYA di hadapanmu. Jika engkau berdo’a, berdo’alah kepada ALLAH. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada ALLAH. Dan ketahuilah! Sesungguhnya, seandainya seluruh manusia bersatu ingin memberikan kebaikan kepadamu, mereka tidak akan sanggup kecuali sebatas apa yang telah ALLAH tetapkan bagimu. Dan seandainya seluruhnya mereka bersatu ingin mendatangkan keburukan kepadamu, mereka tidak akan sanggup kecuali sebatas apa yang telah ALLAH tetapkan atasmu. Kalam telah diangkat dan lembaran-lembaran catatan taqdir telah terlanjur kering.[2](H.R.Tirmidzi, Sunan Tirmidzi) Ia berkata : Hadits ini Hasan Shahih.)
وفي رواية غير التِّرمذي : احفظ الله تجده أمامَك، تَعرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاء يَعْرِفْك في الشِّدَّةِ، واعلَمْ أنَّ ما أخطَأَكَ لم يَكُن لِيُصِيبَكَ، وما أصابَكَ لم يَكُن ليُخطِئَكَ، واعلَمْ أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبر، وأنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ ، وأنَّ معَ العُسْرِ يُسراً.
Dalam riwayat selain Tirmidzi sebagai berikut yang artinya : Jagalah ALLAH niscaya engkau akan mendapatinya berada didepan-mu. Ingatlah ALLAH ketika engkau dalam kelapangan, maka Ia akan mengingatmu ketika engkau dalam kesempitan. Dan ketahuilah, bahwa apa yang tidak pantas bagi-mu maka tidak akam ALLAH timpakan kepadamu. Dan apa yang ALLAH timpakan kepadamu itu memang layak bagimu.Dan ketahuilah, bahwa pertolongan ALLAH bersama kesabaran, perjuangan itu bersama pengobanan, dan bersama kesulitan ada kemudahan. (H.R.Tirmidzi, Sunan Tirmidzi)
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالًا هِيَ أَدَقُّ فِي أَعْيُنِكُمْ مِنْ الشَّعَرِ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْمُوبِقَاتِ. قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يَعْنِي بِذَلِكَ الْمُهْلِكَاتِ. (رواه البخاري - صحيح البخاري –بَاب مَا يُتَّقَى مِنْ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ)
Abu Al-Walid bercerita kepada kami, Mahdi bercerita kepada kami, dari Ghailan, dari Anas ra, ia berkata : Sesungguhnya kalian sungguh akan melakukan berbagai amalan yang lebih halus daripada sehelai rambut dalam pandangan matamu (dosa kecil). Sesunguhnya kami di zaman Rasulullah saw menganggapnya sebagian dari dosa-dosa yang menghancurkan. Abu Abdullah berkata, bahwa yang dimaksud dengan "Almubiqat" ialah semua yang merusakkan. (HR.Bukhari, Shahih Bukhari, Bab Maa Yuttaqaa MinMuhaqqaraatidz dzunuub)
حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ابْنِ عُلَيَّةَ عَنْ حَجَّاجِ بْنِ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ قَالَ يَحْيَى وَحَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ. (رواه مسلم – صحيح مسلم- بَاب غَيْرَةِ اللَّهِ تَعَالَى وَتَحْرِيمِ الْفَوَاحِشِ)
'Amer An-Naqid bercerita kepada kami, Isma'il bin Ibrahim bin 'Ulayyah bercerita kepada kami, dari Hajjaj bin Abi Utsman, ia berkata : Yahya berkata : Abu Salamah bercerita kepadaku, diterima dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw, bersabda : Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan seorang yang beriman-pun cemburu dan kecemburuan Allah itu ialah apabila seseorang seorang yang beriman mendatangi (mengerjakan) apa-apa yang diharamkan oleh Allah atasnya. (HR.Muslim, Shahih Muslim, Bab Ghairatillaahi Ta'aala wa Tahriimil Fawaahisy)
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ ثَلَاثَةً فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ أَبْرَصَ وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى فَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا
Syaiban bin Farruh bercerita kepada kami, Hammam bercerita kepada kami, Ishaq bin Abdillah bin Abi Thalhah bercerita kepada kami, Abdurraman bin Abi 'Amrah bercerita kepadaku, bahwa Abu Hurairah menveritakan sebiuah hadits kepadanya, bahwasanya ia mendengar Nabi saw, bersabda : Sesungguhnya ada tiga orang dari kaum Bani Israil, yaitu orang supak (belang-belang kulitnya), orang botak dan orang buta. Allah hendak menguji mereka itu, kemudian mengutus seorang malaikat kepada mereka.
فَأَتَى الْأَبْرَصَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ لَوْنٌ حَسَنٌ وَجِلْدٌ حَسَنٌ وَيَذْهَبُ عَنِّي الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ – قَالَ : فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ قَذَرُهُ وَأُعْطِيَ لَوْنًا حَسَنًا وَجِلْدًا حَسَنًا. قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ الْإِبِلُ أَوْ قَالَ الْبَقَرُ (شَكَّ الراوي) فَأُعْطِيَ نَاقَةً عُشَرَاءَ فَقَالَ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا
Ia (malaikat) mendatangi orang supak, lalu berkata : Keadaan yang bagaimanakah yang sangat engkau sukai? Orang supak menjawab : Warna yang baik, kulit yang bagus, dan juga hilanglah apa-apa yang menyebabkan manusia itu jijik padaku. Nabi saw bersabda : Malaikat itu lalu mengusapnya dan lenyaplah kotoran-kotoran itu dari tubuhnya dan dikaruniai (oleh Allah) warna yang baik dan kulit yang bagus. Malaikat itu berkata pula : Harta macam apakah yang sangat engkau sukai? Orang itu menjawab : Unta, atau menjawab : Lembu (yang merawikan Hadis ini ragu, unta ataukah lembu). Ia lalu dikaruniai unta yang bunting, kemudian malaikat berkata : Semoga Allah memberi keberkahan untukmu dalam unta ini.
قَالَ : فَأَتَى الْأَقْرَعَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ شَعَرٌ حَسَنٌ وَيَذْهَبُ عَنِّي هَذَا الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ - قَالَ : فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ وَأُعْطِيَ شَعَرًا حَسَنًا. قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ الْبَقَرُ فَأُعْطِيَ بَقَرَةً حَامِلًا - فَقَالَ : بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا
Nabi saw, bersabda : Malaikat itu seterusnya mendatangi orang botak, kemudian berkata : Keadaan yang bagaimanakah yang sangat engkau sukai? Orang botak menjawab : Rambut yang bagus dan hilanglah apa-apa yang menyebabkan manusia jijik padaku. Nabi saw bersabda : Malaikat itu lalu mengusapnya dan hilanglah botak itu dari kepalanya dan ia dikarunia rambut yang bagus. Malaikat berkata pula : Harta macam apakah yang sangat engkau sukai? Ia menjawab : Lembu. lapun lalu dikarunia lembu yang bunting, lalu malaikat itu berkata : Semoga Allah memberikan keberkahan untukmu dalam lembu ini.
قَالَ : فَأَتَى الْأَعْمَى فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ أَنْ يَرُدَّ اللَّهُ إِلَيَّ بَصَرِي فَأُبْصِرَ بِهِ النَّاسَ قَالَ : فَمَسَحَهُ فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ بَصَرَهُ - قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ الْغَنَمُ فَأُعْطِيَ شَاةً وَالِدًا
Nabi saw, bersabda : Akhirnya malaikat itu mendatangi orang buta, lalu berkata : Keadaan bagaimanakah yang sangat engkau sukai? Orang buta menjawab : Yaitu hendaknya Allah mengembalikan penglihatanku kepadaku sehingga aku dapat melihat semua orang. Nabi saw, bersabda : Malaikat lalu mengusapnya dan Allah mengembalikan lagi penglihatan padanya. Malaikat berkata pula : Harta macam apakah yang sangat engkau sukai? Ia menjawab : Kambing. Lapun dikarunia kambing yang bunting - hampir beranak.
فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا - قَالَ : فَكَانَ لِهَذَا وَادٍ مِنْ الْإِبِلِ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ الْبَقَرِ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ الْغَنَمِ
yang dua ini (unta dan lembu) melahirkan anak-anaknya, dan yang ini (kambing) juga melahirkan anaknya. Nabi saw, bersabda : Kemudian yang seorang (yang supak) mempunyai selembah penuh unta; dan yang satunya lagi (yang botak) mempunyai selembah penuh lembu dan yang lainnya lagi (yang buta) mempunyai selembah penuh kambing.
قَالَ : ثُمَّ إِنَّهُ أَتَى الْأَبْرَصَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ قَدْ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي- فَلَا بَلَاغَ لِي الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ- أَسْأَلُكَ بِالَّذِي أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحَسَنَ وَالْجِلْدَ الْحَسَنَ وَالْمَالَ بَعِيرًا - أَتَبَلَّغُ عَلَيْهِ فِي سَفَرِي فَقَالَ الْحُقُوقُ كَثِيرَةٌ - فَقَالَ لَهُ كَأَنِّي أَعْرِفُكَ أَلَمْ تَكُنْ أَبْرَصَ يَقْذَرُكَ النَّاسُ فَقِيرًا فَأَعْطَاكَ اللَّهُ فَقَالَ إِنَّمَا وَرِثْتُ هَذَا الْمَالَ كَابِرًا عَنْ كَابِرٍ - فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ
Nabi saw, bersabda : Malaikat itu lalu mendatangi lagi orang (yang asalnya) supak dalam rupa dan keadaan seperti orang supak itu dahulu. Dan berkata : Saya orang miskin, dan telah terputus semua tali (sarana untuk meraih rezeki) bagiku dalam bepergianku ini. Maka tidak ada yang dapat menyampaikan maksudku pada hari ini kecuali Allah, kemudian dengan pertolonganmu pula. Saya meminta padamu dengan nama Allah yang telah memberikan warna yang baik dan kulit yang bagus padamu, dan juga harta berupa unta. Untuk itu, sudilah kiranya engkau menyampaikan maksudku dalam bepergianku ini (untuk sekedar memberi bekal). Orang supak itu menjawab : Keperluan-keperluanku masih banyak sekali. Malaikat itu berkata lagi : Sepertinya saya pernah mengenalmu. Bukankah engkau dahulu seorang yang berpenyakit supak yang manusia jijik kepadamu, dan fakir, kemudian Allah memberikan harta padamu? Orang supak dahulu itu menjawab : Semua harta ini saya mewarisi dari nenek-moyangku dahulu dan merekapun dari nenek-moyangnya pula. Malaikat berkata pula : Jikalau engkau berdusta (dalam pengkuanmu), pasti Allah akan menjadikan engkau kembali seperti keadaanmu semula.
قَالَ : وَأَتَى الْأَقْرَعَ فِي صُورَتِهِ فَقَالَ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَ لِهَذَا وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَى هَذَا فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ
Nabi saw, bersabda : Malaikat itu selanjutnya mendatangi orang - yang asalnya - botak, dalam rupa – seperti orang botak dulu. kemudian berkata kepadanya sebagaimana yang telah dikatakan kepada orang supak. Dan orang botak itu menolak permintaannya seperti halnya orang supak itu pula. Akhirnya malaikat itu berkata: Jikalau engkau berdusta, maka Allah pasti akan menjadikan engkau kembali sebagaimana keadaanmu semula.
قَالَ : وَأَتَى الْأَعْمَى فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ وَابْنُ سَبِيلٍ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ لِي الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ. أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي
Nabi saw, bersabda : Seterusnya malaikat itu mendatangi orang - yang asalnya - buta dalam rupanya - seperti orang buta itu dahulu - kemudian ia berkata : Saya adalah orang miskin dan anak jalanan dan sudah terputus semua sebab-sebab untuk dapat memperoleh rezeki bagiku dalam bepergianku ini, maka tidak ada yang dapat menyampaikan maksudku pada hari ini, kecuali Allah, kemudian dengan pertolonganmu pula. Saya meminta padamu atas nama Allah yang telah mengembalikan penglihatan untukmu yaitu seekor kambing yang dapat menyampaikan kepada tujuanku dalam perjalanan ini.
فَقَالَ قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيَّ بَصَرِي فَخُذْ مَا شِئْتَ وَدَعْ مَا شِئْتَ- فَوَاللَّهِ لَا أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ شَيْئًا أَخَذْتَهُ لِلَّهِ
Orang buta dahulu itu berkata : Saya dahulu pernah menjadi orang buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatan kepadaku. Oleh sebab itu ambillah apa saja yang engkau kehendaki dan tinggalkanlah apa saja yang engkau lehendaki. Demi Allah, pada hari ini saya tidak akan membuat kesukaran kepadamu dengan sesuatu yang engkau ambil karena Allah.
فَقَالَ أَمْسِكْ مَالَكَ فَإِنَّمَا ابْتُلِيتُمْ فَقَدْ رُضِيَ عَنْكَ وَسُخِطَ عَلَى صَاحِبَيْكَ.(رواه مسلم : 5265 – صحيح مسلم- المكتبة الشاملة – الجزء : 14- صفحة : 214)
Malaikat itu lalu berkata : Tahanlah hartamu (artinya tidak diambil sedikitpun), sebab sesungguhnya kamu sebenarnya telah diuji, kemudian Allah telah meridhai dirimu dan memurkai pada dua orang sahabatmu - yakni si supak dan si botak." (HR.Muslim : 5265, Shahih Muslim, Juz : 14, hal. 214)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ ضَمْرَةَ بْنِ حَبِيبٍ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ.(رواه الترمذي : 2383 -- سنن الترمذي – المكتبة الشاملة- الجزء : 8- صفحة : 499)
Abdullah bin Abdurrahman bercerita kepada kami, 'Amer bin A'un mengabarkan kepada kami, Ibnu Al-Mubarak mengabarkan kepada kami, dari Abu Bakar bin Maryam, dari Dhamrah bin Habib, dari Syaddad bin Aus, dari Nabi saw, sabdanya: "Orang yang cerdik ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawanafsunya dan mengharapkan kemurahan atas Allah.(HRTirmidzi : 2383, Sunan Tirmidzi, Maktabah Syamilah, juz : 8, hal.499)
حَدَّثَنَا أَبُو مُسْهِرٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَمَاعَةَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ قُرَّةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ.(رواه الترمذي- سنن الترمذي- بَاب فِيمَنْ تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ يُضْحِكُ بِهَا النَّاسَ)
Abu Mushir bercerita kepada kami, dari Isma'il bin Abdillah bin Sama'ah, dari Al-Auza'I, dari Qurrah, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, diterima dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sebahagian dari bagusnya keislaman seseorang ialah meninggalkan apa-apa yang tidak berguna padanya.(HR. Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Bab Fiman Takallama Bikalimatin Yudhhiku Bihannaas)
[1]. Seorang hamba sahaya wanita melahirkan tuan puterinya, maksudnya adalah hamba sahaya itu dikawin oleh tuannya sendiri, lalu melahirkan seorang anak perempuan. Anaknya ini dianggap merdeka juga dan dengan begitu dapat dikatakan hamba sahaya perempuan melahirkan tuan puterinya.
[2]. Pena telah diangkat, maksudnya ketentuan-ketentuan telah ditetapkan; dan lembaran-lembaran kertas telah kering, maksudnya catatan-catatan di Lauh Mahfuzh sudah tidak dapat diubah lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar