Rabu, 24 November 2010

ISTIDRAJ

ISTIDRAJ

Pemberian Allah berupa kenikmatan duniawi kepada seorang hamba yang tetap melakukan maksiat disebut "ISTIDRAJ" (yaitu pemberian karena dibenci, bukan karena disayang), sehingga ia dapat bergembira sesaat, jangka pendek dengan apa yang telah diberikan kepadanya. Lalu pada gilirannya azab Allah datang dengan sekonyong-konyong, baru kemudian terdiam, menyesal dan berputus asa. Renungkan sabda Nabi saw :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا رِشْدِينُ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ أَبُو الْحَجَّاجِ الْمَهْرِيُّ عَنْ حَرْمَلَةَ بْنِ عِمْرَانَ التُّجِيبِيِّ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنْ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ. (رواه احمد-مسند احمد- باب حديث عُقْبَة بْنِ عَامِرٍ الجهني)

Yahya bin Ghailan bercerita kepada kami, ia berkata : Risydin, yaitu Ibnu Sa'ad Abu Al-Hajja Al-Mahri bercerita kepada kami, dari Harmalah bin 'Imran At-Tujibi, dari 'Uqbah bin Muslim, dari 'Uqbah bin 'Amir, dari Nabi saw, beliau besabda : Apabila kamu melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara ia tetap melakukan perbuatan maksiat kepada-Nya sebagaimana ia sukai, maka sesungguhnya ia adalah "ISTIDRAJ" (yaitu pemberian karena benci, bukan karena sayang). Kemudian Rasulullah saw membaca sebuah ayat yang artinya : Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.(QS.Al-An'am : 44) – (HR.Ahmad, Musnad Ahmad, Bab hadits 'Uqbah bin Amir Ak-Juhani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar