وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ
لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي
الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ
يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah : 122)
Asbabun Nuzul :
Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa ketika diturunkan firman-Nya berikut
ini, yaitu, "Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah
menyiksa kalian dengan siksa yang pedih." (Q.S. At-Taubah 39). Tersebutlah
pada saat itu ada orang-orang yang tidak berangkat ke medan perang, mereka
berada di daerah badui (pedalaman) karena sibuk mengajarkan agama kepada
kaumnya. Maka orang-orang munafik memberikan komentarnya, "Sungguh masih
ada orang-orang yang tertinggal di daerah-daerah pedalaman, maka celakalah
orang-orang pedalaman itu." Kemudian turunlah firman-Nya yang menyatakan,
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke
medan perang)." (Q.S. At-Taubah 122).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim yang
bersumber dari Ikrimah)
Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa mengingat keinginan kaum Mukminin yang
sangat besar terhadap masalah jihad, disebutkan bahwa bila Rasulullah saw.
mengirimkan pasukan perang, maka mereka semuanya berangkat. Dan mereka
meninggalkan Nabi saw. di Madinah bersama dengan orang-orang yang lemah. Maka
turunlah firman Allah swt. yang paling atas tadi (yaitu surah At-Taubah ayat
122).
(Diriwayatkan
oleh Ibnu Abu Hatim yang bersumber dari Abdullah bin Ubaid bin Umair)
Sumber :
Asbabun
Nuzul oleh Imam As-Suyuthi, Darul Fajr
Lit-Turats, Kaero, 2002M, hal. 230
Tidak ada komentar:
Posting Komentar