Rabu, 13 November 2013

MENYUSUI ORANG DEWASA



MENYUSUI ORANG  DEWASA AGAR MENJADI MAHRAM
(HADITS TENTANG SALIM)
حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جَاءَتْ سَهْلَةُ بِنْتُ سُهَيْلٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَرَى فِي وَجْهِ أَبِي حُذَيْفَةَ مِنْ دُخُولِ سَالِمٍ وَهُوَ حَلِيفُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْضِعِيهِ قَالَتْ وَكَيْفَ أُرْضِعُهُ وَهُوَ رَجُلٌ كَبِيرٌ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّهُ رَجُلٌ كَبِيرٌ زَادَ عَمْرٌو فِي حَدِيثِهِ وَكَانَ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ أَبِي عُمَرَ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.  (رواه مسلم)
Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; Sahlah binti Suhail datang menemui Nabi Saw,  dia berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di wajah Abu Hudzaifah (ada sesuatu) karena keluar masuknya Salim ke rumah, padahal dia adalah pelayannya." Maka Nabi saw  bersabda: "Susuilah dia." Dia (Sahlah) berkata; "Bagaimana mungkin saya menyusuinya, padahal dia telah dewasa?" Maka Rasulullah saw  terenyum sambil bersabda: "Sungguh saya telah mengetahuinya kalau dia telah dewasa." Dalam haditsnya 'Amru menambahkan; Bahwa dia telah ikut serta dalam perang Badr. Dan dalam riwayatnya Ibnu Abu Umar lantas Rasulullah saw  tertawa. (HR.Muslim)
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنْ الثَّقَفِيِّ قَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ سَالِمًا مَوْلَى أَبِي حُذَيْفَةَ كَانَ مَعَ أَبِي حُذَيْفَةَ وَأَهْلِهِ فِي بَيْتِهِمْ فَأَتَتْ تَعْنِي ابْنَةَ سُهَيْلٍ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ سَالِمًا قَدْ بَلَغَ مَا يَبْلُغُ الرِّجَالُ وَعَقَلَ مَا عَقَلُوا وَإِنَّهُ يَدْخُلُ عَلَيْنَا وَإِنِّي أَظُنُّ أَنَّ فِي نَفْسِ أَبِي حُذَيْفَةَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْضِعِيهِ تَحْرُمِي عَلَيْهِ وَيَذْهَبْ الَّذِي فِي نَفْسِ أَبِي حُذَيْفَةَ فَرَجَعَتْ فَقَالَتْ إِنِّي قَدْ أَرْضَعْتُهُ فَذَهَبَ الَّذِي فِي نَفْسِ أَبِي حُذَيْفَةَ. (رواه مسلم)
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin Abi Umar semuanya dari Ats Tsaqafi. Ibnu Abu Umar mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Ibnu Abi Mulaikah, dari Qasim, dari Aisyah bahwasannya Salim budak Abu Hudzaifah. Salim dan Abu Hudzaifah beserta istrinya tinggal serumah. Maka putri Suhail (yaitu istri Abu Hudzaifah) datang menemui Nabi saw, dia berkata; "Sesungguhnya Salim telah tumbuh dewasa dan berpikir layaknya orang yang sudah dewasa, akan tetapi dia masih bebas masuk menemui kami, sesungguhnya saya khawatir dalam diri Abu Hudzaifah ada sesuatu." Maka Rasulullah saw  bersabda kepadanya : "Susuilah dia, sehingga dia akan menjadi mahrammu, dengan begitu akan hilang apa yang menjadi pikiran Abu Hudzaifah." Tidak lama kemudian, dia kembali dan berkata; Sesungguhnya saya telah menyusuinya, maka hilang pulalah pikiran yang bukan-bukan dari diri Abu Hudzaifah. (HR.Muslim)
عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ جَاءَتْ سَهْلَةُ بِنْتُ سُهَيْلٍ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أَرَى فِي وَجْهِ أَبِي حُذَيْفَةَ شَيْئًا مِنْ دُخُولِ سَالِمٍ عَلَيَّ فَقَالَ أَرْضِعِيهِ فَقَالَتْ كَيْفَ أُرْضِعُهُ وَهُوَ رَجُلٌ كَبِيرٌ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَسْتُ أَعْلَمُ أَنَّهُ رَجُلٌ كَبِيرٌ ثُمَّ جَاءَتْ فَقَالَتْ مَا رَأَيْتُ فِي وَجْهِ أَبِي حُذَيْفَةَ شَيْئًا أَكْرَهُهُ. (رواه احمد)
Dari Sufyan dari 'Abdur Rahman bin Al Qasim dari Al Qosim dari 'Aisyah, Sahlah binti Suhail datang lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku melihat sesuatu di wajah Abu Hudzaifah saat Salim masuk menemuiku. Rasulullah saw bersabda : "Susuilah dia." Berkata Sahlah: Bagaimana aku menyusuinya, ia sudah besar." Rasulullah saw tertawa lalu bersabda : "Bukankah aku lebih tahu bahwa ia sudah besar." Setelah itu ia datang lalu berkata : Aku sudah tidak melihat sesuatu yang tidak aku suka di wajah Abu Hudzaifah. (HR.Ahmad)
Rasulullah melarang keras menyentuh kulit wanita yang bukan mahram. Sehingga tidak mungkin Salim menyusu dengan mengenyot puting payudara Sahlah Binti Suhail secara langsung, tetapi di peras lalu di minum oleh salim dengan tujuan  agar Salim bisa keluar masuk rumah Abu Huzaifah  dengan status sebagai “mahram”.
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ بن أَحْمَدَ، حَدَّثَنَا نَصْرُ بن عَلِيٍّ، قَالَ: أَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شَدَّادُ بن سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي الْعَلاءِ، حَدَّثَنِي مَعْقِلُ بن يَسَارٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ". (رواه الطبرني)
 Telah menceritakan kepada kami Abdan bin Ahmad, telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali, telah menceritakan kepada kami Syaddad bin Sa’id, dari Abu Al-‘Ala’, telah menceritakan kepadaku Ma;qil bin Yasar, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Seseorang ditusuk kepalanya dengan jarum besi lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.". (HR.Thabrani)
Hadits ini mengandung ancaman yang berat bagi mereka yang menyentuh wanita yang tidak halal. Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar