Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dikerjakan terus menerus walaupun
sedikit
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ سُئِلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ
الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ وَقَالَ
اكْلَفُوا مِنْ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ
. (رواه البخاري : 5984- صحيح البخاري – المكتبة الشاملة
– باب القصد والمداومة على العمل – الجزء : 20 – صفحة : 101)
Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Ar'arah telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Aisyah radliallahu 'anha
bahwa dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya; "Amalan apakah yang paling
dicintai Allah?" Dia menjawab; 'Yang dikerjakan terus menerus walaupun
sedikit, lalu beliau bersabda: 'Beramallah sesuai dengan kemampuan kalian.' (HR.Bukhari : 5984, Shahih Bukhari,
Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Al-Qashdu al-Mudawamah ‘alal amal, juz : 20, hal.
101)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ عَنْ مُوسَى بْنِ
عُقْبَةَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَاعْلَمُوا أَنْ لَنْ يُدْخِلَ أَحَدَكُمْ
عَمَلُهُ الْجَنَّةَ وَأَنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ
قَلَّ. (رواه البخاري : 5983 - صحيح البخاري – المكتبة الشاملة – باب القصد
والمداومة على العمل – الجزء : 20 – صفحة :100)
Telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Musa
bin 'Uqbah dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beramallah sesuai
dengan sunnah dan berlaku imbanglah, dan ketahuilah bahwa salah seorang tidak
akan masuk surga karena amalannya, sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah
adalah yang terus menerus walaupun sedikit." (HR.Bukhari : 5983, Shahih Bukhari,
Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Al-Qashdu al-Mudawamah ‘alal amal, juz : 20, hal.
100)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar