Mendamaikan antara manusia
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمً
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS.An Nisa' : 114)
.....وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ...
…dan perdamaian itu lebih baik…. (QS.An-Nisaa' : 128)
....فَاتَّقُوا الله وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ.....
….maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu..(QS.Al-Anfal : 1)
إنَّمَا المُؤْمِنُونَ إخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أخْوَيْكُمْ....
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu…. (QS.Al-Hujurat : 10)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ سُلَامَى مِنْ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ، يَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَيُعِينُ الرَّجُلَ عَلَى دَابَّتِهِ فَيَحْمِلُ عَلَيْهَا أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ وَيُمِيطُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ-متفقٌ عليه.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Mendamaikan (menyelesaikan masalah) dengan cara yang adil antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah. (HR. Bukhari dan Muslim)
عَنْ أُمّ كُلْثُومٍ بِنْت عُقْبَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : لَيْسَ الْكَذَّابُ الَّذِي يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ فَيَنْمِي خَيْرًا أَوْ يَقُولُ خَيْرًا-متفقٌ عليه.
Dari Ummu Kultsum binti Uqbah, ia mengabarkan sebuah hadis, bahwasanya ia telah mendengar Rasulullah saw bersabda : Bukanlah pendusta orang yang mendamaikan antara manusia (yang bertikai), lalu ia menyampaikan berita yang baik atau mengatakan sesuatu yang baik. (HR. Bukhari dan Muslim)
عَن عَائِشَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تَقُولُ سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَوْتَ خُصُومٍ بِالْبَابِ عَالِيَةٍ أَصْوَاتُهُمَا وَإِذَا أَحَدُهُمَا يَسْتَوْضِعُ الْآخَرَ وَيَسْتَرْفِقُهُ فِي شَيْءٍ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لَا أَفْعَلُ فَخَرَجَ عَلَيْهِمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيْنَ الْمُتَأَلِّي عَلَى اللَّهِ لَا يَفْعَلُ الْمَعْرُوفَ فَقَالَ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَهُ أَيُّ ذَلِكَ أَحَبَّ-متفقٌ عليه.
Dari 'Aisyah ra, ia berkata : Rasulullah saw mendengar suara pertengkaran di balik pintu dan suara mereka sangat keras. Tiba-tiba salah seorang dari mereka itu meminta kepada yang lainnya agar sebahagian hutangnya dihapuskan dan ia meminta belas kasihannya. Sedangkan yang lainnya itu menjawab : Demi Allah aku tidak akan melakukannya. Akhirnya Rasulullah saw-pun keluar dan menemui keduanya seraya bersabda : Dimana (siapakah) tadi orang yang bersumpah atas nama Allah untuk tidak melakukan kebaikan itu? Lalu orang itu menjawab : Aku wahai Rasulullah. Baginya (bagi yang berhutang) boleh dia melakukan apa yang dia suka.(HR. Bukhari dan Muslim)
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلَغَهُ أَنَّ بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ كَانَ بَيْنَهُمْ شَيْءٌ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصْلِحُ بَيْنَهُمْ فِي أُنَاسٍ مَعَهُ فَحُبِسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَانَت الصَّلَاةُ فَجَاءَ بِلَالٌ إِلَى أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ حُبِسَ وَقَدْ حَانَتْ الصَّلَاةُ فَهَلْ لَكَ أَنْ تَؤُمَّ النَّاسَ قَالَ نَعَمْ إِنْ شِئْتَ فَأَقَامَ بِلَالٌ وَتَقَدَّمَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَكَبَّرَ لِلنَّاسِ وَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِي فِي الصُّفُوفِ حَتَّى قَامَ فِي الصَّفِّ فَأَخَذَ النَّاسُ فِي التَّصْفِيقِ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَا يَلْتَفِتُ فِي صَلَاتِهِ فَلَمَّا أَكْثَرَ النَّاسُ الْتَفَتَ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَشَارَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُهُ أَنْ يُصَلِّيَ فَرَفَعَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَدَيْهِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَرَجَعَ الْقَهْقَرَى وَرَاءَهُ حَتَّى قَامَ فِي الصَّفِّ فَتَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى لِلنَّاسِ فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَا لَكُمْ حِينَ نَابَكُمْ شَيْءٌ فِي الصَّلَاةِ أَخَذْتُمْ فِي التَّصْفِيقِ إِنَّمَا التَّصْفِيقُ لِلنِّسَاءِ مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلَاتِهِ فَلْيَقُلْ سُبْحَانَ اللَّهِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ حِينَ يَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ إِلَّا الْتَفَتَ يَا أَبَا بَكْرٍ مَا مَنَعَكَ أَنْ تُصَلِّيَ لِلنَّاسِ حِينَ أَشَرْتُ إِلَيْكَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا كَانَ يَنْبَغِي لِابْنِ أَبِي قُحَافَةَ أَنْ يُصَلِّيَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- متفقٌ عليه.
Dari Sahal bin Sa'ad As-Saidi ra, bahawasanya Rasulullah saw, menerima berita bahawa antara sesama keturunan 'Amr bin 'Auf itu terjadi suatu (perselisihan) antara mereka, lalu Rasulullah saw, keluar untuk mendamaikannya dan beliau disertai beberapa orang sahabatnya. Rasulullah saw, ditahan (oleh orang-orang yang didatanginya untuk diberi jamuan), sedangkan waktu shalat (Ashar) sudah masuk. Lalu Bilal mendatangi Abu Bakar ra, seraya berkata : "Wahai Abu Bakar, sesungguhnya Rasulullah saw tertahan, sedangkan waktu shalat sudah masuk. Apakah engkau dapat menjadi imam para manusia?" Abu Bakar menjawab : "Baiklah, kalau engkau menghendaki demikian." Bilal membaca iqamah dan majulah Abu Bakar, kemudian ia bertakbir untuk mengimami manusia. (Di tengah shalat) Rasulullah saw, datang berjalan di tengah2 shaf sehingga berdirilah beliau di suatu shaf. Orang-orang banyak mulai bertepuk tangan, sedangkan Abu Bakar tidak menoleh dalam shalatnya itu. Dan setelah para manusia makin banyak (yang bertepuk tangan), lalu Abu Bakar menoleh ke belakang, tiba-tiba Rasulullah saw berisyarat kepada Abu Bakar supaya shalat diteruskan (Abu bakar sebagai imamnya). Namun, setelah Abu Bakar mengangkat tangannya (untuk beri'tidal), lalu ia bertahmid kepada Allah terus kembali ke belakang perlahan-lahan sampai berada di belakang terus berdiri di jajaran shaf. Rasulullah saw lalu maju, kemudian mengerjakan shalat sebagai imam bagi para manusia. Setelah selesai, beliau saw, menghadap orang-orang itu lalu bersabda : "Wahai sekalian manusia, mengapa ketika terjadi sesuatu dalam shalat, lalu kalian bertepuk tangan? Sesungguhnya bertepuk tangan itu hanya untuk kaum wanita. Barangsiapa yang terjadi sesuatu dalam shalatnya, hendaklah mengucapkan: SUBHAANALLAAH, maka sesungguhnya tiada seorang pun yang mendengar Subhanallah diucapkan, melainkan ia tentu akan menoleh. Wahai Abu Bakar, apakah yang mencegahmu mengerjakan shalat sebagai imam bagi orang banyak, ketika saya berisyarat untuk meneruskannya?" Abu Bakar menjawab : Kiranya tidak pantas bagi anak Abu Quhafah untuk mengerjakan shalat sebagai imam di hadapan Rasulullah saw, (sedangkan Rasulullah sebagai makmumnya). (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar