Ibadah haji adalah salah satu rukun islam
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[1] yang datang dari segenap penjuru yang jauh, (QS.Al-Hajj : 27)
وَلِلّهِ عَلى النَّاسِ حِجُّ البَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإنَّ الله غَنيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ.(آل عمران:97)
. …mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[2]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS.Ali 'Imran : 97)
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَلَكَ زَادًا وَرَاحِلَةً تُبَلِّغُهُ إِلَى بَيْتِ اللَّهِ وَلَمْ يَحُجَّ فَلَا عَلَيْهِ أَنْ يَمُوتَ يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا.(رواه الترمذي)
Dari Ali, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang mempunyai bekal dan kenderaan yang membawanya ke Baitullah, tetapi tidak menunaikan haji, maka tidak ada baginya mati, melainkan sebagai Yahudi atau Nasrani”. (HR. Tirmidzi kitab Targhib dan Tarhib 2/211)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ الْحَجَّ فَحُجُّوا فَقَالَ رَجُلٌ أَكُلَّ عَامٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلَاثًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ وَلَمَا اسْتَطَعْتُمْ- ثُمَّ قَالَ ذَرُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَدَعُوهُ. رواه مسلمٌ-
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah saw mmemberikan khutbah kepada kami, Beliau bersabda : “Wahai manusia, sungguh Allah telah mewajibkan haji kepada kalian, maka berhajilah kalian”. Seseorang kemudian bertanya : “Apakah setiap tahun ya Rasulullah?” Beliau diam sampai orang tersebut bertanya tiga kali, kemudian beliau bersabda : “Seandainya aku katakan iya maka niscaya haji itu akan wajib bagi kalian dan sungguh kalian tidak akan sanggup”. Kemudian beliau bersabda : “Biarkan aku dengan apa yang aku tinggalkan (tidak wajibkan) bagi kalian, sesungguhnya hal yang menghancurkan/membinasakan ummat sebelum kalian adalah banyaknya mereka bertanya kepada Nabinya dan banyak menyelisihi Nabi mereka, maka jika aku perintahkan kepada kalian sesuatu maka laksanakanlah semampunya dan jika aku melarangkan kalian dari sesuatu maka jauhilah”. (HR.Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ فَقَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ، قِيلَ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ.متفقٌ عليه -
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw ditanya tentang amal yang paling utama. Beliau menjawab : Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau ditanmya lagi : Kemudian apa lagi? Rasulullah saw menjawab : Berjihad dijalan Allah. Beliau ditanmya lagi : Kemudian apa? Rasulullah saw menjawab lagi : Haji yang mabrur. (HR. Bukhari Muslim)
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ. متفقٌ عليه-
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Saya telah mendengar Nabi saw bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan haji dan tidak berkata keji/porno dan tidak melakukan maksiat/dosa, maka ia akan kembali seperti dilahirkan oleh ibunya. (HR. Bukhari Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ. متفقٌ عليه-
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : Umrah ke umrah adalah penebus dosa yang terjadi antara keduanya dan haji yang mambrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari, Muslim)
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ أَفَلَا نُجَاهِدُ قَالَ لَا لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ. رواه البخاري-
Dari Aisyah Ummil Mukminin ra, bahwa ia berkata : Wahai Rasulullah! Kami melihat jihad itu sebagai amal yang paling utama, apakan kami tidak akan ikut berjihad? Beliau menjawab : Tidak, tapi ada jihad yang paling utama bagi kalian, yaitu haji yang mabrur. (HR.Bikhari)
عن عَائِشَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ. رواه مسلمٌ-
Dari Aisyah, bahwa Rasulullah saw bersabda : Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak daripada di hari Arafah.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي رَزِينٍ الْعُقَيْلِيِّ أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبِي شَيْخٌ كَبِيرٌ لَا يَسْتَطِيعُ الْحَجَّ وَلَا الْعُمْرَةَ وَلَا الظَّعْنَ قَالَ حُجَّ عَنْ أَبِيكَ وَاعْتَمِرْ. رواه أبو داود والترمذي-
Dari Abu Razin Al-'Uqaili, bahwa sesungguhnya ia datang kepada Nabi lalu bertanya : “Ya Rasulullah, sesungguhnya ayah saya seorang yang sudah tua. Tidak bisa berhaji, ber-umrah, dan tidak bisa pula ditandu”. Beliau berkata : ”Hajikanlah untuk ayahmu dan umrahkanlah” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيَ رَكْبًا بِالرَّوْحَاءِ فَقَالَ مَن الْقَوْمُ قَالُوا الْمُسْلِمُونَ فَقَالُوا مَنْ أَنْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ امْرَأَةٌ صَبِيًّا فَقَالَتْ أَلِهَذَا حَجٌّ؟ قَالَ نَعَمْ وَلَكِ أَجْرٌ. رواه مسلمٌ.
Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi pernah bertemu dengan suatu kafilah di Rauha', lalu beliau bertanya: "Siapa rombongan ini?" Mereka menjawab : Siapakah engkau? Beliau menjawab: "Rasulullah." Kemudian seorang perempuan mengangkat seorang anak kecil seraya bertanya : Apakah yang ini boleh berhaji? Beliau bersabda : Ya boleh, dan untukmu pahala."(HR. Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar