Jumat, 06 Mei 2011

SHALAT SUNAT RAWATIB

Shalat sunat "Rawatib" adalah shalat sunat yang mengikuti salah satu shalat fardu, yaitu dilaksanakan sebelum shalat fardu disebut shalat sunat "Qabliyah" dan ada yang lainnya dilaksanakan sesudah shalat fardu disebut shalat sunat "Ba'diyah". Shalat sunat Qabliyah dan Ba'diyah ada yang Muakkad (dikokohkan kesunatannya sehingga sangat dianjurkan atau sangat penting) dan ada pula yang Ghairu Muakkad (tidak dikokohkan kesunatannya sehingga menjadi anjuran biasa atau kurang penting). Adapun yang termasuk shalat sunat muakkad adalah (1) 2 rakaat sebelum shalat shubuh, (2) 2 rakaat sebelum shalat Zhuhur, (3) 2 rakaat sesudah shalat Zhuhur, (4) 2 rakaat sesudah shalat maghrib dan (5) 2 rakaat sesudah shalat 'isya'.
Shalat sunat sebelum shubuh sangat disukai Rasulullah saw dan dinyatakan lebih baik daripada dunia dan seisinya. Hadits Nabi :
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ قَالَ أَبِي حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي شَأْنِ الرَّكْعَتَيْنِ عِنْدَ طُلُوعِ الْفَجْرِ - لَهُمَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ الدُّنْيَا جَمِيعًا.(رواه مسلم:1194– صحيح مسلم– المكتبة الشاملة-بَاب اسْتِحْبَابِ رَكْعَتَيْ سُنَّةِ الْفَجْرِ – الجزء : 4- صفحة : 61)
Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir], katanya; [Ayahku] berkata; telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Zurarah] dari [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah] dari Nabi saw, beliau bersabda tentang keadaan shalat dua rakaat ketika terbit fajar : "Untuk shalat dua rakaat fajar itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya." (HR.Muslim : 1194, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Istihbab Ral'atay sunnatal fajri, Juz : 4, hal. 61)
حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ حَدَّثَنِي عَطَاءٌ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِن الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ.(رواه احمد : 23038- مسند احمد–المكتبة الشاملة-بَاب حديث السيدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْها-الجزء : 49-صفحة : 194)
Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah berkata kepadaku [Atha`] dari ['Ubaid bin 'Umair] dari [Aisyah] berkata; "Tidak ada shalat sunat yang lebih dipentingkan oleh Rasulullah saw, selain dari 2 rakaat sebelum shubuh."(HR.Ahmad : 23038, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Hadits Sayyidah 'Aisyah ra, Juz : 49, hal. 194)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا(رواه مسلم: 1193– صحيح مسلم– المكتبة الشاملة-بَاب اسْتِحْبَابِ رَكْعَتَيْ سُنَّةِ الْفَجْرِ – الجزء : 4- صفحة : 60)
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid Al Ghabari] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah] dari Nabi saw, beliau bersabda: "Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR.Muslim : 1193, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Istihbab Ral'atay sunnatal fajri, Juz : 4, hal. 60)
Begitu pentingnya 2 rakaat shalat sunat fajar, maka Rasulullah saw, menyerukan agar jangan sekali-kali meninggalkannya walaupun waktu dikejar oleh masuh, sebagaimana ditegaskan dalam hadits berikut ini :
حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدٍ عَنِ ابْنِ سِيلَانَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَدَعُوا رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ وَإِنْ طَرَدَتْكُمْ الْخَيْلُ.(رواه احمد :8885- مسند احمد–المكتبة الشاملة-بَاب مسند ابي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنْه-الجزء : 18-صفحة : 428)
Telah menceritakan kepada kami [Khalaf Ibnul Walid] berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Muhammad bin Zaid] dari [Ibnu Silan] dari [Abu Hurairah] berkata; Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Janganlah kalian tinggalkan dua rakaat fajar walau kuda (musuh) telah menghalangi kalian."(HR.Ahmad : 8885, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Musnad Abu Hurairah ra, Juz : 18, hal. 428)
Dalam shalat fajar (shalat sunat sebelum shubuh) Rasulullah saw kadang-kadang membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlash dengan merendahkan suaranya. Hadist Nabi :
حَدَّثَنَا عَلِيٌّ عَنْ خَالِدٍ وَهِشَامٍ عَنِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ بِقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ - وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ – قَالَ حَدَّثَنَا عَنْ خَالِدٍ يَعْنِي عَلِيًّا عَنِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسِرُّ بِهِمَا.(رواه احمد : 24335- مسند احمد–المكتبة الشاملة-الجزء : 51-صفحة : 492)
Telah menceritakan kepada kami [Ali] dari [Khalid] dan [Hisyam] dari [Ibnu Sirin] dari [Aisyah] bahwa pada dua rekaat fajar, Rasulullah saw, membaca: QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN dan QUL HUWA ALLAH AHAD. Ia berkata; " Telah menceritakan kepada kami dari [Khalid], yaitu Ali dari [Ibnu Sirin] dari [Aisyah] berkata : "Rasulullah saw merendahkan suara bacaan keduanya'." (HR.Ahmad : 24335, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Juz : 51, hal. 492)
Dan kadang-kadang Rasulullah saw, membaca surat Al-Baqarah ayat 136 pada rakaat pertama, dan membaca surat Ali 'Imran ayat 52 pada rakaat kedua. Hadits Nabi :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْفَزَارِيُّ يَعْنِي مَرْوَانَ بْنَ مُعَاوِيَةَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ يَسَارٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ فِي الْأُولَى مِنْهُمَا - قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا - الْآيَةَ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ : وَفِي الْآخِرَةِ مِنْهُمَا-آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ. .(رواه مسلم: 1196– صحيح مسلم– المكتبة الشاملة-بَاب اسْتِحْبَابِ رَكْعَتَيْ سُنَّةِ الْفَجْرِ – الجزء : 4- صفحة : 63)
Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al Fazari yaitu Marwan bin Muawiyah] dari [Utsman bin Hakim Al Anshari], katanya; telah menceritakan kepadaku [Said bin Yasar] bahwa [Ibnu Abbas] mengabarinya; bahwa dalam dua raka'at fajar, tepatnya di raka'at pertama, Rasulullah saw membaca yang artinya : "Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami." (QS. Al-Baqarah : 136), dan pada rakaat kedua membaca yang artinya : "Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami orang muslim." (QS. Ali Imran : 52). (HR.Muslim : 1196, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Istihbab Ral'atay sunnatal fajri, Juz : 4, hal. 63)
Dan pada kesempatan yang lain Rasulullah saw membaca surat Al-Baqarah ayat 136 pada rakaat pertama, dan membaca surat Ali 'Imran ayat 64 pada rakaat kedua. Hadits Nabi :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ -ُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا -وَالَّتِي فِي آلِ عِمْرَانَ- تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ .(رواه مسلم: 1197– صحيح مسلم– المكتبة الشاملة-بَاب اسْتِحْبَابِ رَكْعَتَيْ سُنَّةِ الْفَجْرِ – الجزء : 4- صفحة : 64)
Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Utsman bin Hakim] dari [Said bin Yasar] dari [Ibnu Abbas] katanya : "Dalam dua raka'at fajarnya, Rasulullah saw, biasa membaca ayat yang artinya : "Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami." (QS. Al-Baqarah 136), dan yang terdapat dalam surat Ali Imran yang artinya : "Marilah kita menuju kalimat yang sama antara kami dan kalian." (QS. Ali Imran; 64). (HR.Muslim : 1197, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Istihbab Ral'atay sunnatal fajri, Juz : 4, hal. 64)
Termasuk shalat sunat muakkad, sehingga Rasulullah saw tidak pernah meninggalkannya, yaitu 2 rakaat sebelum zhuhur, 2 rakaat sesudah zhuhur, 2 rakaat sesudah maghrib dan 2 rakaat sesudah 'isya. Hadits Nabi :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ وَحَجَّاجٌ قَالَ حَدَّثَنِي شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ سَلْمَانَ قَالَ حَجَّاجٌ فِي حَدِيثِهِ سَمِعْتُ الْمُغِيرَةَ بْنَ سَلْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّتِي لَا يَدَعُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ.(رواه احمد :4881 - مسند احمد–المكتبة الشاملة-بَاب مسند عبد الله بن عمررَضِيَ اللَّهُ عَنْه-الجزء : 10-صفحة : 417)
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Al Mughirah bin Salman], [Hajjaj] menyebutkan dalam haditsnya; Aku mendengar [Al Mughirah bin Salmna] berkata, "Aku mendengar [Ibnu Umar] berkata, "Shalat sunat yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw, adalah shalat sunat 2 rakaat sebelum Zhuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah Maghrib, 2 rakaat setelah 'Isya dan 2 rakaat sebelum Subuh." (HR.Ahmad : 4881, Musnad Ahmad, Maktabah Asy-Syamilah, Bab Musnad Al Abdullah bin Umar ra, Juz : 10, hal. 417)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ.(رواه البخاري: 1099– صحيح البخاري – المكتبة الشاملة- بَاب مَا جَاءَ فِي التَّطَوُّعِ مَثْنَى مَثْنَى – الجزء : 4- صفحة : 350)
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Salim] dari ['Abdullah bin 'Umar ra] berkata; "Aku pernah shalat bersama Rasulullah saw, 2 rakaat sebelum shalat zhuhur, 2 rakaat sesudah shalat zhuhur, 2 rakaat sesudah shalat jum'at, 2 rakaat sesudah shalat maghrib dan 2 rakaat sesudah shalat 'isya'".(HR.Bukhari : 1099, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Maa Jaa-a Fit-tathawwu' Matsna-Matsna, Juz : 4, hal. 350)
Adapaun shalat sunat Ghairu muakkad adalah 2 rakaat sebelum shalat maghrib dan 2 rakaat sebelum shalat 'Ashar. Hadits Nabi :
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ الْحُسَيْنِ الْمُعَلِّمِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْمُزَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلُّوا قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قَالَ صَلُّوا قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ لِمَنْ شَاءَ - خَشْيَةَ أَنْ يَتَّخِذَهَا النَّاسُ سُنَّةً.(رواه ابو داود : 1089– سنن ابو داود – المكتبة الشاملة –بَاب الصَّلَاةِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ-الجزء : 4- صفحة :40)
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dari [Al Husain Al Mu'allim] dari ['Abdullah bin Buraidah] dari [Abdullah Al Muzanni] dia berkata; Rasulullah saw bersabda: "Shalatlah kalian 2 rakaat sebelum Maghrib." Kemudian beliau bersabda: "Shalatlah kalian 2 rakaat sebelum Maghrib bagi yang suka." Beliau khawatir orang-orang menjadikannya sebagai sunat (mu'akkadah)." (HR.Abu Daud :1089, Sunan Abu Daud, Al-Maktabah Asy-Syamilah,Bab shalat Qablak Maghrib, Juz : 4, hal. 40)
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيٍّ عَلَيْهِ السَّلَام أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي قَبْلَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ.(رواه ابو داود : 1080– سنن ابو داود – المكتبة الشاملة –بَاب الصَّلَاةِ قَبْلَ العصر-الجزء : 4- صفحة : 27)
Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari ['Ashim bin Dlamrah] dari [Ali] 'alaihi salam, bahwa Nabi saw, biasa mengerjakan shalat (sunnah) 2 rakaat sebelum Ashar." (HR.Abu Daud :1080, Sunan Abu Daud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab shalat Qabla "ashri, Juz : 4, hal. 27)
Termasuk shalat sunat ghairu muakkad adalah 2 rakaat sebelum shalat 'isya dan 2 rakaat sebelum shalat jum'at berdasarkan hadist Nabi saw yang bersifat umum berikut ini :
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ الْوَاسِطِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ الْمُزَنِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ - ثَلَاثًا - لِمَنْ شَاءَ. (رواه البخاري: 588 -صحيح البخاري – المكتبة الشاملة - بَاب كَمْ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ وَمَنْ يَنْتَظِرُ الْإِقَامَةَ– الجزء : 2- صفحة : 496)
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Washithi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Al Jurairi] dari [Abu Burdah] dari ['Abdullah bin Mughaffal Al Muzni], bahwa Rasulullah saw, bersabda: "Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamat) ada shalat sunah - Beliau ucapkan tiga kali- Bagi siapa yang mau mengerjakannya." (HR.Bukhari : 588, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Kam Bainal adzan Wal-Iqamati Waman yantazhirul Iqamah, Juz : 2, hal. 496)
Dan juga termasuk shalat sunat Ghairu Muakkad adalah 2 rakaat sebelum zhuhur dan 2 rakaat sesudahnya (yaitu 2 rakaat tambahan dari 2 rakaat yang muakkad, sehingga masing-masing qabliyah dan ba'diyah zhuhur menjadi 4 rakaat), serta 4 rakaat sebelum 'ashar sebagaimana ditegaskan dalam hadis berikut ini, yang sekaligus menegaskan keutamaan bagi yang melaksanakannya.
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الشُّعَيْثِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَنْبَسَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعًا بَعْدَهَا لَمْ تَمَسَّهُ النَّارُ.(رواه النسائي : 1794- سنن النسائي-المكتبة الشاملة-باب الِاخْتِلَافُ عَلَى إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ- الجزء : 6-صفحة :343)
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Asy Syu'aisyi] dari [bapaknya] dari ['Ansabah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] dari Nabi saw, beliau bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat 4 rakaat sebelum Zhuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka ia tidak akan disentuh oleh api neraka." (HR.An-Nasai : 1794, Sunan An-Nasai- Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Ikhtikaf 'alaa Isma'il bin Khalid, Juz : 6, hal. 343)
حَدَّثَنَا رَوْحٌ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ حَسَّانَ بْنِ عَطِيَّةَ قَالَ لَمَّا نَزَلَ عَنْبَسَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ الْمَوْتُ اشْتَدَّ جَزَعُهُ فَقِيلَ لَهُ مَا هَذَا الْجَزَعُ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ أُمَّ حَبِيبَةَ يَعْنِي أُخْتَهُ تَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعًا بَعْدَهَا حَرَّمَ اللَّهُ لَحْمَهُ عَلَى النَّارِ - فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ.(رواه احمد :25539 - مسند احمد–المكتبة الشاملة-باب حديث ام حبيبة بنت ابي سفيان-الجزء : 54-صفحة : 204)
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Hasan bin 'Athiyah] dia berkata : "Ketika ['Anbasyah bin Abu Sufyan] mendekati ajalnya, kegelisahannya semakin menjadi-jadi, lalu dikatakan kepadanya, "Kegelisahan apa ini?" dia menjawab, "Aku mendengar [Ummu Habibah], yakni saudara perempuannya, berkata : "Rasulullah saw, bersabda: 'Barangsiapa shalat 4 rakaat sebelum zhuhur dan 4 rakaat setelahnya, maka Allah akan haramkan dagingnya dari api neraka.' Oleh karena itu aku ('Anbasyah bin Abu Sufyan) tidak pernah lagi meninggalkannya semenjak aku mendengarnya." (HR.Ahmad : 25539, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab adits Ummu Habibah binti Abi Sufyan, Juz : 54, hal. 204)
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِهْرَانَ الْقُرَشِيُّ حَدَّثَنِي جَدِّي أَبُو الْمُثَنَّى عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا.(رواه ابو داود : 1079– سنن ابو داود – المكتبة الشاملة –بَاب الصَّلَاةِ قَبْلَ العصر-الجزء : 4- صفحة : 27)
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihran Al Qurasyi] telah menceritakan kepadaku [Kakekku yaitu Abu Al-Mutsanna] dari [Ibnu Umar] dia berkata; Rasulullah saw, bersabda: "Semoga Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat (sunat) 4 rakaat sebelum 'Ashar." (HR.Abu Daud :1079, Sunan Abu Daud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab shalat Qabla "ashri, Juz : 4, hal. 27)
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ هُوَ ابْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْمُسَيَّبِ بْنِ رَافِعٍ عَنْ عَنْبَسَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ.(رواه الترمذي : 380– سنن الترمذي – المكتبة الشاملة –بَاب مَا جَاءَ فِيمَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ-الجزء : 2- صفحة : 192)
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] -yaitu Ibnu Isma'il- berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abu Ishaq] dari [Al Musayyib bin Rafi'] dari [Anbasah bin Abu Sufyan] dari [Ummu Habibah] ia berkata; "Rasulullah saw, bersabda: "Barangsiapa dalam sehari semalam mengerjakan 12 rakaat shalat sunat, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga; 4 rakaat sebelum zhuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isya` dan 2 rakaat sebelum subuh." (HR.Tirmidzi : 380, Sunan Tirmidzi, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Maa Jaa-a Fiman Shalla Fii Yawmin Wa Lailatin Tsintai 'Asyrata rak'atan Fissunnah, Juz : 2, hal. 192)
Makruh Shalat Sunat Ketika Iqamat
Makruh mengerjakan shalat sunat ketika iqamat shalat telah dikumandangka berdasarkan hadits Nabi :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ وَرْقَاءَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أُقِيمَت الصَّلَاةُ فَلَا صَلَاةَ إِلَّا الْمَكْتُوبَةُ.(رواه مسلم: 1160– صحيح مسلم– المكتبة الشاملة-بَاب كَرَاهَةِ الشُّرُوعِ فِي نَافِلَةٍ بَعْدَ شُرُوعِ الْمُؤَذِّنِ – الجزء : 4- صفحة : 22)
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Warqa'] dari ['Amru bin Dinar] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Abu Hurairah] dari Nabi saw, bersabda: "Jika iqamat telah dikumandangkan, maka tak ada shalat selain shalat wajib."(HR.Muslim : 1160, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Karahiyatisy Syuru'i Fii Nafilah Ba'da Syuru'il Muadzdzin, Juz : 4, hal. 22)
Tidak Ada Shalat Sunat Sesudah 'Ashar Dan Shubuh
حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ أَنَّ ابْنَ شِهَابٍ أَخْبَرَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ اللَّيْثِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:لَا صَلَاةَ بَعْدَ صَلَاةِ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ وَلَا صَلَاةَ بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ.(رواه مسلم:1368– صحيح مسلم– المكتبة الشاملة- بَاب الْأَوْقَاتِ الَّتِي نُهِيَ عَنْ الصَّلَاةِ فِيهَا- الجزء : 4- صفحة : 271)
Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] bahwa [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadanya, ia berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Atha` bin Yazid Al Laitsi] bahwa ia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata; Rasulullah saw bersabda: "Tidak boleh shalat sesudah Ashar hingga matahari terbenam dan tidak boleh shalat sesudah shalat Fajar hingga matahari terbit." (HR.Muslim :1368, Shahih Muslim, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Karahiyatisy Syuru'i Fii Nafilah Ba'da Syuru'il Muadzdzin, Juz : 4, hal. 271)
PERBEDAAN PENDAPAT
Tentang Shalat Sunnat Qobliyah Jum’at.
Para ulama sepakat bahwa shalat sunat yang di lakukan setelah shalat Jum’at adalah termasuk shalat sunat rawatib ba’diyah Jum’at berlandaskan hadits yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari tersebut di atas. Sedangkan shalat sunat sebelum shalat Jum’at terdapat perbedaan pendapat, seperti yang dibahas dalam kitab Fatawa Al-Azhar berikut ini :
a. Imam Abu Hanifah, pengikut Imam Syafi’i dan pendapat pengikut Imam Ahmad bin Hanbal. Mereka berpendapat : Dianjurkan melaksanakan shalat sunat Qabliyah jum'at. Alasannya adalah hadits Nabi seperti yang telah disebutkan terdahulu :
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ - ثَلَاثًا - لِمَنْ شَاءَ.
Artinya : Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamat) ada shalat sunah - Beliau ucapkan tiga kali- Bagi siapa yang mau mengerjakannya. (HR.Bukhari : 588)
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بن إِسْحَاقَ التُّسْتَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن بَحْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بن عَبْدِ الْعَزِيزِ، قَالَ: حَدَّثَنَا ثَابِتُ بن عَجْلانَ، عَنْ سُلَيْمِ بن عَامِرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن الزُّبَيْرِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ صَلاةٍ مَفْرُوضَةٍ إِلا وَبَيْنَ يَدَيْهَا رَكْعَتَانِ.(رواه الطبراني : 82- المعجم الكبير للطبراني-المكتبة الشاملة- باب قطعة من المفقود- الجزء : 18 – صفحة : 394)
Telah menceritakan kepada kami [Husin bin Ishaq At-Tustary] ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Bahr] ia berkata : Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Abdul 'Aziz] ia berkata : Telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin 'Ajlan] dari [Sulaim bin 'Amr] dari [Abdullah bin Zubair] ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Tidak ada satupun shalat yang fardhu kecuali disunatkan sebelumnya shalat dua rakaat. (HR.Thabrani : 82, Al-Mujam Al-Kabir Lith-Thabrany, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Qith'atun Minal Nafqud, Juz : 18, hal. 394)
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بن إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ عَنِ الثَّوْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بن السَّائِبِ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ، قَالَ: كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يَأْمُرُنَا أَنْ نُصَلِّيَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ أَرْبَعًا وَبَعْدَهَا أَرْبَعًا.(رواه الطبراني : 9436- المعجم الكبير للطبراني-المكتبة الشاملة- باب 2- الجزء : 8 – صفحة : 251)
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dari [Abdurrazzaq] dari Ats-Tsauri] dari [ 'Atha' bin Saib] dari Abu Abdirrahman Assulamy] ia berkata : Ibnu Ma'ud menyuruh kita melakukan shalat sunnah qabliyah (sebelim) jum’at sebanyak empat rakaat dan shalat ba’diyah (setelah) jum’at sebanyak empat raka’at pula. (HR.Thabrani : 9436, Al-Mujam Al-Kabir Lith-Thabrany, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab 2, Juz : 8, hal. 251)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يُطِيلُ الصَّلَاةَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ وَيُصَلِّي بَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ وَيُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ.(رواه ابو داود :953 - سنن ابو داود – المكتبة الشاملة –بَاب الصَّلَاةِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ-الجزء : 3- صفحة : 346)
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dia berkata : [Ibnu Umar] biasa memanjangkan shalatnya sebelum (shalat) Jum'at, dan shalat (sunat) setelahnya dua rakaat di rumahnya, dia mengatakan bahwa Rasulullah saw juga melakukan yang demikian itu.(HR.Abu Daud : 953, Sunan Abu Daud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Babush shalati ba'dal jumati, Juz : 3, hal. 346)
b. Imam Malik, pengikut Imam Ahmad bin Hanbal. Mereka berpendapat : Tidak di anjurkan untuk melaksanakan shalat sunat Qabliyah jum'at. Alasannya adalah Hadist dari Saib Bin Yazid :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْمُرَادِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي السَّائِبُ بْنُ يَزِيدَ أَنَّ الْأَذَانَ كَانَ أَوَّلُهُ حِينَ يَجْلِسُ الْإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَلَمَّا كَانَ خِلَافَةُ عُثْمَانَ وَكَثُرَ النَّاسُ أَمَرَ عُثْمَانُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِالْأَذَانِ الثَّالِثِ فَأُذِّنَ بِهِ عَلَى الزَّوْرَاءِ فَثَبَتَ الْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ.(رواه ابو داود : 919- سنن ابو داود – المكتبة الشاملة –بَاب النِّدَاءِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ -الجزء : 3- صفحة : 293)
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Muradi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [As Sa`ib bin Yazid] bahwa pada mulanya, adzan pertama pada hari Jum'at ketika imam duduk di atas mimbar yaitu di masa Nabi saw, Abu Bakar dan Umar ra, ketika Utsman menjabat Khilafah, sementara orang-orang semakin banyak jumlahnya, maka Utsman memerintahkan untuk mengumandangkan adzan ketiga di hari Jum'at, maka di kumandangkanlah adzan di atas Zaura`(tempat ketinggian di pasar Madinah), lalu perkara tersebut menjadi tetap." (HR.Abu Daud : 919, Sunan Abu Daud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Babun-Nida' Yaumal jum'ati, Juz : 3, hal. 293)
حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ كَانَ يُؤَذَّنُ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ .(رواه ابو داود : 919- سنن ابو داود – المكتبة الشاملة –بَاب النِّدَاءِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ -الجزء : 3- صفحة : 293)
Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [As Sa`ib bin Yazid] dia berkata : "Mu'adzin mengumandangkan adzan di hadapan Rasulullah saw pada hari Jum'at, yaitu ketika beliau telah duduk di atas mimbar, sedangkan Abu Bakar dan Umar berada di depan pintu masjid…" (HR.Abu Daud : 919, Sunan Abu Daud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Babun-Nida' Yaumal jum'ati, Juz : 3, hal. 293)
Bilal mengumandangkan adzan ketika Nabi saw telah duduk di atas mimbar, dan setelah adzan selesai, Nabi saw langsung berkhotbah tanpa adanya pemisah antara adzan dan khotbah. Berdasarkan hadits tersebut menjadi jelas antara adzan dan iqamah jum'at Nabi saw tidak melaksanakan shalat sunnat qobliyah Jum’at. Demikianlah menuirut pendapat yang kedua.
Dalam permasalahan khilafiyah furu’iyyah (perbedaan dalam cabang hukum agama), seseorang boleh mengikuti salah satu pendapat yang diperselisihkan ulama dan kita tidak boleh mencegahnya untuk melakukan hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar