Rabu, 03 Maret 2010

BERSAHABAT DENGAN AKHLAK MULIA(سراج الدين شمس العارفين نور)

Berlaku lemah lembut yang dipersandingkan dengan rangkaian kata yang santun dan menyejukkan hati adalah anugerah Allah yang mesti kita tampilkan dalam persahabatan. Berjuang menjauhkan diri dari sikap keras lagi berhati kasar. Tampil menjadi seorang sahabat yang pema’af, dan suka bermusyawarah dalam menghadapi masalah dengan terus bertawakkal kepada Allah. Renungkan Firman Allah :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali ‘Imran [3] : 159)

Dalam persahabatan menjadikan Rasulullah saw sebagai suri teladan yang baik (Uswatun Hasanah) : Firman Allah :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab [33] : 21)

Persahabatan mesti dihiasai dengan “Kasih Sayang”, karena itu merupakan misi Rasulullah saw yang mesti kita tebarkan di muka bumi. Beliau diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Firman Allah :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya [21] :107)

Budayakan saling menasehati dalam persahabatan, karena hal itu merupakan kehendak Allah. Firmana Allah :

وَالْعَصْرِ - إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ- إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ .

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS.Al-‘Ashr [103] :1-3)

Tanamkan Keikhlasan dalam persahabatan, karena persahabatan merupakana salah satu bentuk ibadah. Bukan sekedar keikhlasan personal, tetapi perjuangkan keikhlasan kolektif. Banyak dalam Al-Qur’an ayat yang menuntut keikhlasan tidak hanya secara individual, tetapi juga diperintahkan secara kolektif. Renungkan firman Allah :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS.A;-Bayyinah [98] : 5)

Hindari perkataan dan perbuatan yang dapat menyulitkan sahabat kita, karena Allah tidak menghendaki yang demikian itu. Jadilah sahabat yang pandai berterimakasih yang selalu bersih dalam perkataan dan perbuatan dalam suasana iman.

مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 6

Kita harus teguh pendirian dalam menjalin persahabatan, jangan gampang terpengaruh dengan sesuatu yang ditampilkan oleh sahabat kita. Bila tampilan sahabat kita bernuansa keimanan, maka wajib kita merespon positiv, dan bila sebaliknya, maka wajib kita menghindarkan diri.

إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آَمَنُوا سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ.....

(ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para Malaikat : "Sesungguhnya aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir,.... (QS. Al-Anfaal [8] :12)

لاَتَصْحَبِ الْكَسْلاَنَ فِيْ حَالاَتِهِ – كَمْ صَالِحٍ بِفَسَادِ آخَرَ يَفْسُدُ

Janganlah kamu bersahabat dengan orang yang malas dalam segala halnya – sebab banyak orang yang baik menjadi rusak akibat rusaknya teman.

Semoga persahabatan kita menjadi persahabatan yang diwarnai oleh akhlak mulia, yang selalu mendapatkan kucuran rahmat dan dan rido Allah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar