Kamis, 16 Maret 2017

SURAT AL-BAQARAH AYAT 45 - 46



SURAT AL-BAQARAH AYAT 45 - 46
Dalam ayat 45 surat Al-Baqarah, Allah memerintahkan kepada kita agar memohon pertolongan kepada Allah swt dalam menghadapi segala macam urusan dengan jalan bersabar dan menegakkan ibadah shalat, sebagaimana firman-Nya berikut ini :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Mintalah pertolongan kalian dengan jalan bersabar dan dengan ibadah shalat. Dan sesungguhnya shalat amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.
  Memohon pertolongan dalam menghadapi segala urusan dengan dua cara, yaitu (1) dengan cara bersabar, yaitu menahan diri dari hal-hal yang buruk, yang dibenci Allah, dan (2) dengan cara menegakkan ibadah shalat.
Awal ayat 45 berbunyi : وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ (Mintalah pertolongan kalian dengan jalan bersabar  dan dengan shalat). Melalui firman-Nya ini, Allah swt menyuruh hamba-Nya untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat yang mereka dambakan, dengan memohon pertolongan kepada-Nya, yaitu dengan cara bersabar dan mengerjakan shalat.
Muqatil bin Hayyan berkata : Hendaklah kalian memohon pertolongan untuk mengejar kehidupan akhirat dengan cara bersabar mengerjakan berbagai kewajiban dan shalat. Hajaj, dari Ibnu Juraij,  ia berkata :  Sabar dan shalat merupakan penolong untuk mendapatkan rahmat Allah swt.
Arti sabar menurut Mujahid adalah puasa (Shiyam). Oleh karena itulah bulan Ramadlan disebut bulan kesabaran. Demikianlah menurut Al-Qurthubi dan ulama lainnya. Ada pendapat lain, arti “sabar” adalah menahan diri dari perbuatan maksiat.  Ibnul Mubarak meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair, ia berkata : Sabar itu merupakan pengakuan seorang hamba kepada Allah, bahwa apa yang menimpanya itu datang dari-Nya dengan mengharap ridla-Nya dan pahala yang ada di sisi-Nya. Menurut Ibnu Abi Hatim, dengan sanad yang bersumber dari Umar bin Khaththab, bahwa sabar itu ada dua, yaitu (1) sabar ketika mendapat musibah, ini adalah baik, dan (2) yang ini adalah lebih baik lagi, yaitu bersabar dengan cara menahan diri dari mengerjakan apa-apa yang diharamkan Allah.[1] 
Dalam ayat ini, shalat disebutkan secara khusus karena sangat pentingnya dan hebatnya ibadah shalat itu. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa jika Nabi saw, hatinya risau disebabkan sesuatu masalah, maka beliau saw, segera melakukan shalat.[2] Dalam suatu riwayat, dari Khudzaifah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الدُّؤَلِيِّ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ ابْنِ أَخِي حُذَيْفَةَ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى. (رواه ابو داود : 1124–  سنن ابو داود – المكتبة الشاملة – الجزء:  4 – صفحة :  88)
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Isa, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakariya, dari ‘Ikrimah bin ‘Ammar, dari Muhammad bin Abdullah Ad-Duali, dari Abdul Aziz, anak lelaki saudara Khudzaifah, dari Khudzaifah, ia berkata : Nabi saw,  bila kedatangan masalah, beliau saw mengerjakan shalat. (HR. Abu Dawud : 1124, Sunan Abu Dawud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, juz 4, hal. 88)
Shalat merupakan anugerah yang paling besar untuk amalan dalam menghadapi  suatu urusan, sebagaimana firman Allah  :
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-‘Ankabut : 45)
Akhir ayat 45 berbunyi : وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ(Dan sesungguhnya shalat amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.) 
 Shalat merupakan beban yang sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. Yang dimaksud dengan orang-orang yang khusyu’ menurut Mujahid adalah orang-orang mukmin yang sebenarnya. Menurut Ad-Dhahhak, bahwa shalat itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang tunduk dalam ketaatan kepada-Nya, yang takut akan kekuasaan-Nya, serta yang yakin dengan janji dan ancaman-Nya.
Ibnu Jarir mengatakan, makna ayat tersebut adalah Wahai sekalian orang-orang alim dari kalangan ahlul kitab, mohonlah pertolongan dengan menahan diri kalian, agar dapat menjalankan ketaatan kepada Allah dan mendirikan shalat yang dapat mencegah kalian dari perbuatan keji dan mungkar serta dapat mendekatkan kalian kepada keridhaan Allah. Hal itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, yaitu mereka yang patuh dan tunduk dalam ketaatan kepada-Nya serta merendahkan diri karena takut kepada-Nya. [3]
Kemudian Allah menjelskan kata  الْخَاشِعِينَ (orang-orang yang khusyu’) dengan menurunkan ayat berikutnya, yaitu ayat 46 surat Al-Baqarah ini :
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah : 46)
Ayat 46 surat Al-Baqarah ini menyempurnakan kandungan ayat sebelumnya. Maksudnya, bahwa shalat itu benar-benar berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, yaitu orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya.  Yakni, mereka mengetahui bahwa dirinya akan dikumpulkan kepada-Nya pada hari kiamat, dan akan dikembalikan kepada-Nya. Artinya, semua persoalan mereka kembali kepada kehendak-Nya, Dia memutuskan persoalan itu menurut kehendak-Nya sesuai dengan keadilan-Nya. Karena mereka meyakini adanya hari pengembalian dan pemberian pahala, maka terasa ringan bagi mereka untuk melaksanakan berbagai ketaatan dan meninggalkan berbagai kemungkaran.
Ayo jadikanlah sabar dengan semua macamnya dan shalat sebagai penolong kita untuk mengatasi semua masalah. Sabar itu ada beberapa macam, antara lain :
1.  Sabar dalam menjalankan keta'atan kepada Allah,
2.  Sabar dalam menjauhi larangan Allah,
3.  Sabar terhadap taqdir Allah dengan tidak berkeluh-kesah.
Mengerjakan shalat itu ringan bagi orang-orang yang khusyu'. Khusyu' artinya tunduknya hati kepada Allah,  memasrahkan diri kepada-Nya dengan menghinakan diri, menampakkan rasa butuh serta beriman kepada-Nya  dan kepada pertemuan dengan-Nya. Mereka memiliki rasa takut kepada Allah, berharap untuk meraih apa yang ada di sisi-Nya dan rasa cinta kepada-Nya. Menjadi ringan menjalankan semua keta’atan, karena khusyu' tersebut  menghendaki untuk mengerjakannya dengan lapang dada dan senang. Berbeda dengan orang-orang yang tidak memiliki khusyu’,  maka mengerjakan shalat menjadi hal yang sangat berat meskipun hanya sebentar.
.


[1]. Baca Tafsir Ibnu Katsir, Al-Maktabah As-Syamilah, juz 1, hal. 251 - 253    
[2]. Baca Tafsir Jalalain,  Al-Maktabah As-Syamilah, juz 1, hal. 51   
[3]. Baca Tafsir Ibnu Katsir, Al-Maktabah As-Syamilah, juz 1, hal. 253    

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
    Free 정읍 출장마사지 valet parking and free valet parking at Harrah's 남양주 출장안마 Cherokee Casino Resort, 청주 출장안마 Cherokee. 777 사천 출장안마 Casino Parkway, 제천 출장마사지 Cherokee, NC 28719, 28719.

    BalasHapus