Jumat, 08 Januari 2010

MENYARING BERITA DAN BERHATI-HATI MEMBERI AMANAH

-->
Suatu ketika Harits bin Dharar Al-Khuza'i mengetengahkan sebuah hadis : Aku datang menghadap Rasulullah saw, lalu beliau mengajakku masuk Islam, kemudian aku menyatakan diri masuk Islam di hadapannya. Beliau saw menyeruku untuk mengeluarkan zakat, maka aku berikrar kepadanya akan mengeluarkan zakat, lalu aku berkata : Wahai Rasulullah! Bolehkah aku kembali kepada kaumku, lalu aku akan mengajak mereka masuk Islam dan menunaikan zakat. Maka barangsiapa yang memperkenankan hal itu, aku akan mengumpulkan harta zakatnya, lalu engkau mengirimkan utusanmu kepadaku dalam jangka waktu yang cukup supaya orang tersebut dapat membawa semua harta zakat yang telah aku kumpulkan kepadamu.
Setelah Harits berhasil mengumpulkan harta zakat kaumnya, waktu yang telah dijanjikan pun telah tiba, ternyata Rasulullah saw tidak mengirimkan utusannya. Setelah ditunggu-tunggu ternyata tidak juga muncul, maka Harits menduga bahwa Rasulullah saw marah terhadap dirinya; lalu ia mengumpulkan semua orang-orang kaya kaumnya, dan berkata kepada mereka : Sesungguhnya Rasulullah saw dulu telah menentukan waktu untuk mengirimkan utusan kepadaku supaya mengambil zakat yang berhasil aku kumpulkan ini. Aku yakin bahwa Rasulullah tidak akan menyalahi janjinya, menurut dugaanku tiada yang menghalangi beliau untuk datang kepadaku melainkan beliau marah kepadaku. Maka sekarang marilah kita berangkat untuk menyerahkannya langsung kepada Rasulullah saw.
Pada saat bersamaan Rasulullah saw mengirim Walid bin Uqbah untuk mengambil harta zakat yang ada pada Harits. Hanya saja ketika Walid sampai di tengah jalan, ia kembali lagi menghadap Rasulullah saw dan melapor : Sesungguhnya Harits menolak untuk membayarkan zakatnya kepadaku, bahkan dia hendak membunuhku. Maka Rasulullah saw kembali membentuk utusannya yang baru untuk dikirimkan kepada Harits. Tetapi ketika para utusan itu baru keluar dari Rasulullah, tiba-tiba datanglah Harits bersama dengan teman-temannya dan berpapasan dengan para utusan itu. Lalu Harits bertanya kepada mereka : Hendak ke manakah kalian diutus? Mereka menjawab : Kami diutus untuk menemuimu. Harits kembali bertanya : Mengapa? Mereka berkata : Sesungguhnya Rasulullah saw telah mengutus kepadamu Walid bin Uqbah, lalu ia melaporkan bahwa kamu tidak mau membayar zakat kepadanya dan bahkan kamu hendak membunuhnya. Harits berkata : Tidak, demi Allah yang telah mengutus Muhammad dengan membawa perkara yang hak, aku tidak pernah melihatnya dan belum pernah pula aku kedatangan dia. Ketika Harits datang menghadap Rasulullah saw, lalu Rasulullah saw berkata kepadanya : Kamu tidak mau membayar zakat, dan bahkan kamu bermaksud untuk membunuh utusanku." Harits menjawab : "Tidak, demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan membawa perkara yang hak."[1] Berkenaan dengan peristiwa tersebut, maka turunlah firman Allah surah Al-Hujurat ayat 6-8 yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS.Al-Hujurat [49] : 6-8)
(Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lain-lainnya dengan sanad yang baik yang bersumber dari Harits bin Dharar Al-Khuza'i. Sanad Rawi-rawi hadis ini tsiqah (dapat dipercaya). Diriwayatkan pula oleh Imam Thabrani yang bersumber dari Jabir bin Abdullah, Al-Qamah bin Najiyah dan Ummu Salamah. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari Al-Aufi yang bersumber dari Ibnu Abbas, dan melalui jalur-jalur lainnya dengan predikat Mursal.)
(Kitab Asbabun-Nuzul oleh Imam As-Suyuthi, Dar Al-Fajr Litturats, Kaero, 2002/1423, hal.379-380)



[1]. (Kitab Asbabun-Nuzul oleh Imam As-Suyuthi, Dar Al-Fajr Litturats, Kaero, 2002/1423, hal.379-380)
أخرج أحمد وغيره بسند جيد عن الحارث بن ضرار الخزامي قال قدمتُ على رسول الله صلى الله عليه وسلم فدعاني إلى الإسلام فأقررتُ به ودخلتُ فيه، ودعاني إلى الزكاة فأقررتُ بها وقلت : يا رسول الله أرجعُ إلى قومي فأدعوهم إلى الإسلام وأداء الزكاة فمن استجب لي جمعت زكاته فترسل إلي الإبان كذا وكذا ليأتيك ما جمعت من الزكاة- فلما جمع الحارث الزكاة وبلغ الإبان احتبس الرسول فلم يأته فظن الحارث أنه قد حدث سخطة فدعا سروات قومه فقال لهم : ان رسول الله صلى الله عليه وسلم كان قد وقت وقتا يرسل إلي رسوله ليقبض ما عندي من الزكاة وليس من رسول الله صلى الله عليه وسلم الخلف ولا أدري حبس رسوله إلا من سخطة فانطلقوا فنأتي رسول الله صلى الله عليه وسلم، وبعث رسول الله صلى الله عليه وسلم الوليد بن عقبة ليقبض ما كان عنده فلما أن سار الوليد فَرِقَ فرجع فقال ان الحارث منعني الزكاة وأراد قتلي فضرب رسول الله صلى الله عليه وسلم البعث إلى الحارث فأقبل الحارث بأصحابه إذ استقبل البعث فقال لهم إلى أين بعثتم؟ قالوا اليك، قال : ولم؟ قالوا : ان رسول الله صلى الله عليه وسلم بعث إليك الوليد بن عقبة فزعم أنك منعته الزكاة وأردت قتله، قال : لا والذي بعث محمدا بالحق ما رأيته ولا أتاني. فلما دخل علي رسول الله صلى الله عليه وسلم قال منعت الزكاة وأردت قتل رسولي قال : لا والذي بعثك بالحق فنزلت (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ) إلى قوله (وَالله ُعَلِيمٌ حَكِيمٌ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar