HATI-HATI
BERBICARA
Rasulullah saw berpesan agar hati-hati mengeluarkan rangkaian
kata, karena dapat mendatangkan maslahat (kebaikan) atau mungkin mafsadat
(keburukan).
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ أَبَا النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ يَعْني ابْنَ دِينَارٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالاً يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ. (رواه البخاري : 5997 – صحيح البخاري– المكتبة الشاملة - بَاب حِفْظِ اللِّسَانِ - الجزء : 20- صفحة : 119)
Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw,
beliau bersabda : Sungguh seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang
diridhai Allah, suatu kalimat yang ia tidak mempedulikannya (tidak menggubrisnya),
namun dengannya Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba
akan mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang ia
tidak mempedulikannya (tidak menggubrisnya), namun dengannya Allah
melemparkannya ke dalam neraka jahannam. . (HR. Bukhari : 5997, Shahih Bukhari,
Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab hifdhil lisan, juz : 20, hal. 119)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar