Shiyam Dan Shaum
Di dalam Al-Quran ada dua kata
yang digunakan untuk makna puasa dari segi bahasa, yaitu (1) “shiyam“ (الصيام terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 183) (2) “shaum“. (الصوم terdapat dalam surat Maryam ayat 26). Dan kedua-duanya berarti menahan diri. Orang yang tidak menahan dirinya
dalam hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan melakukan “shaum” dan “shiyam”. Yang
diwajibkan kepada kita adalah “shiyam” bukanlah “shaum”. Jadi, “shaum” adalah
menahan diri secara umum, sedangkan “shiyam” adalah
menahan diri dari makan, minum dan berhubungan suami istri, dari
terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.
Keutamaan Puasa Dalam Hadits
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ
بْنُ يُوسُفَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ أَبِي صَالِحٍ
الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا
الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا
كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ
أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا
لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ.(رواه البخاري
: 1771 - صحيح البخاري
- المكتبة
الشاملة – باب هل يقول إني صائم – الجزء : 6– صفحة :474)
Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa, telah mengabarkan kepada kami Hisyam
bun Yusuf, dari Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Atho', dari
Abu Shalih Az Zayyat bahwa dia mendengar Abu Hurairah ra; Rasulullah saw, bersabda :
"Allah Ta'ala telah berfirman : "Setiap amal anak Adam adalah
untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa
itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan puasa itu
adalah benteng, maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan
puasa, maka janganlah dia berkata rafats (kotor) dan jangan pula bertengkar sambil berteriak. Jika
ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia
mengatakan 'Aku orang yang sedang puasa. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad
berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang puasa lebih harum di
sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang puasa akan mendapatkan dua kegembiraan yang
dia akan bergembira dengan keduanya, yaitu apabila berbuka dia bergembira dan
apabila berjumpa dengan Tuhannya dia bergembira disebabkan 'ibadah puasanya itu".(HR.Bukhari :1771, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab
hal yaquulu innii shaaim, juz : 6, hal.
474)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ
عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا
يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ
مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ
عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ
بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا.(رواه البخاري
: 1761- صحيح البخاري
- المكتبة الشاملة – باب فضل الصوم– الجزء : 6– صفحة : 457)
Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Maslamah, dari Malik, dari Abu Az Zanad, dari Al A'raj, dari Abu
Hurairah ra; Bahwa Rasulullah saw, bersabda : "Puasa itu benteng, maka
(orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula
berbuat bodoh. Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya
maka katakanlah aku sedang puasa (ia mengulang ucapannya dua kali). Dan demi
Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang puasa
lebih harum di sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya minyak misik, karena dia
meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku. Puasa itu
untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap satu kebaikan
dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa".(HR.Bukhari :
1761, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Fatdhlush shaum, juz : 6, hal. 457)
Puasa sebagai benteng maksudnya adalah tabir
atau penghalang dari mengeluarkan kata-kata kotor, dari perbuatan–perbuatan
dosa dan dari api neraka. Demikianlah menurut Imam Nawawi dalam Syarhun Nawawi
‘Alaa Muslim.[1]
Puasa Sarana Masuk Ke Surga
Dan Tidak Ada Tandingannya
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي يَعْقُوبَ الضَّبِّيُّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
نَصْرٍ يُحَدِّثُ عَنْ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ عَنْ
أَبِي أُمَامَةَ قَالَ : أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مُرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ قَالَ عَلَيْكَ
بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ
عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ.
(رواه احمد : 21128 - مسند احمد - المكتبة الشاملة – باب حديث أَبِي أُمَامَةَ الباهلي–
الجزء : 45– صفحة : 123)
Telah menceritakan kepada kami
'Abdush Shomad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abu Ya'qub Adh Dhoby berkata; Saya mendengar Abu Nashr
menceritakan, dari Roja` bin Haiwah, dari Abu Umamah berkata : Saya
mendatangi Rasulullah saw, kemudian saya berkata : Perintahkanlah aku suatu
amalan yang bisa memasukkanku ke surga. Rasulullah saw, bersabda : "Berpuasalah karena ia tidak
ada tandingannya." Kemudian saya mendatangi beliau lagi, beliau bersabda :
"Berpuasalah." (HR.Ahmad : 21128, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab hadits Abu Umamah Al-Bahili, juz : 45, hal. 123)
Pintu Khusus Di Surga Bagi Orang Yang Puasa
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ
الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ
مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ
مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ
أَحَدٌ.(رواه البخاري : 1763- صحيح البخاري -
المكتبة الشاملة – باب الريان للصائمين– الجزء
: 6– صفحة : 461)
Telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Mukhallad, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal
berkata, telah menceritakan kepada saya Abu Hazim, dari Sahal ra, dari Nabi saw, bersabda: "Dalam surga ada satu pintu
yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari qiyamat tidak akan ada orang yang
masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para shaimun (orang-orang yang
berpuasa). Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain
mereka. Lalu dikatakan kepada mereka; Mana para shaimun, maka para shaimun
berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut
selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan
tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut".(HR.Bukhari :
1763, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Arrayyan Lish-Shaaimin, juz : 6, hal. 461)
Terhindar Dari Api Neraka
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ الْعَدَنِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ
قَالَ و حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ
أَبِي عَيَّاشٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا يَصُومُ عَبْدٌ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا
بَاعَدَ ذَلِكَ الْيَوْمُ النَّارَ عَنْ وَجْهِهِ سَبْعِينَ خَرِيفًا - قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.(رواه الترمذي : 1548 -
المكتبة الشاملة – باب ما جاء فضل الصوم في
سبيل الله– الجزء : 6– صفحة : 166)
Telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin 'Abdurrahman Al Makhzumi berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Al Walid Al Adani berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
Ats Tsauri ia berkata; dan telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan
berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa, dari Sufyan, dari
Suhail bin Abu Shalih, dari An Nu'man bin Abu Ayyasy Az Zuraqi, dari Abu Sa'id
Al Khudri ia berkata, "Rasulullah saw,
bersabda : "Tidaklah seorang hamba
berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali puasa satu hari itu akan
menjauhkannya dari api neraka selama tujuh puluh musim (tahun)." Abu Isa berkata, "Hadits ini
derajatnya hasan shahih." (Tirmidzi : 1548, Sunan
Tirmidzi,
Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab maa jaa-a fii fadhlish shaumi fii sabiilillaah, juz : 6, hal. 166)
Syafaat
Puasa Di Akhirat Nanti
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ
عَنْ حُيَيِّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ
لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ
الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ
مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ. (رواه احمد : 6337 – مسند احمد -
المكتبة الشاملة – باب مسند عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَمْرٍو بن العاص رضي الله عنه– الجزء : 13– صفحة : 375)
Telah menceritakan kepada kami
Musa bin Dawud, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Huyai bin
Abdullah, dari Abu Abdurrahman Al Hubuli, dari Abdullah bin 'Amru, bahwa
Rasulullah saw, bersabda: "Puasa
dan Al Qur'an kelak pada hari kiamat akan memberi syafa'at kepada seorang
hamba. Puasa berkata: Wahai Tuhanku, aku
telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkahlah
aku memberi syafa'at kepadanya. Dan Al Qur'an berkata: aku telah menahannya
dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at kepadanya.
Beliau melanjutkan sabdanya: maka mereka berdua (puasa dan Al Qur'an) pun
akhirnya memberi syafa'at kepadanya." (HR.Ahmad : 6337, Musnad Ahmad,
Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Musnad Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, juz : 13, hal. 375)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar