Jumat, 07 Juni 2013



 MENAMBAHKAN NAMA  



 DI BELAKANG NAMA DIRINYA

 Dalam ajaran Islam,  diharamkan menambahkan nama selain nama “ayah”  di belakang nama dirinya, baik lelaki maupun wanita, meskipun nama tersebut adalah nama suami bagi seorang isteri. Karena dalam ajaran Islam, nama lelaki di belakang nama seseorang menunjukkan keturunan, sehingga tempat tersebut hanya boleh untuk nama ayah kandungnya sebagai penghormatan kepadanya. Dalilnya adalah hadits Nabi :
حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ بَكْرُ بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الضَّيْفِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ انْتَسَبَ إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ تَوَلَّى غَيْرَ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ. (رواه ابن ماجه : 2599 – سنن ابن ماجه – المكتبة الشاملة - بَاب مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ تَوَلَّى غَيْرَ مَوَالِيهِ – الجزء : 8 – صفحة : 34)
Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr Bakar bin Khalaf, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dlaif, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Utsman bin Khutsaim dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : "Barangsiapa yang menghubungkan nasabnya kepada selain ayahnya atau seorang budak mengaku sebagai budak kepada selain majikannya, maka laknat dari Allah, para malaikat dan manusia secara keseluruhan ditimpakan kepadanya'." (HR.Ibnu Majah :  2599, Sunan Ibnu Majah, bab manid da’aa liaa ghairi abiihi..., juz : 8, hal. 34)
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ الْحُسَيْنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ يَعْمَرَ أَنَّ أَبَا الْأَسْوَدِ الدِّيلِيَّ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ وَمَنْ ادَّعَى قَوْمًا لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ. (رواه البخاري : 3246 – صحيح البخاري - المكتبة الشاملة - بَاب نِسْبَةِ الْيَمَنِ إِلَى إِسْمَاعِيلَ – الجزء : 11- صفحة :  329)
Telah menceritakan kepada kami [Abu Makmar], telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits], dari [Al-Husain] dari [Abdullah bin Buraidah], ia berkata : Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ya’mar], bahwa [Abu Al-Aswad Ad-Diyali] telah menceritakan kepadanya dari Abu Dzar ra, bahwa ia telah mendengar Nabi saw bersabda : Tidaklah seorang mengaku (sebagai anak) dari bukan ayahnya, padahal ia mengetahuiny melainkan ia telah kafir, dan barangsiapa mengaku berasal dari suatu kaum, padahal ia bukan dari kaum itu, maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka. (HR. Bukhari : 3246, Shahih Bukhari,  Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab nisbatil Yaman ilaa Isma’il,   juz : 11, hal. 329)
حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي سَعْدُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي مِنْ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ. (رواه ابو داود :  4449 - سنن ابو داود – المكتبة الشاملة - بَاب فِي الرَّجُلِ يَنْتَمِي إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ – الجزء : 13- صفحة : 316)
Telah menceritakan kepada kami [An-Nufaili], telah menceritakan kepada kami [‘Ashim Al-Ahwal], ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Sa’ad bin Malik, ia berkata : Kedua telingaku mendengar dan hatiku meresapinya dari Muhammad saw, bahwa beliau besabda : Barangsiapa mengaku (sebagai anak) bukan kepada ayahnya (menyandarkan dirinya kepada selain ayahnya), padahal ia mengetahui bahwa dia bukan ayahnya, maka surga haram baginya. (HR.Abu Dawud : 4449, Sunan Adu Dawud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab firrajul yantami ilaa ghairi mawaaliihi, juz : 13, hal. 316)
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ وَنَحْنُ بِبَيْرُوتَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ الْمُتَتَابِعَةُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. (رواه ابو داود : 4451 – سنن ابو داود – المكتبة الشاملة - بَاب فِي الرَّجُلِ يَنْتَمِي إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ - الجزء :13 - صفحة : 318)
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 'Abdurrahman Ad Dimasyqi berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin Abdul Wahid, dari 'Abdurrahman bin Yazid bin Jabir ia berkata; telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id -ketika kami sedang berada di Bairut- Dari Anas bin Malik, ia berkata : Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa mengaku (sebagai anak) bukan kepada ayahnya (menyandarkan dirinya kepada selain ayahnya),  atau menisbatkan kepada selain tuan-tuannya, maka ia akan mendapatkan laknat Allah yang berturut-turut hingga datang hari kiamat. (HR.Abu Dawud : 4451, Sunan Adu Dawud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab firrajul yantami ilaa ghairi mawaaliihi, juz : 13, hal. 318)
Tidak ditemukan dalam sunah Nabi saw yang menunjukkan bahwa isteri dinisbatkan kepada suaminya, karena para isteri Rasulullah saw yaitu para ibu kaum mukminin menikah dengan manusia yang paling mulia nasabnya namun tidak seorang-pun dari mereka yang dinisbatkan kepada nama beliau saw, bahkan mereka semua masih dinisbatkan kepada ayahnya meskipun ayahnya kafir, demikian pula para istri sahabat.
 Contoh :
-       FATIMAH (nama diri)
-       MAHMUD (nama suami atau lainnya),
-       KHALID (nama ayah)
1.    Contoh yang diharamkan, seperti : “FATIMAH” lalu ditambah nama “MAHMUD” dibelakangnya, sehingga menjadi : “FATIMAH MAHMUD”
2.    Contoh yang benar dan seharusnya : “FATIMAH” ditambah nama “KHALID” dibelakangnya, sehingga menjadi : “FATIMAH KHALID”
Dibolehkan memperkenalkan diri dengan memberikan suatu keterangan, umpama : FATIMAH isteri MAHMUD, atau FATIMAH nyonya MAHMUD, atau Ibu MAHMUD. 
Wallah A’lam Bishshawaab.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar