Senin, 09 Juli 2012
HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN DALAM SHALAT
1. Menangis
Menangis di dalam shalat dibolehkan, baik timbulnya karena sangat takut kepada Allah, atau karena sebab-sebab lain seperti membaca ayat-ayat azab, tertimpa suatu benda dan lain sebagainya, selama tidak dibuat-buat dan sulit untuk ditahan, berdasarkan firman Allah :
إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا [مريم: 58]
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.(QS.Maryam : 58)
Ayat ini berlaku umum, baik bagi orang yang sedang shalat atau lainnya yang tidak mengerjakan shalat. Hadits Nabi :
حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلَّامٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَفِي صَدْرِهِ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ الرَّحَى مِن الْبُكَاءِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.(رواه ابو داود : 769 – سنن ابو داود – المكتبة الشاملة - بَاب الْبُكَاءِ فِي الصَّلَاةِ – الجزء : 3 – صفحة : 78)
Telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Muhammad bin Sallam], telah menceritakan kepada kami [Yazid] yaitu [[Ibnu Harun], telah mengabarkan kepada kami [Hammad] yaitu [Ibnu Salamah] dari [Tsabit] dari [Mutharrif] dari ayahnya, ia berkata : Saya melihat Rasulullah saw mengerjakan shalat, sedang dalam dadanya terdengar bunyi seperti batu penggiling gandum karena tangisan beliau saw. (HR.Abu Dawud : 769, Sunan Abu Dawud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, babul bulkaai fishshalaati, juz : 3, hal. 78)
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ حَارِثَةَ بْنِ مُضَرِّبٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَا كَانَ فِينَا فَارِسٌ يَوْمَ بَدْرٍ غَيْرُ الْمِقْدَادِ وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا فِينَا إِلَّا نَائِمٌ إِلَّا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ شَجَرَةٍ يُصَلِّي وَيَبْكِي حَتَّى أَصْبَحَ.(رواه احمد : 973 – مسند احمد – المكتبة الشاملة - بَاب من مسند على بن ابي طالب - الجزء : 2 – صفحة : 479)
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Syu’bah] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah bin Mudlarrib] dari [‘Ali ra] ia berkata : Pada waktu perang Badar, diantara kami tidak ada yang menunggang kuda kecuali Miqdad. Dan saya saksikan tidak ada diantara kami kecuali tertidur kecuali Rasulullah saw yang berada di bawah pohon mengerjakan shalat dan menangis sampai shubuh. (HR.Ahmad : 973, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Min Musnad Ali bin Abi Thalib, juz : 2, hal. 479)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَمَّا اشْتَدَّ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعُهُ قِيلَ لَهُ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ قَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ إِذَا قَرَأَ غَلَبَهُ الْبُكَاءُ قَالَ مُرُوهُ فَيُصَلِّي فَعَاوَدَتْهُ قَالَ مُرُوهُ فَيُصَلِّي إِنَّكُنَّ صَوَاحِبُ يُوسُفَ.(رواه البخاري : 641 - صحيح البخاري– المكتبة الشاملة - بَاب أَهْلُ الْعِلْمِ وَالْفَضْلِ أَحَقُّ بِالْإِمَامَةِ - الجزء : 3 – صفحة : 82)
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman], telah menceritaqkan kepadaq kami [Ibnu Wahab], ia berkata : Tealah memnceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Hamzah bin Abdillah] dari bapaknya, ia berkata : Ketika Rasulullah saw semakin sangat sakitnya, dan disampaikan kepadanya tentang shalat berjama’ah. Maka beliau bersabda : Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang. Aisyah berkata : Sesungguhnya Abu Bakar hatinya sangat lembut, jika membaca Al-Qur’an ia akan menangis. Lalu beliau bersabda lagi : Suruhlah dia untuk mempimpin shalat. Maka Aisyah mengulangi jawabannya. Beliau-pun bersabda lagi : Suruhlah dia untuk mempimpin shalat. Kalian ini seperti isteri-isteri Yusuf. (HR.Bukhari 641, Shahih Bukhari,,Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Ahlul ‘ilmi wal-Fadhli ahaqqu bil-Imaamati, juz : 3, hal.82)
Sikap Rasulullah saw mempertahankan Abu Bakar menjadi imam shalat, padahal dia sering menangis ketika baca ayat Al-Qur’an, menjadi alasan yang kuat bahwa menangis dalam shalat adalah boleh (mubah).
2. Menoleh Saat Perlu
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ يَحْيَى وَالطَّالَقَانِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي يَلْتَفِتُ يَمِينًا وَشِمَالًا وَلَا يَلْوِي عُنُقَهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ.(رواه احمد : 2355 – مسند احمد – المكتبة الشاملة - بَاب بدايه مسند عبد الله بن العباس - الجزء : 5 – صفحة : 387)
Telah menceritakan kepada kami [Al-Hasan bin Yahya Ath-Thalaqani], mereka berklata : Telah m,enceriktakan kepada kami [Al-Fadhl bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa’id bin Abi Hind] dari [Tsaur bin Zaid] dari [‘Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata : Pernah Nabi saw mengerjakan shalat sambil menoleh ke kiri dan ke kanan, namun beliau tidak memutar leherenya hingga menengok ke belakang. (HR.Ahmad : 2355, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Bidayah Musnad Abdullah bin Abbas, juz : 5, hal. 387)
حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ يَعْنِي ابْنَ سَلَّامٍ عَنْ زَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ قَالَ حَدَّثَنِي السَّلُولِيُّ هُوَ أَبُو كَبْشَةَ عَنْ سَهْلِ ابْنِ الْحَنْظَلِيَّةِ قَالَ ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ يَعْنِي صَلَاةَ الصُّبْحِ فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَهُوَ يَلْتَفِتُ إِلَى الشِّعْبِ - قَالَ أَبُو دَاوُد وَكَانَ أَرْسَلَ فَارِسًا إِلَى الشِّعْبِ مِنْ اللَّيْلِ يَحْرُسُ.(رواه ابو داود :781 – سنن ابو داود – المكتبة الشاملة -بَاب الرُّخْصَةِ فِي ذَلِكَ-الجزء : 3 – صفحة : 97)
Telah menceritakan kepada kami [Ar-Rabi’ bin Nafi’], telah menceritakan kepada kami [Mu’awiyah] yaitu [Ibnu Salam] dari [Zaid], bahwa dia mendengar [Abu Salam] berkata : Telah menceritakan kepadaku [As-Saluli] yaitu [Abu Kabsyah] dari [Sahl bin Al-Handzalah] dia berkata : Iqamat shalat telah dikumandangkan, yaitu shalat shubuh, lalu Rasulullah saw berdiri untuk mengerjakan shalat (dalam shalatnya) beliau menoleh ke arah jalan setapak di kaki bukit. Abu Dawud berkata : Waktu itu beliau mengutus pasukan berkuda ke jalan setapak di bukit untuk berjaga-jaga di malam hari.(HR.Abu Dawud : 781, Sunan Abu Dawud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, babur Rukhshah fii dzaalika, juz : 3, hal. 97)
Hanya saja kalau menoleh itu tanpa sesuatu kepentingan, maka hukumnya adalah makruh tanzih, karena menghalangi kekhusyukan dan perhatian penuh dalam mengahadap Allah, berdasarkan hadits Nabi berikut :
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ قَالَ حَدَّثَنَا أَشْعَثُ بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الِالْتِفَاتِ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ هُوَ اخْتِلَاسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلَاةِ الْعَبْدِ.(رواه البخاري :709- صحيح البخاري– المكتبة الشاملة -بَاب الِالْتِفَاتِ فِي الصَّلَاةِ - الجزء :2– صفحة : 197)
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] ia berkata : Telah menceritakan kepada kami [Abu Al-Akhwash] ia berkata : Telah menceritakan kepada kami [Asy’ats bin Sulaim] dari ayahnya, dari [Masyruq] dari [Aisyah] ia berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang menoleh dalam shalat. Maka beliau menjawab : Itu adalah sambaran yang sangat cepat yang dilakukan oleh setan terhadap shalatnya hamba. (HR.Bukhari : 709, Shahih Bukhari,,Al-Maktabah Asy-Syamilah, babul iltifaat fish-SDhalaati, juz : 2, hal.197)
Dan juga dari Abu Darda’ diriwayatkan sebuah hadits marfu’, yaitu hadits yang sanadnya sampai kepada Nabi saw dan bersumber dari beliau, yaitu :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا مَيْمُونٌ يَعْنِي أَبَا مُحَمَّدٍ الْمَرَئِيَّ التَّمِيمِيَّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ قَالَ صَحِبْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ ..... قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَالِالْتِفَاتَ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةَ لِلْمُلْتَفِتِ فَإِنْ غُلِبْتُمْ فِي التَّطَوُّعِ فَلَا تُغْلَبُنَّ فِي الْفَرِيضَةِ.(رواه احمد : 26225 – مسند احمد – المكتبة الشاملة - بَاب من حديث ابي دردأ - الجزء : 56 – صفحة : 33)
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar] ia berkata : Telah menceritakan kepada kami [Maimun] yaitu [Abu Muhammad Al-M
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar