Minggu, 05 Juni 2011

MENGATASI EMOSI

Rasulullah saw pernah menyeru kita agar jangan emosi dalam menghadapi masalah, hendaklah bersikap tenang dan tidak terburu-buru. Perhatikan beberapa hadits berikut ini :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ. (رواه البخاري : 5651 – صحيح البخاري - بَاب الْحَذَرِ مِنْ الْغَضَبِ)
Dari Abu Hurairah ra, bahwa berkata kepada Nabi saw : Berikanlah wasiat kepadaku. Nabi saw bersabda : Janganlah kamu marah/emosi. Laki-laki itu mengulangi perkataannya berkali-kali. Beliau tetap mengatakan : Janganlah kamu marah/emosi. (HR.Bukhari : 5651, Shahih Buklhari, babul hadzar minal ghadlabi)

حَدَّثَنَا أَبُو مُصْعَبٍ الْمَدَنِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمُهَيْمِنِ بْنُ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَنَاةُ مِنْ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنْ الشَّيْطَانِز رواه الترمذي : 1935 – سنن الترمذي - بَاب مَا جَاءَ فِي التَّأَنِّي وَالْعَجَلَةِ)
Telah menceritakan kepada kami Al-Muhaimin bin Abbas bin Sahl bin Sa'ad Assa'adi, dar ayahnya, dari kakeknya, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sifat hati-hati (waspada) itu dari Allah dan tergesa-gesa itu godaan yang datang dari setan. (HR.Tirmidzi : 1935, Sunan Tirmidzi, Bab maa jaa-a Fitta anni wal 'ajalah)

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ قَالَ اسْتَبَّ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ أَحَدُهُمَا تَحْمَرُّ عَيْنَاهُ وَتَنْتَفِخُ أَوْدَاجُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا هَذَا لَذَهَبَ عَنْهُ الَّذِي يَجِدُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ فَقَالَ الرَّجُلُ هَلْ تَرَى بِي مِنْ جُنُونٍ.(رواه ابو داود : 4150–سنن ابو داود- بَاب مَا يُقَالُ عِنْدَ الْغَضَبِ)
Dari Sulaiman bin Shurad, ia berkata : Ada dua orang yang saling mencela di sisi Nabi saw, salah seorang dari mereka matanya memerah dan urat lehernya tampak menegang. Rasulullah saw lalu bersabda : Sungguh aku tahu sebuah kalimat yang jika dibaca oleh seseorang, maka akan hilang apa yang dirasakannya (berupa rasa marah/emosi), yaitu : "A'UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHAANIRRAJIIM" (Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk). Laki-laki yang marah itu berkata : Apakah engkau melihatku seperti orang gila?. (HR.Abu Dawud : 4150, Sunan Abu Dawud, bab Maa Yuqaalu 'indal ghadlab)

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَنَا إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ.(رواه ابو داود : 4151 –سنن ابو داود- بَاب مَا يُقَالُ عِنْدَ الْغَضَبِ)
Dari Abu Dzar, ia berkata : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda kepada kami : Apabila salah seorang dari kalian itu marah/emosi dan ia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk, jika rasa marah/emosinya itu hilang, maka itulah yang dikehendaki, jika tidak hilang juga, hendaklah ia berbaring. (HR.Abu Dawud : 4151, Sunan Abu Dawud, bab Maa Yuqaalu 'indal ghadlab)

حَدَّثَنَا أَبُو وَائِلٍ الْقَاصُّ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى عُرْوَةَ بْنِ مُحَمَّدٍ السَّعْدِيِّ فَكَلَّمَهُ رَجُلٌ فَأَغْضَبَهُ فَقَامَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ رَجَعَ وَقَدْ تَوَضَّأَ فَقَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأ.(رواه ابو داود : 4152 –سنن ابو داود- بَاب مَا يُقَالُ عِنْدَ الْغَضَبِ)
Telah menceritaklan kepada kami Abu Wail Al-Qash, ia berkata : Kami masuk menemui 'Urwah bin Muhammad Assa'dy, lalu ada seorang laki-laki berbicara dengannya hingga membuatnya marah/emosi. Lantas ia berdiri, alu berwudu' dan kembali lagi dalam keadaan telah berwudu'. Setelah itu ia berkata : Bapakku telah menceritakan kepadaku, dari kakekku, 'Athiyyah. Ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya marah/emosi itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, sementara api mati dengan air, maka jika salah seorang dari kalian itu marah, maka hendaklah ia berwudu' . (HR.Abu Dawud : 4152, Sunan Abu Dawud, bab Maa Yuqaalu 'indal ghadlab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar