Rabu, 13 November 2013

MENYUSUI ORANG DEWASA



MENYUSUI ORANG  DEWASA AGAR MENJADI MAHRAM
(HADITS TENTANG SALIM)
حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جَاءَتْ سَهْلَةُ بِنْتُ سُهَيْلٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَرَى فِي وَجْهِ أَبِي حُذَيْفَةَ مِنْ دُخُولِ سَالِمٍ وَهُوَ حَلِيفُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْضِعِيهِ قَالَتْ وَكَيْفَ أُرْضِعُهُ وَهُوَ رَجُلٌ كَبِيرٌ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّهُ رَجُلٌ كَبِيرٌ زَادَ عَمْرٌو فِي حَدِيثِهِ وَكَانَ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ أَبِي عُمَرَ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.  (رواه مسلم)
Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; Sahlah binti Suhail datang menemui Nabi Saw,  dia berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di wajah Abu Hudzaifah (ada sesuatu) karena keluar masuknya Salim ke rumah, padahal dia adalah pelayannya." Maka Nabi saw  bersabda: "Susuilah dia." Dia (Sahlah) berkata; "Bagaimana mungkin saya menyusuinya, padahal dia telah dewasa?" Maka Rasulullah saw  terenyum sambil bersabda: "Sungguh saya telah mengetahuinya kalau dia telah dewasa." Dalam haditsnya 'Amru menambahkan; Bahwa dia telah ikut serta dalam perang Badr. Dan dalam riwayatnya Ibnu Abu Umar lantas Rasulullah saw  tertawa. (HR.Muslim)
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنْ الثَّقَفِيِّ قَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ سَالِمًا مَوْلَى أَبِي حُذَيْفَةَ كَانَ مَعَ أَبِي حُذَيْفَةَ وَأَهْلِهِ فِي بَيْتِهِمْ فَأَتَتْ تَعْنِي ابْنَةَ سُهَيْلٍ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ سَالِمًا قَدْ بَلَغَ مَا يَبْلُغُ الرِّجَالُ وَعَقَلَ مَا عَقَلُوا وَإِنَّهُ يَدْخُلُ عَلَيْنَا وَإِنِّي أَظُنُّ أَنَّ فِي نَفْسِ أَبِي حُذَيْفَةَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْضِعِيهِ تَحْرُمِي عَلَيْهِ وَيَذْهَبْ الَّذِي فِي نَفْسِ أَبِي حُذَيْفَةَ فَرَجَعَتْ فَقَالَتْ إِنِّي قَدْ أَرْضَعْتُهُ فَذَهَبَ الَّذِي فِي نَفْسِ أَبِي حُذَيْفَةَ. (رواه مسلم)
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin Abi Umar semuanya dari Ats Tsaqafi. Ibnu Abu Umar mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Ibnu Abi Mulaikah, dari Qasim, dari Aisyah bahwasannya Salim budak Abu Hudzaifah. Salim dan Abu Hudzaifah beserta istrinya tinggal serumah. Maka putri Suhail (yaitu istri Abu Hudzaifah) datang menemui Nabi saw, dia berkata; "Sesungguhnya Salim telah tumbuh dewasa dan berpikir layaknya orang yang sudah dewasa, akan tetapi dia masih bebas masuk menemui kami, sesungguhnya saya khawatir dalam diri Abu Hudzaifah ada sesuatu." Maka Rasulullah saw  bersabda kepadanya : "Susuilah dia, sehingga dia akan menjadi mahrammu, dengan begitu akan hilang apa yang menjadi pikiran Abu Hudzaifah." Tidak lama kemudian, dia kembali dan berkata; Sesungguhnya saya telah menyusuinya, maka hilang pulalah pikiran yang bukan-bukan dari diri Abu Hudzaifah. (HR.Muslim)
عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ جَاءَتْ سَهْلَةُ بِنْتُ سُهَيْلٍ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أَرَى فِي وَجْهِ أَبِي حُذَيْفَةَ شَيْئًا مِنْ دُخُولِ سَالِمٍ عَلَيَّ فَقَالَ أَرْضِعِيهِ فَقَالَتْ كَيْفَ أُرْضِعُهُ وَهُوَ رَجُلٌ كَبِيرٌ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَسْتُ أَعْلَمُ أَنَّهُ رَجُلٌ كَبِيرٌ ثُمَّ جَاءَتْ فَقَالَتْ مَا رَأَيْتُ فِي وَجْهِ أَبِي حُذَيْفَةَ شَيْئًا أَكْرَهُهُ. (رواه احمد)
Dari Sufyan dari 'Abdur Rahman bin Al Qasim dari Al Qosim dari 'Aisyah, Sahlah binti Suhail datang lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku melihat sesuatu di wajah Abu Hudzaifah saat Salim masuk menemuiku. Rasulullah saw bersabda : "Susuilah dia." Berkata Sahlah: Bagaimana aku menyusuinya, ia sudah besar." Rasulullah saw tertawa lalu bersabda : "Bukankah aku lebih tahu bahwa ia sudah besar." Setelah itu ia datang lalu berkata : Aku sudah tidak melihat sesuatu yang tidak aku suka di wajah Abu Hudzaifah. (HR.Ahmad)
Rasulullah melarang keras menyentuh kulit wanita yang bukan mahram. Sehingga tidak mungkin Salim menyusu dengan mengenyot puting payudara Sahlah Binti Suhail secara langsung, tetapi di peras lalu di minum oleh salim dengan tujuan  agar Salim bisa keluar masuk rumah Abu Huzaifah  dengan status sebagai “mahram”.
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ بن أَحْمَدَ، حَدَّثَنَا نَصْرُ بن عَلِيٍّ، قَالَ: أَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شَدَّادُ بن سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي الْعَلاءِ، حَدَّثَنِي مَعْقِلُ بن يَسَارٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ". (رواه الطبرني)
 Telah menceritakan kepada kami Abdan bin Ahmad, telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali, telah menceritakan kepada kami Syaddad bin Sa’id, dari Abu Al-‘Ala’, telah menceritakan kepadaku Ma;qil bin Yasar, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Seseorang ditusuk kepalanya dengan jarum besi lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.". (HR.Thabrani)
Hadits ini mengandung ancaman yang berat bagi mereka yang menyentuh wanita yang tidak halal. Wallahu A’lam.

Jumat, 08 November 2013

AJARILAH ANAK-ANAK UNTUK IBADAH DAN OLAH RAGA



AJARILAH ANAK-ANAK UNTUK IBADAH DAN OLAH RAGA  
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ عَنْ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  وَسَلَّمَ : إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْوَالِدِ أُعَلِّمُكُمْ فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الْغَائِطَ فَلَا يَسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ وَلَا يَسْتَدْبِرْهَا وَلَا يَسْتَطِبْ بِيَمِينِهِ وَكَانَ يَأْمُرُ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ وَيَنْهَى عَنْ الرَّوْثِ وَالرِّمَّةِ. (رواه ابو داود : 7 – سنن ابو داود – المكتبة الشاملة – باب كراهية استقبال القبلة عند قضاء الحاجة – الجزء : 1 – صفحة : 12)
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An-Nufaili, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, dari Muhammad bin Ajlan, dari Al-Qa'qa' bin Hakim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah saw  bersabda : "Sesungguhnya aku bagi kalian hanyalah seperti kedudukan orang tua, aku ajarkan kepada kalian; apabila salah seorang dari kalian hendak buang air, janganlah dia menghadap kiblat, jangan pula membelakanginya, dan jangan beristinja dengan tangan kanannya." Dan beliau juga menyuruh untuk beristinja dengan tiga batu, serta melarang beristinja dengan kotoran binatang dan tulang basah. (HR.Abu Daud : 7, Sunan Abu Dawud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab karahiyah istiqbalil qiblati ‘inda qadhaail haajati, juz 7, hal. 12)
إنما أنا لكم بمنزلة الوالد أعلمكم فإذا أتى أحدكم الغائط فلا يستقبل القبلة و لا يستدبرها و لا يستطب بيمينه. تخريج السيوطي- عن أبي هريرة . تحقيق الألباني : حسن - انظر حديث رقم : 2346 في صحيح الجامع. (صحيح وضعيف الجامع الصغير  - المكتبة الشاملة– الباب :  4111-  الجزء : 10– صفحة : 58)
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِى ابْنَ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ قَالَ أَخْبَرَنِي الْقَعْقَاعُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِ أُعَلِّمُكُمْ إِذَا ذَهَبَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْخَلَاءِ فَلَا يَسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ وَلَا يَسْتَدْبِرْهَا وَلَا يَسْتَنْجِ بِيَمِينِهِ وَكَانَ يَأْمُرُ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ وَنَهَى عَنْ الرَّوْثِ وَالرِّمَّةِ.(رواه النسائي: 40 –سنن النسائي– المكتبة الشاملة –باب  النهي عن الإستطابة بالروث– الجزء : 1– صفحة:  77)
Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim dia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dari Muhammad bin Ajlan berkata; telah mengabarkan kepadaku Al Qa'qa', dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw  beliau bersabda : "Aku bagi kalian seperti seorang ayah, aku mengajari kalian apabila kalian hendak pergi ke WC janganlah menghadap kiblat dan jangan membelakanginya, serta jangan bersuci dengan tangan kanan." Beliau juga memerintahkan untuk bersuci dengan tiga batu. Beliau melarang bersuci dengan kotoran hewan dan tulang." (HR.An-Nasai : 40, Sunan An-Nasai, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab  An-Nahyu ‘anil istithabah ‘anir rautsi, juz 1, hal. 77)
إنما أنا لكم مثل الوالد أعلمكم إذا ذهب أحدكم إلى الخلاء فلا يستقبل القبلة ولا يستدبرها ولا يستنج بيمينه وكان يأمر بثلاثة أحجار ونهى عن الروث والرمة. تحقيق الألباني : حسن صحيح،   ابن ماجة. (صحيح وضعيف  سنن النسائي - المكتبة الشاملة– الباب :   184-  الجزء : 1 – صفحة :   184)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ أُعَلِّمُكُمْ إِذَا أَتَيْتُمْ الْغَائِطَ فَلَا تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا وَأَمَرَ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ وَنَهَى عَنْ الرَّوْثِ وَالرِّمَّةِ وَنَهَى أَنْ يَسْتَطِيبَ الرَّجُلُ بِيَمِينِهِ. (رواه ابن ماجه  : 309– سنن ابن ماجه – المكتبة الشاملة – باب الإستنجاء بالحجارة والنهي عن الروث والرومة – الجزء : 1 – صفحة :   374)
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah berkata, telah memberitakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu 'Ajlan dari Al Qa'qa' bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah saw bersabda : "Kedudukanku bagi kalian adalah seperti seorang bapak kepada anaknya, aku akan mengajari kalian; jika kalian ingin buang hajat maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya." Beliau memerintahkan untuk beristinja` dengan tiga butir batu dan melarang menggunakan kotoran hewan dan tulang. Dan beliau juga melarang seorang laki-laki cebok dengan menggunakan tangan kanannya. (HR.Ibnu Majah : 309, Sunan Ibnu Majah, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab  Istinja’ bilhijaarati wannahyu ‘anir rautsi warrummati,  juz 1, hal. 374)
  إنما أنا لكم مثل الوالد لولده أعلمكم إذا أتيتم الغائط فلا تستقبلوا القبلة ولا تستدبروها وأمر بثلاثة أحجار ونهى عن الروث والرمة ونهى أن يستطيب الرجل بيمينه. تحقيق الألباني : حسن صحيح، صحيح أبي داود. (صحيح وضعيف سنن ابن ماجة - المكتبة الشاملة– الباب :  385-  الجزء : 1 – صفحة :  385)
أَخْبَرَنَا أَبَوْ يَعْلَى قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّد بن يَحْيَى بن سَعِيْد اَلْقَطَّان أَبُوْ صَالِح قَالَ : حَدَّ ثَنِي أَبِيْ قَالَ : حَدَّثَنِي ابْن عَجْلَانَ عَن الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَن أَبِي صَالِحٍ عَن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِ فَإِذَا ذَهَبَ اَحَدُكُمْ إِلَى الْغَائِطِ فَلَا يَسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ وَلَا يَسْتَدْبِرْهَا وَلَا يَسْتَطِبْ بِيَمِينِهِ وَكَانَ يَأْمُرُ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ وَيَنْهَى عَنْ الرَّوْثِ وَالرِّمَّةِ. (رواه ابن حبان :  1461 – صحيح ابن حبان– المكتبة الشاملة – باب كراهية  استطابة – الجزء :  6 – صفحة :  384)
Telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Sa’id Al-Qathan Abu Shalih, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku bapakku, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku  Ibnu ‘Ajlan, dari Al-Qa'qa' bin Hakim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah saw  bersabda : "Sesungguhnya kedudukanku bagi kalian adalah seperti seorang bapak, apabila salah seorang dari kalian pergi ke WC, janganlah dia menghadap kiblat, jangan pula membelakanginya, dan jangan beristinja dengan tangan kanannya." Dan beliau juga menyuruh untuk beristinja dengan tiga batu, serta melarang beristinja dengan kotoran binatang dan tulang basah. (HR. Ibnu Hibban : 1461, Shahih Ibnu Hibban, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab karahiyah istithabah,  juz 6, hal. 384)
أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْر أَحْمَدُ بن الْحَسَنِ اَلْقَاضِيْ،  أَخْبَرَنَا أبو جَعفَر مُحَمَّد بن عَلِي بن دُحَيْم الشَّيبَانِي، أَخْبَرَنَا أحمد بن عبيد بن إسحاق بن مبارك العطار، أَخْبَرَنَا أَبِي ، حَدَّثَنِيْ قَيْس ، عَن لَيْث ، عَن مُجَاهِد،  عَن ابنِ عُمَر ، قَالَ : قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : عَلِّمُوْا أَبْنَاءكُمْ السِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ، وَالْمَرأَةَ الْمِعْزَلَ. (رواه البيهقي : 8411 – شعب الإيمان للبيهقي – المكتبة الشاملة – الباب من شعب الإيمان – الجزء : 18 – صفحة :180)
 Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar bin Ahmad bin Al-Hasan Al-Qadhi, telah mengabarkan kepada kami Abu Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Duhaim Asy-Syaibani, telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Ubaid bin Ishaq bin Mubarak Al-Athar, telah mengabarkan kepada kami bapakku, telah menceritakan kepadaku Qais, dari Laits, dari Mujahid, dari Ibnu ‘Umar, beliau berkata : Rasulullah saw bersabda : “Ajarilah anak-anak lelaki kalian  untuk berenang dan memanah, dan ajarilah wanita untuk menggunakan alat pemintal untuk menenun” (HR. Al-Baihaqi : 8411, Syu’abul Iman Lil-Baihaqi, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Syu’abul iman, juz : 18, hal. 180)
علموا أبناءكم السباحة والرمي والمرأة المغزل : ضعيف جدا – ( السلسلة الضعيفة المختصرة – المكتبة الشاملة – اول الكتاب – الجزء : 8 – صفحة : 379)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الطَّلْحِىُّ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَمَّادِ بْنِ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ الْحِمْصِيُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ عَيَّاشٍ،  عَنْ سُلَيْم بْنِ عَمْرو اَلأَنْصَاري، عَنْ عَمِّ أَبِيْهِ،  عَن بَكْرِ بن عَبدِ اللهِ بن  رَبِيْعِ الأَنْصَارِي ، قال : قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلِّمُوا أَبْنَاءَكُمْ السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَنِعْمَ لَهْــوُ الْمُـؤْمِنَةِ فِي بَيْتِهَا المِغْزل، وَإِذَا دَعَاكَ أَبَوَاكَ فَأَجِبْ أُمَّكَ. (معرفة الصحابة لأبي نعيم الاصبهاني : 1194 -– المكتبة الشاملة – باب كراهية  استطابة – الجزء : 4– صفحة : 111)
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Ath-Thalhi, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hammad bin Sufyan, telah menceritakan kepada kami ‘Amr bin Utsman Al-Himshi, telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ayyasy,  dari Sulaim bin ‘Amr Al-Anshari, dari paman ayahnya, dari Bakar bin Abdillah bin Rabi’ Al-Anshari berkata :  Rasulullah saw bersabda : “Ajarilah anak anakmu berenang dan melempar lembing, dan sebaik-baik permainan perempuan mu’minah di rumahnya adalah menenun, dan apabila kedua orangtuamu memanggilmu, maka utamakan menjawab untuk ibumu”. (Ma’rifatush Shahabah Li-Abi Nu’aim Al-Ashbahany, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Karahiyah Istitthabah, juz : 4, hal. 111)
 علموا أبناءكم السباحة والرماية ونعم لهو المؤمنة مغزلها وإذا دعاك أبواك فأجب أمك : ضعيف– ( السلسلة الضعيفة المختصرة – المكتبة الشاملة – اول الكتاب – الجزء : 8 – صفحة :  378)
  Kalimat berikut adalah isi surat Umar kepada  penduduk Himsh, bukan dari Nabi :
عَلِّمُوا أَوْلَادَكُمْ السِّبَاحَةَ، وَالرِّمَايَةَ
“Ajarilah anak anakmu berenang dan melempar lembing”
 (Kitab Al-Madkhal, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab  fashal Arramyi wa fadhilatihii,  juz : 3, hal.60)
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بن إِبْرَاهِيْم، حَدَّثَنَا مُحَمَّد بن رَبِيْعَة الْكِلاَبِي،  حَدَّثَنَا مُحَمَّد بن الْحَسَن الْعَوْفِي، عَنْ مُحَمَّد  بن عَبدِ الرَّحمَن، عَن أَبِيْ هُرَيْرَةَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلِّمُوا أَوْلَادَكُمْ الصَّلَاةَ إذَا بَلَغُوا سَبْعًا فَإِذَا بَلَغُوْا عَشْرًا فَاضْرِبُوهُمْ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ. (منقول من الكتاب : النفقة على العيال :  297 – المكتبة الشاملة – الباب عَلِّمُوا أَوْلَادَكُمْ الصَّلَاةَ إذَا بَلَغُوا سَبْعًا – الجزء : 1 - صفحة : 309)
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rabi’ah Al-Kilabi, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Hasan Al-‘Aufi, dari Muhammad bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah, Rasulullah saw   bersabda : “Ajarilah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah[1] dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya." (Dikutip  dari kitab : Annafaqah ‘alal ‘iyaal : 297, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab ‘Allimuu aulaadakum ashshalaata...., juz : 1, hal. 309)
علموا أولادكم الصلاة إذا بلغوا سبعا و اضربوهم عليها إذا بلغوا عشرا و فرقوا بينهم في المضاجع. تخريج السيوطي ( البزار ) عن أبي هريرة . تحقيق الألباني- (صحيح) انظر حديث رقم : 4026 في صحيح الجامع. (صحيح وضعيف الجامع الصغير  - المكتبة الشاملة– الباب : 7473-  الجزء : 16 – صفحة : 120)
 حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ يَعْنِي الْيَشْكُرِيَّ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ سَوَّارٍ أَبِي حَمْزَةَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهُوَ سَوَّارُ بْنُ دَاوُدَ أَبُو حَمْزَةَ الْمُزَنِيُّ الصَّيْرَفِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ.(رواه ابو داود : 418– سنن ابو داود – المكتبة الشاملة – باب متى يؤمر الغلام بالصلاة– الجزء : 2– صفحة : 88)
Telah menceritakan kepada kami Mu`ammal bin Hisyam Al-Yasykuri, telah menceritakan kepada kami Isma'il, dari Sawwar Abu Hamzah, berkata Abu Dawud; dia adalah Sawwar bin Dawud Abu Hamzah Al-Muzani Ash-Shairafi, dari Amru bin Syu'aib, dari Ayahnya. dari Kakeknya dia berkata; Rasulullah saw   bersabda : Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya." (HR.Abu Daud : 418, Sunan Abu Dawud, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab mata yu’marul ghulaamu bish-Shalaati,  juz 2,  hal. 88)  


[1]. “Pukullah” terjemahan dari kata إِضْرِبْ  yang dalam matan hadits berbunyi   وَاضْرِبُوهُمْ – berasal dari kata  ضَرَبَ – يَضْرِبُ – ضَرْ بًا  mempuyai banyak arti, antara lain (1) memukul, (2) bergerak, (3) membuat, menjadikan,  (4) mencetak, mengkondisikan, (5) meniup, membunyikan, (6) mengalikan, dll. Untuk itu, arti-arti ini perlu dijadikan alternatif  agar tidak menimbulkan kesan : “Islam itu tukang pukul” atau “Islam itu jahat”.