Sabtu, 31 Desember 2011

MANFAATKAN WAKTU SEBELUM MENYESAL

Saudaraku! Tidak seorangpun manusia di muka bumi ini yang mampu mengulangi waktu yang sudah lewat walau hanya sedetik, dan tidak ada pula yang mampu menghentikan perputaran waktu walau hanya sedetik. Oleh karenanya, MANFAATKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA UNTUK MERAIH KEBAHAGIAN HIDUP JANGKA PANJANG YANG ABADI KELAK DI AKHIRAT.
Ketahuilah! Para PELAKU DOSA/ORANG-ORANG KAFIR nanti di akhirat sungguh sangat menyesal, bahkan minta dikembalikan ke dunia karena tidak sanggup menghadapi azab yang amat pedih :

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ......

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". (QS.Fathir : 37)

Bahkan mereka berandai-andai, kalau boleh matinyapun ditunda

.....رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ. (المنافقون : 10)

"Ya Tuhanku, MENGAPA ENGKAU TIDAK MENANGGUHKAN (KEMATIAN)KU SAMPAI WAKTU YANG DEKAT, YANG MENYEBABKAN AKU DAPAT BERSEDEKAH DAN AKU TERMASUK ORANG-ORANG YANG SALEH?" (QS.Al-Munafiquun : 10)

Bahkan mereka berangan-angan menjadi tanah setelah melihat azab semakin dekat :

..... وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا, (النبأ : 40)

DAN ORANG KAFIR BERKATA : "ALANGKAH BAIKNYA SEKIRANYA DAHULU AKU ADALAH TANAH". (QS.An-Naba’ :40)

Sampai2 orang-orang kafir berucap, alangkah bahagianya menjadi SEORANG MUSLIM YANG SELALU BERSAERAH DIRI KEPADA ALLAH.

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ. (الحجر : 2)

Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim. (AS. Al-Hijr : 2)

PERGANTIAN WAKTU

Saudaraku, perubahan waktu/masa adalah proses pembentukan/pembuatan SEJARAH, mungkin menghasilkan sejarah yang BAIK atau mungkin BURUK.

.....وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ.....

…..Dan masa (waktu) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)….. (QS. Ali ‘Imran : 140)

Kita tidak perlu terjebak dengan akhir atau awal tahun, tidak terdapat tuntunannya dalam islam untuk merayakannya, apalagi dengan meng-hambur2kan harta, dan jauh dari aturan ALLAH.

....وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)

…..Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.- Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al Isra’: 26-27).

Bagi orang-orang yang beriman setiap hari adalah perubahan mas/waktu, dan setiap hari pula adalah pembentukan SEJARAH, sehingga mereka sibuk dengan “MUHASABAH” (koreksi diri), agar memiliki ‘aqidah tauhid, ibadah dan akhlak yang lebih baik dari hari sebelumnya. Semoga kita semua selalu berada dalam naungan RIDLA ALLAH hingga WAFAT dalam keadaan HUSNUL KHATIMAH. AAMIIN

Senin, 26 Desember 2011

DO’A SHALAT TAHAJJUD

Do’a Shalat Tahajjud dibawah ini diambil dari kitab Shahih Muslim

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَأَخَّرْتُ وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. (واه مسلم : 1288 – صحيح مسلم – المكتبة الشاملة - بَاب الدُّعَاءِ فِي صَلَاةِ اللَّيْلِ وَقِيَامِهِ – الجزء : 4- صفحة : 167)

Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah cahaya langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah pemelihara langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Tuhan langit dan bumi serta semua yang ada padanya. Engkau adalah yang hak, janji-Mu adalah hak, firman-Mu adalah hak, perjumpaan dengan-Mu adalah hak, surga adalah hak, neraka adalah hak, hari kiamat adalah hak. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri. Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Ke pangkuan-Mu aku pulang. Kepada-Mu aku mengadu. Dengan (nama) Mu aku memutuskan. Maka ampunilah aku, ampunilah dosa-dosaku, baik yang telah lewat maupun yang akan datang, yang aku lakukan secara diam-diam maupun yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. (HR.Muslim)

Jumat, 09 Desember 2011

MANCARI HARTA HALAL DAN MANDIRI ITU JIHAD

Allah pasti sangat senang kepada hamba-Nya yang berjuang untuk mandiri dan mencari harta dengan jalan yang halal.

عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : طلب الحلال جهاد. (مسند الشهاب القضاعى – المكتبة الشاملةباب طلب الحلال جهاد- الجزء : 1 صفحة :131)
Rasulullah Saw Bersabda : MENCARI HARTA YANG HALAL ADALAH JIHAD. (Musnad Asy-Syihab Al-Qudla’I, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab t...halabul halal, juz : 1, hal. 131)
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنِ الزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يَحْمِلَ الرَّجُلُ حَبْلًا فَيَحْتَطِبَ بِهِ ثُمَّ يَجِيءَ فَيَضَعَهُ فِي السُّوقِ فَيَبِيعَهُ ثُمَّ يَسْتَغْنِيَ بِهِ فَيُنْفِقَهُ عَلَى نَفْسِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ. (رواه احمد : 1333 – مسند احمد – المكتبة الشاملة – باب مسند الزبير بن العوام – الجزء : 3- صفحة : 342)

Rasulullah Saw Bersabda : SEORANG LELAKI YANG MEMBAWA SEUTAS TALI, KEMUDIAN DIA MENCARI KAYU BAKAR DAN MEMBAWANYA KE PASAR UNTUK DIJUAL, SEHINGGA DIA DAPAT MENCUKUPI MENAFKAHI DIRINYA ADALAH LEBIH BAIK BAGINYA DARIPADA MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG-ORANG YANG TERKADANG MEREKA MEMBERI DAN TERKADANG MEREKA MENOLAKNYA. (HR.Ahmad : 1333, Musnad Ahmad, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab Musnad Az-Zubair bin Al-‘Awwam, juz : 3, hal. 342

Selasa, 06 Desember 2011

TIDUR RASULULLAH SAW

RASULULLAH SAW TIDUR PADA AWAL MALAM, SEBELUM TIDUR BERWUDLU TERLEBIH DAHULU, MEMBERSIHKAN TEMPAT TIDUR, LALU MEREBHAKAN BADANNYA DI ATAS RUSUK SEBELAH KANAN DAN BERDOA. رواه , juz : 50, hal. d Ahmad, ASl-Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Shalat lail wa '

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ قَالَ سَأَلْتُ الْأَسْوَدَ بْنَ يَزِيدَ عَمَّا حَدَّثَتْهُ عَائِشَةُ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَيُحْيِ آخِرَهُ - ثُمَّ إِنْ كَانَتْ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى أَهْلِهِ قَضَى حَاجَتَهُ ثُمَّ يَنَامُ - فَإِذَا كَانَ عِنْدَ النِّدَاءِ الْأَوَّلِ قَالَتْ وَثَبَ ..... وَإِنْ لَمْ يَكُنْ جُنُبًا تَوَضَّأَ وُضُوءَ الرَّجُلِ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ صَلَّى الرَّكْعَتَيْنِ. (رواه مسلم : 1223 – صحيح مسلم – المكتبة الشاملة - بَاب صَلَاةِ اللَّيْلِ وَعَدَدِ رَكَعَاتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ- الجزء: 4- صفحة : 93)

‘Aisyah menceritakan tentang shalat (malam) Rasulullah saw, ia berkata : RASULULLAH SAW TIDUR DI AWAL MALAM DAN BELIAU HIDUPKAN DI AKHIR MALAMNYA, JIKA BELIAU MEMPUNYAI HAJAT KEPADA ISTERINYA, BELIAU LAKUKAN HAJATNYA, KEMUDIAN BELIAU TIDUR. JIKA PANGGILAN (ADZAN) PERTAMA TELAH DISERUKAN, ‘AISYAH BERKATA : BELIAU LANGSUNG BERGEGAS…… KALAULAH BELIAU TIDAK JUNUB, MAKA BELIAU BERWUDU’ SEBAGAIMANA WUDLU’ SESEORANG UNTUK SHALAT, KEMUDIAN MENGERJAKAN SHALAT DUA RAKAAT. (HR.Muslim : 1223, Shahih Musl;im , Al-Maktabah Asy-Syamilah, Bab Shalat lail wa ‘adadi raka’atin Nabiyyi saw fill ail, juz : 4, hal. 93)

حَدَّثَنَا بُهْلُولُ بْنُ حَكِيمٍ الْقَرْقَسَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ. (رواه احمد : 23416 – مسند احمد – المكتبة الشاملة – حديث السيدة عائشة رضي الله عنها – الجزء : 50 – صفحة : 72)

Dari ‘Aisyah, ia berkata : RASULULLAH SAW, APABILA HENDAK TIDUR, BELIAU BERWUDLU' TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA WUDLU'NYA UNTUK SHALAT. (HR.Ahmad : 23416, Musnad Ahmad, ASl-Maktabah Asy-Syamilah, Bab hadits Sayyidah ‘Aisyah, juz : 50, hal. 72)

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرِ بْنِ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ فِرَاشَهُ فَلْيَنْزِعْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ ثُمَّ لِيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا حَدَثَ عَلَيْهِ بَعْدَهُ ثُمَّ لِيَضْطَجِعْ عَلَى جَنْبِهِ الْأَيْمَنِ ثُمَّ لِيَقُلْ بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا حَفِظْتَ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ. (رواه احمد : 9091 - مسند احمد – المكتبة الشاملة – حديث مسند ابي هريرة رضي الله عنه – الجزء : 19 – صفحة : 134)

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Apabila salah seorang dari kalian ingin tidur, hendaklah ia melepas sarungnya, lalu dengannya ia kibas-kibaskan ke tempat peraduannya, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalannya, setelah itu hendaklah ia rebahkan tubuhnya di atas rusuk sebelah kanan dengan membaca doa :

بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا حَفِظْتَ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Dengan menyebut nama-MU wahai Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan menyebut nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila ENGKAU menahan ruhku (mematikan), maka kucurkanlah rahmat kepadanya. Tapi apabila ENGKAU melepasnya (tidak mewafatkan), maka peliharalah sebagaimana ENGKAU memelihara hamba-hamba MU yang saleh. (HR.Ahmad : 9091, Musnad Ahmad, ASl-Maktabah Asy-Syamilah, Bab hadits Musnad Abu Hurairah ra, juz : 19, hal. 134)